Kamis, 29 Mei 2014

secuil tentang team QC Cibitung (bagian 1)

assalamu'alaykum, semua...

tersadarkan bahwa ini sudah berada di ujung rajab. pun sudah berada di penghujung mei. rugi rasanya saya jika tak ada satu tulisan pun yang berhasil saya posting.
tak mau karena alasan sibuk. tak ingin karena alasan malas. pokoknya harus terbit tulisan di bulan ini. titik.

saat ini saya tengah berada di perjalanan gathering bersama team saya di departemen PQB alias Quality Control and Quality Assurance untuk Plant Cibitung. setelah berdiskusi dengan cukup alot, kami memantapkan hati untuk memilih semarang dan dieng sebagai destinasi. kami akan menjadi saksi betapa nikmat ALLAH berupa alam yang begitu luas ini memiliki pesonanya masing-masing dan menarik untuk dijamah.

formasi PQB di 2014 ini :)

team PQB adalah sekumpulan anak-anak muda yang bisa dibilang baru kemarin lulus SMA. usianya rata-rata sekitar 20 tahun-an. kami bersama-sama miliki semangat yang tinggi untuk memastikan kualitas produk terkendali dan terjamin untuk setiap yang dihasilkan perusahaan.

setiap hari kami bekerja melawan stigma negatif tentang cibitung yang panas. sebagian dari kami barangkali ada yang juga termakan dengan stigma tersebut. tapi saya pikir udara yang panas bukan menjadi kendala untuk kami tetap bersyukur. lebih banyak hal yang tampaknya bisa disyukuri. sepakat?

minggu lalu tepat sebelum gathering ini dilaksanakan, kami berkumpul bersama dalam forum berbagi inspirasi mengenai makna perjalanan paling berkesan yang pernah dilalui masing-masing. kami menamai forum ini dengan sebutan ESQ-C alias Emotional dan Spiritual for Quality Control. hehehe.

terasa sia-sia jika inspirasi dari team QC ini tidak saya share. betapa setiap cerita dari mereka pun adalah sebuah ilmu. bahkan bisa dipetik hikmah dari situ. karenanya dengan meminta izin pada team QC, saya share makna perjalanan yang paling berkesan dari setiap personil QC berikut ini:

Herdianto (QC Reference Sample). dia bercerita mengenai kunjungannya ke perusahaan-perusahaan di bilangan semarang bersama teman-temannya. serunya kegiatan ini adalah murni swadaya dari siswa. dia bercerita betapa hebatnya sistem sebuah pabrikasi pengolahan makanan. bisa dikatakan karena ini adalah pengalaman pertamanya, ia begitu norak dan terlampau excited. ia juga bercerita bahwa kebersamaannya dengan teman-teman begitu berarti. hikmah dari ceritanya ini adalah: terkadang kita perlu bersikap norak supaya melatih otak untuk terpancing serba ingin tahu.

Muhammad Ridwan (QC Reference Sample). dia bercerita mengenai perjalanannya bersama teman-temannya ke gunung salak. berhubung kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya mereka tertahan masih di lereng gunung dan memilih untuk bermalam di situ. di tengah hutan tersebut ternyata ada sepasang suami istri yang sudah lanjut. mereka berjualan di tempat tersebut yang akhirnya timbullah percakapan antara ridwan cs dengan penjual tersebut. dari perjalanan tersebut, hikmah yang diambil ridwan adalah: betapa perlunya rasa syukur. karena jika selama ini merasa bahwa nasib kita atau keluarga kita tidak seberuntung orang lain, nyatanya masih ada orang lain yang justru tidak seberuntung kita. seberapa pun nikmat yang kita miliki, bersyukurlah karena ALLAH tidak akan mengingkari janjinya bahwa barangsiapa yang bersyukur atas nikmat-NYA, maka akan dilipatgandakan. aamiin.

Seno Ari Sandi (QC Packaging). dia bercerita perjalanannya yang sangat menarik. perjalanan tanpa tujuan dari rumahnya di temanggung dengan hanya berbekal uang 50 ribu dan gitar. saat itu dia bosan dan ingin keluar rumah. keisengannya telah menghantarkan dirinya berjalan sekitar 30 km yang kemudian dilanjutkan naik bis ke semarang. menginap layaknya seorang (maaf) tunawisma, dan kemudian kembali ke rumahnya. ia bercerita bahwa setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap apa yang dilihatnya sebelum mengetahui faktanya. tampilan seno saat itu dipersepsikan lain-lain seperti dikira seorang pengamen, dikira seseorang yang tengah lara ditinggal temannya, sampai yang menarik dikira seniman dan akhirnya menjadi penghibur sebuah angkringan dengan bekal gitarnya tersebut. hikmah dari cerita perjalanannya tersebut adalah setiap orang miliki prasangka dan dugaan masing-masing. tergantung kita apakah akan mengubah dugaan itu menjadi sebuah fakta atau tetap sebatas dugaan.

Rian Permana (QC Raw Material). dia bercerita mengenai perjalanannya bersama teman-temannya ketika SD dahulu. mereka berniat mencari tempat yang cocok untuk masak-masakan. dari kampung ke kampung mereka lalui, tapi selalu saja ada masalah yang membuat mereka tidak memilih tempat tersebut. sampai akhirnya mereka menemukan sebuah tempat yang cocok dan bertemu dengan seorang ibu pencari kayu bakar yang sudah berusia lanjut. sang ibu bercerita bahwa ia terharu melihat kekompakan rian cs dan minta mereka untuk terus menjaga kekompakannya itu, karena sang ibu dulu tidak pernah merasakan itu. hikmah dari perjalan itu adalah: ikatan yang terbangun antara kita dan orang lain perlu dipupuk dengan baik supaya menjadi tali persaudaraan, dan kemudian terus dijaga. karena silaturahim itu banyak untungnya. percaya deh! hehehe.

berhubung sudah mau sampai semarang, dicukupkan dulu ya ceritanya. bersambung ke bagian berikutnya. terima kasih.