29 februari 2016...
sebuah angka di bulan kedua masehi yang hanya muncul setiap empat tahun sekali. kabisat orang menamainya.
penanggalan masehi didasarkan pada perputaran matahari. tapi hari ini sang bintang tak kunjung muncul. langit kota depok mendung, tersaput awan-awan yang bergelayut abu dan hitam, bahkan sekarang hujan.
pasukan air tengah membanjiri pelosok kota di nusantara. bahkan kemarin tercatat beberapa titik di ibu kota terendam banjir akibat hujan yang tak henti sejak malam hingga pagi hari. jadi bertanya, inikah sebuah rejeki atau justru sebuah peringatan kembali akan hitamnya sikap orang-orang yang tinggal di nusantara, terkhusus ibu kota?
entahlah. yang pasti nyata sekali begitu banyak noda hitam yang mewarnai aspek kehidupan belakangan ini. hitam perilaku dan juga hitam pemikiran. walau di satu sisi saya percaya masih banyak pula yang abu-abu bahkan cerah secerah jika sang matahari menyinari.
bukan perkara pesimis atau hanya bisa menilai. faktanya, saya sadar bahwa hitam ini karena ulah dan perilaku manusia. karenanya saya sebisa mungkin tidak turut berada pada lingkungan hitam tersebut, bahkan lebih jauh lagi ingin mencegah lebih banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang hitam. dengan cara yang saya yakini.
kabisat akan terulang empat tahun lagi. bagaimana empat tahun mendatang masih sebuah misteri. senyatanya, mari berbuat menghilangkan hitam dengan sinar iman nan putih. mari hilangkan hitam dengan langkah hijrah yang cemerlang. dan mari hilangkan hitam dengan bukti jihad yang menyala.
semoga setiap noda hitam kan terganti seiring waktu hingga orang-orang merindukan damainya putih yang menyejahterakan. aamiin.
sebuah angka di bulan kedua masehi yang hanya muncul setiap empat tahun sekali. kabisat orang menamainya.
penanggalan masehi didasarkan pada perputaran matahari. tapi hari ini sang bintang tak kunjung muncul. langit kota depok mendung, tersaput awan-awan yang bergelayut abu dan hitam, bahkan sekarang hujan.
pasukan air tengah membanjiri pelosok kota di nusantara. bahkan kemarin tercatat beberapa titik di ibu kota terendam banjir akibat hujan yang tak henti sejak malam hingga pagi hari. jadi bertanya, inikah sebuah rejeki atau justru sebuah peringatan kembali akan hitamnya sikap orang-orang yang tinggal di nusantara, terkhusus ibu kota?
entahlah. yang pasti nyata sekali begitu banyak noda hitam yang mewarnai aspek kehidupan belakangan ini. hitam perilaku dan juga hitam pemikiran. walau di satu sisi saya percaya masih banyak pula yang abu-abu bahkan cerah secerah jika sang matahari menyinari.
bukan perkara pesimis atau hanya bisa menilai. faktanya, saya sadar bahwa hitam ini karena ulah dan perilaku manusia. karenanya saya sebisa mungkin tidak turut berada pada lingkungan hitam tersebut, bahkan lebih jauh lagi ingin mencegah lebih banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang hitam. dengan cara yang saya yakini.
sumber gambar: webneel.com |
kabisat akan terulang empat tahun lagi. bagaimana empat tahun mendatang masih sebuah misteri. senyatanya, mari berbuat menghilangkan hitam dengan sinar iman nan putih. mari hilangkan hitam dengan langkah hijrah yang cemerlang. dan mari hilangkan hitam dengan bukti jihad yang menyala.
semoga setiap noda hitam kan terganti seiring waktu hingga orang-orang merindukan damainya putih yang menyejahterakan. aamiin.