Sabtu, 29 Maret 2014

01:23 (mulai yang baru)

assalamu'alaykum...

para pemirsa, mohon maaf hampir 3 minggu sudah saya tak mengisi ruang baca pemirsa dalam tajuk #ceritaku_inspirasimu. ceritanya si empunya blog sedang tengah sibuk-sibuknya perjalanan dinas ke gresik, training eksternal di luar kantor, balas-balas email kerjaan yang masih menumpuk, dan juga perkara persiapan saya menuju masa depan. hehehe.

sekarang saya hadir kembali menyempatkan diri untuk bisa tetap menjaga semangat menulis. semoga bahasa dan diksi tulisan saya masih tetap bertaji. hehehe.

01:23

apa yang kawan-kawan pikirkan dengan angka tersebut? bagus ya? hehehe...

mungkin ini kali pertama saya menyaksikan sendiri angka tersebut terpampang dalam layar handphone saya. jam digital menunjukkan bahwa hari sudah sangat petang menjelang dini hari. di bagian dunia lain ada yang masih siang, pagi dan juga sore. namun di indonesia itu artinya hari sudah tengah malam. barangkali segelintir orang yang mengaku miliki kadar iman yang tinggi saat itu tengah berjejaring sepertiga malam terakhir. kalau kawan-kawan sendiri sedang apa biasanya jam segitu? kebanyakan pasti tengah tidur, ada yang mungkin tengah begadang nonton bola, dan atau aktivitas lainnya.

semalam, jam segitu saya baru saja tiba di bandung setelah menempuh perjalanan selama 4 jam dari bogor. kondisi kaki sangat tidak karuan. saya mengerang kesakitan karena menahan pegal yang cukup menyulitkan fisik.

di tengah-tengah rasa pegal dan menunggu angkot yang tak juga kunjung berangkat, pikiran saya melayang membayangkan angka tersebut. 01:23. seperti memberikan sebuah aba-aba dan peringatan untuk memulai sesuatu. apakah ini pertanda bahwa saya akan memulai sesuatu yang baru dalam episode kehidupan saya? insya ALLAH iya. harus selalu ada yang baru. karena sejatinya setiap satu urusan selesai, maka bersiap untuk memulai sesuatu yang baru.

Maka apabila kamu telah selesai, kerjakakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S. Al Insyirah 7 - 8)
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain)[7],
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap[8].
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-insyirah.html#sthash.m15WFFw1.dpuf
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain)[7],
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap[8].
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-insyirah.html#sthash.m15WFFw1.dpuf
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain)[7],
8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap[8].
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-insyirah.html#sthash.m15WFFw1.dpuf

dan untuk memulai sesuatu yang baru ini, tak lain saya hanya memberikan segenap kata-kata terindah untuk disampaikan kepada pemilik takdir. saya miliki rencana yang baik untuk beribadah. sekiranya ALLAH yang Maha Menakdirkan akan memberikan kelancaran dan kebarokahan atas apa yang akan saya mulai. aamiin.

well, apa rencana terdekat yang akan dimulai oleh kawan-kawan? pastikan sisipkan do'a terlebih dahulu sebelum memulai. minta semoga rencana tersebut akan selalu ada dalam penjagaan-Nya dan senantiasa diberikan kebarokah dan manfaat yang banyak di dalamnya. aamiin.


mari kita mulai... 0, 1, 2, 3... ya itulah makna 01:23 yang saya lihat dari handphone saya dini hari tadi. hehehe.

selamat memulai hari ini dengan kebaikan :)

Kamis, 06 Maret 2014

fenomena social media

ini adalah salah satu tulisan saya yang mungkin bergaya agak aneh. jika biasanya saya menulis sebuah artikel yang bersifat netral, barangkali dalam tulisan ini ada sedikit tendensi untuk sedikit negatif pada suatu golongan dan sedikit positif untuk golongan yang lain. bukan dalam rangka untuk membuat perpecahan ataupun konflik, hanya sebuah sharing yang semoga kita semua sudah dewasa dan bisa mengambil manfaatnya dengan lebih bijak.

halah, langsung jebret we atuh rek nulis naon atuh meuni kudu prolog jiga kitu? hehehe. (halah, langsung aja mau menulis apa, tak perlu sampai membuat prolog seperti itu. red).

ok, sebetulnya tulisan saya kali ini lebih bercerita tentang sebuah fenomena yang sedang beredar luas di masyarakat saat ini, yaitu tentang posting-an di social media. beberapa kali saya melihat posting-an teman-teman saya baik di facebook, twitter, instagram atau social media lainnya. ada beberapa postingan yang menurut saya terkadang cukup "lebay" untuk di-publish kepada followers-nya. saya jadi berpikir sesaat apa sebetulnya niat dari orang tersebut mem-posting itu semua? apakah untuk sekedar pamer, untuk sharing semata, untuk gaya-gaya, atau ya sekedar pengen aja tanpa alasan atau untuk apa.

nah, ini nih pemisalan posting-an "lebay" yang saya maksud:
1. "menunggu suami tercinta, masakan kesukaan sudah tersedia... ah, hubby cepet datang dong!"
2. foto-foto pernikahan
3. foto-foto sehabis kongkow di suatu tempat
4. foto di luar negeri yang terkesan nuansa pamernya.
dan masih banyak lagi. barangkali kawan-kawan bisa menambahkan contoh lainnya.

mungkin sekilas tertangkap kesan bahwa "ah itu mah kamu saja yang iri?" atau "penting banget si elo ngurusin hal kayak begituan". "ya ilah, suka-suka gue kali!" and many more and more. hehehe

ya sekali lagi kan saya bilang bahwa sepertinya tulisan ini memang akan sedikit berbau negatif untuk sekalangan orang, tapi yang ingin saya bawa dalam tulisan ini adalah untuk saling menghargai antara pemilik akun dan para friends atau followers-nya. itu saja tak lebih. saya pun tak mau sok suci merasa paling benar. saya mengakui pernah melakukan hal seperti itu, posting hal-hal yang agak lebay bin galau dan kroni-kroninya itu, hehehe. tapi itu dulu! sekarang alhamdulillah sudah sangat jauh berkurang. seiring bertambahnya usia. tapi anehnya, beberapa yang mem-posting "lebay" ini malah orang-orang yang justru sudah "matang" secara umur. ya entahlah motifnya apa.

well, seperti yang kawan-kawan ketahui bahwa social media memang tools yang digunakan sebagai media untuk berjejaring, membangun relasi dengan teman-teman, saudara, mitra bisnis baik lintas daerah, lintas negara yang pokoknya tak terpisahkan ruang dan waktu deh. kesannya yang jauh jadi terasa dekat, tapi kadang yang dekat jadi terasa jauh. hehehe.

nah, oleh karena social media itu diakses juga oleh banyak orang yang akhirnya menjadi relasi kita (friends, followers, atau sebutan lainnya), maka sudah barang tentu apa yang kita publish akan diketahui dan berpengaruh terhadap relasi kita tersebut. ada aksi dan reaksi. ada rangsangan ada tanggapan.

bagi saya pribadi, posting-an apapun itu (status, gambar, video, artikel tulisan, dll) tidak masalah selama memang masih wajar. yang agak jengkel adalah ketika apapun dan segala hal di-posting di social media. ingat lho bahwa apa yang kita posting berpengaruh kepada relasi kita. jadi, untuk amannya posting-lah yang baik-baik saja, sewajarnya dan seperlunya. ga perlu lebay karena ALLAH tidak suka yang berlebihan. dulu sewaktu belum ada social media juga bisa kan nahan diri untuk nggak eksis sebegitunya? hehehe.

lagi pula, bukannya kita justru senang jika akun yang kita punya ini bisa bermanfaat untuk relasi kita? jadi, usahakan untuk seminimal mungkin menciptakan suasana yang kurang nyaman dan kondusif bagi friends atau followers kita dengan hanya mem-publish hal-hal yang kurang pantas. di-filter lah seenggaknya.

contoh konkret yaitu saya kurang nyaman dengan orang yang mem-publish segala aktivitasnya sehingga memberikan efek bahwa tak ada lagi zona privasi. seolah penting banget untuk kita harus tahu kegiatan dia, baik yang senang maupun sedih. padahal sebaiknya apapun itu, ekspresikan sewajarnya, karena bisa jadi posting-an kita berisiko menciderai orang lain. misalnya ketika kita mem-posting betapa nikmatnya makan makanan all you can eat yang begitu "wow", kemudian ada salah satu follower-nya yang saat itu tengah merasakan betapa sulitnya dia bisa merasakan makan sehari sekali. atau ketika kita mem-posting foto-foto kebahagiaan ketika pesta pernikahan, lantas ada sekumpulan jomblo yang memang turut bahagia, tapi bisa jadi hatinya saat itu menjadi berprasangka tak baik kepada ALLAH karena merasa dirinya tak juga mendapatkan jodohnya. pernah berpikir sampai sekecil itu? gampangannya, posting-an kita bisa jadi sebagai trigger untuk orang lain bertindak, bersikap dan berpikir. mending kalo membuat orang jadi positif, tapi justru jika membuat orang jadi negatif? kira-kira adakah keturutsertaan kita di situ?

hmm, bukan bermaksud menggurui, tetapi nyatanya fenomena ini terjadi di kalangan masyarakat sekarang yang begitu mengagung-agungkan social media. menganggap social media sebagai ajang untuk memperlihatkan dan berbagi apapun tanpa batasan. padahal perlu sedikit kedewasaan untuk menyisipkan kebijaksanaan dalam mem-posting apa-apa yang sebaiknya di-publish. dan semoga siapapun kawan-kawan yang menggunakan social media bisa lebih bijak dan arif untuk memfungsikannya pada suatu hal yang jauh lebih berfaedah.


tapi kan gatel pengen nge-share atau mem-publish pada banyak orang? pengen eksis dan berbagi kebahagiaan. ok, silakan! tapi in my humble opinion, ada cara lain untuk meluapkan apapun yang kita rasakan, baik kebahagiaan ataupun kesedihan, yaitu dengan menggunakan media lain yang saya sebut jejaring 1/3 malam terakhir. silakan publish dan share sepuas-puasnya. sampe nangis kalo perlu! selain dapat pahala, terhindar dari unsur riya', juga meminimalisasi untuk menciderai perasaan para follower atau friends dalam daftar kontak akun social media yang kita miliki. hehehe.

well, sebagai penutup, selamat bersocial media dengan lebih arif dan bijak! juga selamat mencoba untuk berjejaring 1/3 malam terakhir untuk merasakan betapa dahsyatnya media yang satu ini. insya ALLAH.

ditulis di bogor, tanggal enam maret dua ribu empat belas, dengan tanpa tendensi negatif pada siapapun. adapun jika ada yang tersungging, eh tersinggung, saya mohon maaf.
cheers :)

Rabu, 05 Maret 2014

sebuah perjalanan


"pada sebuah perjalanan akan ada sebuah cerita baru di dalamnya, dan tentunya secara otomatis ada sebuah sejarah yang tercatat" (suhadi, 2014)

tersebab itu, orang yang berjalan berbeda sekali dengan orang yang diam. mereka yang berjalan akan bisa menceritakan banyak hal yang dialami, dilihat, didengar, ditemui, dirasa, disentuh, ditelaah, dipikir.
mereka yang diam hanya akan bisa mendengar saja keseruan dari segala cerita yang melekat pada mereka yang berjalan.

saya pernah pada posisi sebagai golongan orang yang berjalan, pun pernah dalam kondisi sebagai orang yang diam. pada orang yang melakukan perjalanan, emosi yang meledak-ledak akan menyertai gaya bicara atau tulisannya sehingga terlihat ada sebuah semangat yang ingin dibagi. lain halnya dengan kondisi ketika diam, terasa tak nyaman mendengar cerita perjalanan orang yang melangkah. ada rasa iri sekaligus  kagum dan juga termotivasi.

pilih mana?

ada kalanya kita memang perlu diam, tapi sesungguhnya akan lebih banyak pengalaman didapat ketika langkah ini berjalan. walau terseok sekalipun.

selamat melangkah, dan buatlah kisah perjalanan yang kelak akan menjadi sejarah.
karena, dalam diam ada risiko yang belum tentu terbayar dengan apa-apa, sedangkan dalam perjalanan juga ada risiko, tapi risiko itu terbayar dengan apa yang diperoleh.

bagaimana,,, ada cerita perjalanan yang ingin anda bagi? saya siap mendengar atau membacanya :)

bogor, 4 Jumadil Ula 1435 H

energi manusia = ATP + passion

jum'at lalu tepat di akhir februari 2014, saya hendak pulang dari kantor cibitung. namun kali ini saya memilih untuk tidak langsung pulang ke bogor, melainkan sudah ada janji di bekasi. karenanya, saya ikut mobil kantor yang memang searah ke bekasi. sudah 2 minggu ini mobil tersebut rutin melakukan aktivitas antar jemput karyawan bekasi - cibitung.

salah satu penumpang tetap dari mobil tersebut bernama billy. dia adalah karyawan gudang yang mana saya baru tahu namanya saat itu, padahal kalo secara face saya sudah cukup sering juga melihatnya. itulah salah satu kelemahan saya, agak sulit mengingat nama. hehehe, dan berhubung saya cukup famous, jadi dia bisa dengan mudah mengenal saya (plis, ga usah pada iri gitu deh. hahaha).

percakapan dalam mobil awalnya berkisaran tentang tempat turun dari masing-masing penumpang. saya tanya itu pada semuanya karena memang belum pernah tahu sebelumnya. sampai pada satu ketika, saya kaget dengan sebuah ucapan yang disampaikan oleh si billy ini. tanpa bermaksud melebih-lebihkan dan atau untuk pencitraan, billy mengatakan hal berikut: "saya kalo melihat mas suhadi itu orangnya berenergi banget. kayaknya kalo di pabrik juga lihat mondar-mandir ga ada capenya. ini sekarang udah sore, pulang kerja masih aja bisa ngobrol".

saya bingung dengan ucapannya. saya bilang: "ah, ini karena memang masih punya tenaga saja kok, biasanya juga saya nggak begini". dia malah balas lagi: "ah nggak ah, di pabrik juga sering kelihatan begitu. orang sukses emang begitu, mas. banyak temen-temen saya yang kelihatannya berenergi kayak mas suhadi gitu, pada sukses, mas".

dengan berusaha merendah, saya berkata: "aamiin. semoga saya jauh lebih bernergi dari apa yang terlihat dan yang disangkakan oleh kamu ya, bil. hehehe...". sambil dalam hati saya berdo'a:
"ya ALLAH, semoga apa yang disangkakan olehnya, bisa menjadi pendorong saya untuk menjadi lebih baik, dan ini semua tentu karena Engkau masih menutupi aib dan keburukan saya".

baiklah, kawan. kita mulai kupas fenomena ini yaaa...

energi. semua benda bisa bergerak karena ada energi yang terlibat di dalamnya. entah energi dari benda itu sendiri, energi dari benda lain semisal baterai, listrik, angin, gerakan dari tangan, dan lain sebagainya. pun dengan manusia. manusia akan bergerak melakukan aktivitasnya karena didorong oleh energi yang ada di dalamnya. energi yang paling terlihat adalah energi yang dihasilkan dari nutrisi makanan yang kita makan dalam bentuk ATP (Adenosine Triphosphate). dari energi inilah kita bisa bergerak. menurut saya, jenis energi inilah yang mentenagai manusia untuk bergerak secara jasadiyah.

namun, di samping energi tersebut, saya meyakini bahwa ada satu energi lain yang menggerakkan manusia secara ruhiyah. energi ini sifatnya jauh lebih penting karena energi inilah yang akan mengontrol gerakan dari jasadiyah tersebut. atau dengan kata lain, energi ATP akan digunakan sesuai dengan kehendak dari energi ruhiyah ini. energi ruhiyah ini barangkali bisa saya katakan dengan hasrat atau minat atau syahwat atau passion. atau mau memberikan nama lainnya? silakan :)

kita memiliki energi untuk bergerak sesuai dengan ATP yang terdapat di dalam tubuh, tapi jika tak ada minat untuk melakukan suatu hal, maka ATP ini barangkali tidak akan terpakai banyak. hanya untuk keperluan metabolisme basal saja. metabolisme basal adalah kebutuhan energi untuk mempertahankan kehidupan atau energi yang mendukung proses dasar kehidupan, seperti mempertahankan suhu tubuh, kerja paru-paru, pembuatan sel darah merah, detak jantung, filtrasi ginjal, dan lain sebagainya.

lain halnya jika kita sertakan minat, sertakan passion di dalamnya, sertakan syahwat di dalamnya. sekecil apapun ATP yang terdapat dalam tubuh, saya yakin tubuh masih bisa digerakkan sampai limit yang mungkin melebihi dari yang seharusnya. ini yang akhirnya memperlihatkan bagaimana seorang profesional yang begitu menyukai suatu bidang pekerjaan walaupun dia lupa makan dan lupa tidur, tapi tetap bisa beraktivitas dengan nyaman. karena apa? karena ia menyertakan passion di dalamnya. ATP menipis tak jadi persoalan. Namun demikian, untuk pola hidup yang lebih sehat, saya sarankan untuk tetap perlu seimbangkan antara energi ATP dari makanan dan juga energi passion-nya supaya secara keseluruhan terlihat lebih kece, bersemangat, tapi tetap bugar. hehehe.

akhirnya saya kembali pada ucapan billy tentang saya untuk kemudian refleksi. saya bukanlah seorang profesional yang sangat menyukai satu bidang tertentu, namun saya memiliki energi yang besar untuk selalu ingin tahu, untuk terus belajar, terus membina hubungan dengan banyak orang, dan membuat link. mungkin itu sebabnya energinya seolah besar dan bisa ditangkap oleh billy. itu yang saya asumsikan. karena bagaimanapun tak mungkin sebuah energi bisa sampai dirasakan oleh orang lain jika energi itu tidak besar atau cukup besar untuk bisa mengalir. dan menurut saya, energi yang ditangkap oleh billy bersumber dari passion yang saya miliki, bukan sekedar ATP saja.

merasa bersyukur alhamdulillah jika saya miliki energi yang sampai bisa ditangkap oleh orang lain sampai sebegitunya. saya hanya terus berdo'a semoga energi ini bisa terus besar dan tertangkap oleh orang dengan jumlah yang lebih banyak lagi. dan semakin besar energi ini ditangkap oleh orang lain, saya akan merasa semakin berenergi. itulah energi saya. sebuah energi untuk terus menginspirasi dan menjadi sebaik-baik manusia. insya ALLAH.

"khairunnas anfa’uhum linnas", yang artinya, "sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

dan untuk bisa bermanfaat, maka diperlukan paduan seimbang antara energi ATP dan energi lain berupa passion! itulah yang dinamakan manusia.

rumus energi untuk manusia :)

sebagai penutup, saya ucapkan:
"selamat membentuk energi dan menularkannya kepada sebanyak-banyak orang ya, kawan!" :)

Selasa, 04 Maret 2014

cerita saya dan wedang ronde


Late posting. Tulisan semalam, tapi telat karena tidak ada koneksi internet. Hehehe. Semoga masih tetap fresh untuk dibaca :)

Selamat malam semua,
Tanggal tiga bulan tiga. Tanggal yang indah bukan?
Ya, seindah kota bogor malam ini yang memberikan kesyahduan pada saya untuk berbagi inspirasi kepada kawan-kawan semua.

Beberapa hari ini udara bogor begitu dingin. Maklum musim penghujan masih enggan untuk pergi menjauh dari kota yang memang terkenal kota hujan ini. Dan imbas dari cuaca dingin ini, kesehatan saya sedikit terganggu. Sistem pertahanan tubuh terdesak oleh gerombolan virus dan bakteri yang memilih untuk bermukim di sekitaran hidung, mulut dan tenggorokan. Yes alhamdulillah saya terserang flu dan batuk. Untungnya, yang terasa sekarang hanya tinggal sedikit batuk yang menggelitik, seperti tengah ingin bercanda di dekat saluran dimana gerak peristaltik terjadi. Haish, ini dari sekian kata-kata yang saya tulis intinya saya masih dilanda batuk. Sudah itu saja. Hahaha.

Saya bukanlah tipikal manusia yang bisa akrab dengan obat-obatan. Bagi saya benda-benda tersebut hanya akan membuat kerja organ hati saya bertambah berat. Ya, begitulah pikiran orang awam macam saya, jangan ditiru 100% ok? Resep dari dokter sudah ditangan tapi nyatanya saya tak kunjung menebusnya ke apotek. Obat batuk cair ada di kamar, tapi nyatanya hanya sesekali saja saya tenggak. Selebihnya saya percayakan pada khasiat madu dan berdo’a.

Saya faham bahwa semua penyakit ada obatnya. Saya yang tidak tahu banyak dunia medis dan obat-obatan ini selalu percaya bahwa senyawa dan bahan aktif yang ada pada tanaman sejatinya adalah obat yang dijanjikan oleh Allah tersebut. Bukan senyawa hasil reaksi kimia yang begitu canggih. Bukan racikan dari zat-zat dengan nama asing yang diformulasikan di sebuah laboratorium yang keren. Saya hanya meyakini bahwa yang alami selalu menjadi yang terbaik. Entah ini benar atau tidak, silakan untuk mencari review dari artikel-artikel yang terkemuka ya…

Dan ketika batuk ini masih menyerang dalam tenggorokan saya, pikiran saya jatuh pada sebuah tanaman yang begitu populer sebagai penghangat tubuh dan tenggorokan. Apalagi kalau bukan si Zingiber officinale. Begitulah nama dia disematkan dalam kamus binomial nomenclature karyanya Carolus Linnaeus. Ada yang tahu nama apakah itu gerangan? Itu adalah jahe, kawan.

Berhubung saya adalah anak kost, dan mencari sesuatu yang praktis, maka pilihan untuk menikmati jahe  saya jatuhkan kepada abang penjual wedang ronde yang ada di jalan pajajaran, bogor. Kalau kita berkendara dari arah botani square, terletak di sebelah kiri jalan, sekitar 100 meter setelah jembatan bale binarum. Semoga ketemu dan ada di google maps ya, kawan!

Tempat ini sebetulnya menjadi tempat favorit saya dalam menghabiskan malam. Tak sering memang saya ke sini. Tapi tak bisa juga dikatakan jarang. Saya kerapkali menikmati wedang ronde di tempat ini sendirian atau sesekali bersama teman-teman. Bedanya adalah jika bersama teman-teman, fokus saya untuk menghayati nikmatnya wedang ronde seringkali bukan menjadi hal prioritas. Saya lebih memilih untuk bercakap-cakap dengan teman-teman.

Lain halnya ketika saya menikmati hangatnya wedang ronde sendirian. Karena tak ada objek dan bahan percakapan, saya kerap memainkan mata menyaksikan sekitar. Memperhatikan jalan, kendaraan yang lalu lalang melintas di salah satu jalan terbesar kota bogor, menyaksikan tingkah manusia lainnya yang juga tengah asyik menikmati wedang ronde bersama teman-temannya, dan bahkan sampai pada satu titik saya iseng mengamati si wedang ronde itu sendiri. Kalo perlu, saya ajak ngobrol deh tuh si ronde. Hahaha.

Sebelum saya berbicara lebih jauh, saya perlihatkan dulu foto penampakan dari si wedang ronde itu seperti apa. Beginilah penampakan kawan hangat saya yang satu ini:

wedang ronde jalan pajajaran bogor :)

Itu adalah penampakan wedang ronde yang memang belum saya makan satupun. Dalam semangkuk kecil tersebut isinya terdiri dari 4 ronde berukuran kira-kira sebesar jempol kaki, dan skitar 15 ronde kecil seukuran kelereng yang kemudian semuanya berenang dalam air jahe panas yang diberikan larutan gula sebagai pemanis. Oiya untuk ronde besar itu ada isinya berupa gilingan kacang tanah yang manis gurih, sedangkan untuk yang kecil tidak ada isinya.

Berbeda dengan wedang ronde dari jogja yang kaya akan bahan-bahan lain seperti roti, kacang tanah sangrai, kolang-kaling, dan tentunya si bulat rondenya itu sendiri, wedang ronde di tempat ini hanya fokus pada bulat rondenya saja yang terdiri dari 3 warna, yaitu hijau, merah muda dan putih. Sedangkan air jahenya sih kurang lebih sama.

Bagi saya, wedang ronde bogor ini adalah salah satu makanan favorit saya. Harganya yang hanya tujuh ribu rupiah saja per porsinya, cukup terjangkau dengan penghasilan yang saya miliki sekarang. Sesekali saya membungkus wedang ronde ini untuk dibawa pulang dan diserahkan kepada ibu kost. Kontan saja ibu kost sependapat dengan saya. Beliau langsung menyukainya. Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan.

Ok lanjut ya dengan cerita jika saya memakannya sendirian tidak bersama teman-teman. Di tengah kesendirian saya menikmatinya, selintas saya mencoba memahami makna si wedang ronde tersebut. Dia tak pernah mau bercerita sisi uniknya pada saya. Padahal saya sudah berteman lama dengannya. Barangkali dia memang ingin memancing otak saya untuk mau mengenalnya lebih dalam. Ya apa mau dikata, akhirnya saya tuliskan juga penilaian saya terhadapnya.

Wahai wedang ronde,
Engkau begitu hangat, seolah mengajarkan saya untuk selalu bersikap hangat dan humble pada orang lain yang saya sayangi.

Engkau berwarna-warni, seolah memberitakan kepada saya untuk mau membuka diri bahwa hidup ini penuh perbedaan, dan begitu indah dipadukan dalam satu media.

Engkau berisi gilingan kacang yang manis dan gurih, seolah ingin menunjukkan kepada saya bahwa dalam hidup terkadang banyak sekali kejutan. Seperti ketika kau kugigit, kasarnya kacangmu adalah pengalaman kurang enak, tetapi rasa manis gurihmu adalah pengalaman yang menyenangkan. Seperti itulah kau mengajarkan hidup.

Engkau berisikan ronde dengan ukuran besar yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang kecil, seolah ingin mengajarkan bahwa faktanya sesuatu yang besar (pemimpin) memang sedikit jumlahnya, tetapi di balik pemimpin itu didukung oleh banyak sekali follower-follower yang siap untuk mendukung pemimpinnya.

Itu saja makna yang bisa saya ambil darimu. Jika suatu saat kamu mau menceritakan lebih banyak tentangmu, saya siap mendengarkan. Namun, kali ini biarkan kebersamaan kita sampai pada tahap itu saja ya?! Saya tak pernah tahu apakah orang-orang yang bersamamu pun sempat menilai hal yang sama dengan apa yang saya nilai. Kalaupun orang lain tak peduli dengan semua itu, barangkali karena kebersamaan kita yang sudah cukup seringlah yang akhirnya membuat saya bisa menulis tentang kamu. Ya inilah tulisan itu. Sebuah tulisan tentang cerita saya dan wedang ronde.

Minggu, 02 Maret 2014

tontonan saya dari masa ke masa

tulisan perdana di bulan ketiga penanggalan masehi di tahun dua ribu empat belas ini.
apa kabar kawan-kawan semua?
semoga dalam kondisi baik, sehat dan sejahtera. aamiin :)

hari ahad merupakan salah satu dari 7 hari yang bagi beberapa orang dianggap spesial. kenapa? mungkin karena pada hari tersebut cukup banyak waktu yang bisa digunakan untuk melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan di hari-hari sebelumnya. tidak ada aktivitas kerja, sekolah, dan lainnya, kecuali di beberapa bagian pekerjaan tertentu yang mengharuskan adanya overtime alias lembur. ya, karena minggu adalah hari libur yang berlaku di indonesia.

seperti minggu sekarang ini, mungkin bagi kebanyakan orang lebih enak digunakan untuk menonton televisi di rumah, berkumpul dengan keluarga. ah membayangkannya saja membuat darah cukup berdesir bahagia. namun sayang sekali saya merasa bahwa banyak sekali tontonan saat ini yang juga kurang mendidik dan kurang berkualitas. semua serba menonjolkan sisi komersialisme, fiktif, dan hiburan yang agak over. tidak perlu saya sebutkan satu-satu acara apa itu, tapi secara garis besar hampir di banyak stasiun televisi dibanjiri dengan serbuan acara berupa sinetron, ftv, komedi show. tidak semua memang, ada beberapa juga yang masih bersifat mendidik, misalnya acara-acara di kompas tv dan beberapa tv lokal.

sedikit berbagi mengenai jenis tontonan televisi yang saya saksikan dari masa ke masa.

1. zaman sd
ketika masa ini, tontonan saya didominasi oleh acara kartun dan serial jagoan Jepang seperti doraemon, pasukan turbo, jiban, jiraiya, satria baja hitam, sailormoon dan pahlawan-pahlawan lainnya yang diusung dari negeri sakura.

favorit banget lah sama yang ini. pasti pada tahu kan?

selain itu, saya juga gemar menonton acara musik anak-anak macam dunia anak, ci luk ba, dan lain-lain. masih ingat dalam ingatan saya penyanyi kanak-kanak seperti trio kwek-kwek, geofani dan saskia, cindy cenora, maisy pramaisella, dea ananda, bondan prakoso, joshua, dan lain-lain. lagu yang diputar memiliki muatan kekanak-kanakan sesuai dengan usianya. sayang sekali saat ini saya lihat banyak anak-anak yang justru selera musiknya melebihi usianya. anak-anak sekarang justru dirasa lumrah dengan lagu-lagu cinta dan dewasa seperti peterpan, ungu, mulan jameela, dan lain sebagainya. kalaupun ada penyanyi cilik macam cowboy junior, tapi isinya lagi-lagi tentang cinta. sangat disayangkan generasi anak-anak zaman sekarang. kecil-kecil sudah dicekoki dengan percintaan. membuat mereka kehilangan jati dirinya sebagai anak kecil.

2. zaman smp
masa ini, tontonan saya setingkat lebih mendewasa. hehehe. otak saya mulai teracuni dengan tontonan macam lupus, beberapa sinetron seperti tersanjung, kehormatan, noktah merah perkawinan, dan lain-lain. tapi untungnya tidak terlalu berdampak pada praktik sehari-hari kok. hahaha

selain itu, saya juga masih menyukai beberapa film anak-anak seperti doraemon, shincan, dan film anak terbaru yang cukup menarik bagi saya, yaitu big bad beetleborgs. anybody knows?

ini dia big bad beetleborgs

tontonan berikutnya yang saya lihat adalah telenovela (hahaha ini agak malu sih menyampaikannya, tapi ya sudahlah saya yakin teman-teman juga ada yang suka kan? hehehe). saat itu yang sedang in adalah cinta paulina dan gaby hanya kau cintaku. hahaha artis utama si gabriella spanic tiap hari senin sampai jum'at nongol dengan cerita seputar dirinya dan kembarannya.

selanjutnya yang saya suka juga ketika zaman SMP adalah film drama asal negeri china dengan alur cerita yang menarik dan karakter tokoh-tokohnya yang mengesankan, yaitu putri huan zhu. film ini mengisahkan mengenai kehidupan kerajaan di china beserta lika-likunya yang kadang lucu kadang menyedihkan. beberapa tahun lalu film ini sempat diputar ulang lho :)

putri huan zhu :)

kemudian acara selanjutnya yang kerap saya tonton ketika SMP adalah sebuah kuis. ada 1 kuis yang dulu sempat menjadi primadona dimana saya selalu merasa menyesal jika 1 episode saja terlewatkan, yaitu digital LG prima. kuis ini adalah pertarungan otak di antara para pelajar SMA yang dipandu oleh iszur muchtar dan shahnaz haque. kuis dibagi ke dalam beberapa segmen yang menarik. lebih mendebarkan lagi karena pemenang mingguan akan ditarungkan ke dalam episode bulanan, kemudian sesama pemenang bulanan diadu kembali hingga diperoleh pemenang tiga bulanan, dan terakhir menjadi juara tahunan dengan hadiah kalo tidak salah 32.000 USD. pokoknya zaman SMP tersebut saya pengen banget ikut acara tersebut, tapi sayang kesempatan tersebut tidak pernah berhasil saya coba karena ketika saya masuk SMA, kuisnya sudah selesai tayang. giliran acara bagus, eksistensinya tidak lama. huft dasar indonesia.

3. zaman SMA
di masa ini, tontonan saya sangat berbeda dari masa-masa sebelumnya. saya masih ingat bagaimana berkesannya setiap pagi saya menyaksikan tayangan harun yahya di tpi (eh agak lupa dulu namanya sudah mnc tv atau belum) yang membuat saya semakin menyukai ilmu sains, selalu mengucap subhanallahu, dan selalu merasa bahwa islam and al qur'an are the best :)

di pagi hari, saya juga selalu menyaksikan sebuah tayangan ESQ (namanya apa lupa), tayang seminggu sekali di hari rabu atau kamis jam 5 pagi. acara ini sering banget bikin saya mewek bombay. ah, pokoknya selalu pengen lagi melihat tontonan berkualitas macam itu. eiya, kadang di pagi hari saya juga liat mtv karena sering banget muter lagu yang enak-enak dan heits saat itu, kurang lebih di tahun 2003-2004-an.

tontonan selanjutnya yang saya lihat adalah ketika pulang sekolah sekitar jam 2 atau 3 siang. saya pasti mantengin metro tv karena selalu ada acara yang sangat menambah wawasan. dalam seminggu  di jam tersebut acaranya beragam dan beda-beda dari senin sampe jum'at. contohnya yang masih saya ingat yaitu biografi tokoh dunia, ultimate 10 yang di setiap episodenya memperlihatkan 10 hal dunia yang sangat menarik, fenomena alam seperti national geography, dan lain sebagainya. ah pokoknya acara-acara sarat ilmu yang bikin wawasan SMA saya beda sama temen-temen kebanyakan deh. hahaha boleh diadu lho :)

dan satu lagi tayangan yang saya tonton di zaman ini, yaitu akademi fantasi indosiar (afi) dan kawan-kawannya semisal indonesian idol. intinya berupa ajang pencarian bakat gitu yang saat itu baru masa-masa perdana berkembang di indonesia. lumayan lah buat hiburan.

4. zaman kuliah
berhubung di zaman ini saya mulai tinggal dengan sistem kost dan jauh dari rumah, yang diperparah selama 4 tahun periode 2005 - 2009 saya tak punya tivi, makanya saya nyaris ga pernah nonton. terlebih lagi waktu saya di periode tersebut sangat teramat berharga untuk dihabiskan hanya untuk menonton. hahaha pencitraan sebagai aktivis.

saya merasa ada sedikit kerugian yang mungkin saya alami karena ndak update dengan berita atau tontonan yang heits masa itu, tapi saya yakin acaranya tidak jauh beda dengan yang sudah-sudah palingan. yang paling berkesan saya tonton masa ini adalah tayangan uber dan thomas cup di tahun 2008, karena saya dan beberapa teman saya menyaksikannya di laboratorium sambil mengerjakan penelitian dan praktikum sebuah mata kuliah. hahaha. kece banget lah kalo inget lagi pengalaman ini.


5. zaman sekarang
dan kini saya hidup di zaman 2014. tayangan televisinya ternyata tidak jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnnya. malah kualitasnya menurun. hampir setiap hari acara tv dipenuhi dengan komedi lawak dan acara musik anak muda yang terlalu over menurut saya. seolah-olah ada virus yang ingin disisipkan untuk membentuk mental generasi muda menjadi generasi alay yang kebanyakan humor. karenanya, saya sudah nyaris tidak pernah nonton televisi lagi. kalopun ada yang saya tonton, paling tontonan di kompas tv atau net tv yang lumayan mendidik, selebihnya ya cukup tahu saja. hehehe.

ya begitulah cerita saya tentang tayangan televisi semasa saya hidup. sekarang, saya sudah mulai menjauhi tontonan yang tidak berkualitas. karena apa? bagaimanapun tontonan yang terus-menerus dijejali ke mata dan dipersepsikan oleh otak, akan turut mempengaruhi cara kerja otak dalam berpikir dan bersikap. mending kalo yang bagus, nah ini buktinya acara sekarang nyaris tidak ada yang keren. itu tadi yang saya bilang televisi sekarang seolah tengah menciptakan generasi muda yang alay dan doyan becanda. itu saja tak lebih.

dan pada akhirnya, saya miris dengan anak muda zaman sekarang, karena sudah teracuni dengan 2 hal tersebut. inilah kisah anak muda di negara bernama indonesia, yang menjadikan tontonannya sebagai identitas dirinya. semoga masih banyak juga anak muda berbakat yang mau berjuang menjadikan indonesia lebih baik. semoga :)


bandung, 2 maret 2014
di sebuah madrasah yang disinari fajar nan indah