beberapa hari ini blog
tak diberi siraman ilmu. tulisan seolah mampet karena si empunya blog tengah
sibuk dengan dunianya. dengan kerjaannya. dengan kehidupan pribadinya. juga dengan
mimpi dan cita-citanya.
tapi sekarang,
alhamdulillah ada waktu kembali untuk merapat lagi. menghias kembali laman blog
saya supaya para pembaca setia tidak ngibrit
dan berpaling lari ke blog orang lain. pede aja kalo blog-nya rutin dibaca oleh
satu dua pembaca yang emang senang dengan blog ini. hehehe :p
ibarat sebuah halte, dimana
merupakan tempat berhenti sementara bis-bis yang akan mengangkut atau
menurunkan penumpang, seperti itulah sebetulnya tujuan blog ini. saya ingin
blog ini menjadi tempat pemberhentian saya dan juga pembaca untuk sejenak
merenung dan menghayati isi dari tulisan yang ada di dalamnya. sejujurnya saya
menulis hal-hal yang saya kira bisa bermanfaat untuk kawan-kawan, tapi sebesar
apa manfaatnya, sila nilai sendiri. tapi setidaknya semoga kawan-kawan yang
mampir ke blog ini mendapatkan asupan nutrisi baru untuk menjalani kehidupan. mampirlah
sini ke halte #ceritaku_inspirasimu :)
nah… tentunya supaya
si blog ini juga bisa terus menutrisi, maka si empunya blog pun harus terus mau
belajar hal baru. harus terus mau meningkatkan ilmu dan pengetahuannya. tak
peduli alasan apapun. karena untuk bisa menginspirasi lewat tulisan, saya meyakini
bahwa value dari si penulisnya itu
sendiri harus kuat dan kokoh sebagai inspirator. dan untuk mendapatkan modal
itu, saya pun selalu berhenti sementara. singgah sementara di sebuah halte. berhenti
sejenak untuk sekadar merenung kembali, menutrisi hati kembali, dan mengisi
energi kembali dengan cara yang saya yakini. saya selalu berhenti secara rutin
di sebuah halte bernama “halte tarbiyah”.
ada yang unik dengan
halte ini. saya selalu bersemangat berhenti di halte ini. apa pasal? karena saya
selalu merasa terbangkitkan kembali dari futur-nya
aktivitas. ada setetes embun wangi yang selalu membersihkan kekotoran jiwa
tatkala saya berada di halte ini. tersematkan sejumput cita dan karsa untuk
bertindak lebih manakala saya berhenti sejenak di halte ini. ya, di halte
tarbiyah.
bagaimanapun hebatnya
saya dalam membentengi iman, tetap saja gempuran dari luar begitu mudah
menerobos iman nan lemah ini. sebanyak apapun ilmu yang saya miliki, tapi tetap
saja lingkungan berlabel materialisme yang begitu kuat menampak dalam kehidupan
ini kadang membuat saya tersilaukan dan lupa akan hakikat hidup. ya, saya
banyak teledor dan banyak lupa. sedikit ingat dan sedikit disiplin. karenanya saya
perlu tempat berhenti. saya perlu sebuah tempat untuk berdamai kembali dengan
hati. saya perlu tempat untuk penjernihan pikir dan pendewasaan sikap. saya perlu
berada di sebuah halte. dan saya sebut halte itu adalah halte tarbiyah. ya,
halte tarbiyah.
hati ini perlu
senantiasa diberi pupuk supaya bisa tumbuh menjadi indah. hati ini senantiasa
perlu ditambal dengan sinar laser yang bersumber dari wahyu supaya tetap bisa
menginspirasi. dan hati ini juga perlu senantiasa disirami dengan ilmu dan iman
supaya tetap bisa ingat akan tujuan hidup yang sebenarnya. saya butuh itu
semua. dan alhamdulillah saya selalu ingat dan merindukan akan bisa mendapatkan
itu semua ketika saya berada di sebuah halte. ya, halte tarbiyah.
kawan-kawan, punya
halte juga?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar