ahad, di sebuah perjalanan hari yang terus berjalan. nyatanya ini sudah hari kelima di tahun dua ribu empat belas. bagaimana kabar perubahan yang ingin dilakukan oleh kawan-kawan? semoga masih terus diupayakan ya... aamiin.
tetiba, kemarin malam saya ingin
sekali berkunjung ke sebuah masjid di bilangan sentul. masjid andalusia
namanya. sebuah masjid dengan warna dominan biru ditopang oleh 4 menara yang
mengerucut itu seolah berloncatan dalam pikiran saya malam itu. kontan saya mencoba
menghubungi salah satu teman untuk mengantar ke sana keesokan paginya.
beruntung dia sedang tak memiliki kesibukan, sehingga alhamdulillah dengan
baiknya dia mengiyakan permohonan saya. hehehe maklum saya tak miliki kendaraan
yang lebih praktis untuk menuju ke sana.
pagi tadi sekitar jam 07:30 akhirnya
saya dijemput di kost. kami langsung menuju tempat yang sudah direncanakan.
sebuah perjalanan melalui tempat-tempat baru, berhasil saya lalui tadi. selama
perjalanan yang hanya sekitar 40 menit saja terpampang banyak pesona alam yang
damai. rumah-rumah penduduk, pesawahan yang masih asri, deretan senandung pohon pinus serta beberapa
anak-anak yang bermain bola di lapangan. rasanya perjalanan tersebut berhasil
membuat saya merasakan bahagia. nyata bahwa inti dan makna perjalanan bukan
dilihat dari lamanya perjalanan itu sendiri, melainkan bagaimana kita bisa
meresapi dan mengambil pengalaman baru dari situ. sepakat?
singkat cerita, sekitar pukul 08:15
kami sampai di masjid andalusia tersebut. saya sedikit lupa dengan interior masjid
tersebut karena kapan pertama kali ke sana pun saya sudah tak ingat. kalau
tidak salah takdir pertemuan saya dan masjid tersebut tercatat dalam sebuah
ketidaksengajaan ketika transit sholat dzuhur sepulang dari cibitung
menuju bogor tahun lalu. ya itu yang berhasil saya ingat.
saya mengambil air wudhu dan
bergegas menuju ke atas. kubah bagian dalamnya seketika membuat bibir dan lisan
saya melafalkan "subhanallahu". kemudian saya membiarkan diri
terlarut dalam amalan sunah berlabel sholat dhuha. selepas sholat dan berdo'a,
saya membiarkan mata menyaksikan sekeliling komplek masjid.
pada satu bagian, saya disuguhi
hamparan gunung salak yang terlihat megah tersalip segumpalan cumolo nimbus
yang bergulung. pada bagian lain, sebuah replika ka'bah yang saya menduga
sebagai tempat latihan bermanasik haji kokoh berdiri dengan bentuk kubus dan
warna hitamnya yang khas. dan pada bagian satu lagi, terlihat dengan gagah
komplek bangunan sekolah dan STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam) Tazkia sebagai
kampus beratmosfer islam.
sungguh indah dan syahdu menikmati
itu semua terangkum dalam sebuah tempat yang sebetulnya cukup dekat dengan
kediaman saya selama ini. setelah mengambil beberapa foto, saya merenung. nama
andalusia mengingatkan saya pada sebuah kisah heroik, yaitu seorang pahlawan
islam bernama Thariq bin Ziyad. ia adalah seorang panglima perang asal negeri
Berber, Afrika yang berhasil menaklukan Spanyol atau Andalusia dalam kekuasaan
islam. ia adalah seorang muslim yang berhasil membuat Spanyol menjadi pusat
ilmu pengetahuan yang berkembang dan gemilang pada masa itu, sekitar tahun
700-an. ALLAHU AKBAR!
saya pun sempat mendengar sebelumnya bahwa
sahabat Thariq bin Ziyad pernah memberikan pidato yang tersohor. saya lantas
mencarinya di google dan inilah isi pidatonya:
“Di mana jalan
pulang? Laut berada di belakang kalian. Musuh di hadapan kalian. Sungguh kalian
tidak memiliki apa-apa kecuali sikap benar dan sabar. Musuh-musuh kalian sudah
siaga di depan dengan persenjataan mereka. Kekuatan mereka besar sekali.
Sementara kalian tidak memiliki bekal lain kecuali pedang, dan tidak ada
makanan bagi kalian kecuali yang dapat kalian rampas dari tangan musuh-musuh
kalian. Sekiranya perang ini berkepanjangan, dan kalian tidak segera dapat
mengatasinya, akan sirnalah kekuatan kalian. Akan lenyap rasa gentar mereka
terhadap kalian. Oleh karena itu, singkirkanlah sifat hina dari diri kalian
dengan sifat terhormat. Kalian harus rela mati. Sungguh saya peringatkan kalian
akan situasi yang saya pun berusaha menanggulanginya. Ketahuilah, sekiranya
kalian bersabar untuk sedikit menderita, niscaya kalian akan dapat bersenang-senang
dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, janganlah kalian merasa kecewa
terhadapku, sebab nasib kalian tidak lebih buruk daripada nasibku…”
sungguh bergetar hati saya tatkala
membacanya. beginilah pemimpin islam berlaku dan memimpin. nyata terlihat bahwa
keberanian yang disertai dengan iman mendasari jiwanya. betapa dirindukan
sosok-sosok Thariq berseliweran di zaman sekarang. ah, mimpi barangkali...
nyatanya indonesia yang secara statistik terdiri dari 83% umat islam, tetapi
mentalnya sepertinya tengah diracuni dengan hiburan lawakan yang terus-menerus
dibenamkan. nyatanya umat muslim tengah dibuat kehilangan identitasnya dan tak
lagi bangga dengan keislamannya dengan beragam strategi musuh ALLAH yang begitu
halus tak terlihat. nyatanya umat muslim yang ada sekarang justru lebih senang
dengan hal-hal yang justru tak islami. nyatanya, nyatanya dan nyatanyaaaa...
sebentar, saya tak mau mempesimiskan
itu semua. saya masih cukup optimis bahwa sosok-sosok Thariq sebetulnya masih
ada, dan bahkan banyak. hanya mungkin mereka tak terlihat. mereka sedang
berfokus pada perbaikan umat terlebih dahulu dan menghimpun kekuatan. dan saya
berdo'a semoga salah satunya adalah saya. saya tidak mau membiarkan kemerosotan
moral ini terjadi begitu saja dan saya hanya bisa membantu dengan do'a, karena
do'a adalah selemah-lemah iman, sebagaimana dalam hadist berikut:
Dari Abu Sa'id
al-Khudrie r.a. beliau berkata:
Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa di
kalangan kamu melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah dia mengubahnya
dengan tangannya. Sekiranya dia tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya
dengan lidahnya. Sekiranya dia tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya
dengan hatinya. Yang sedemikian itu adalah selemah-lemah iman.
[HR Muslim]
nyatanya saya masih tegap, nyatanya
saya masih sempurna fisik dan akal. nyatanya saya masih miliki tangan, dan
nyatanya saya masih punya lidah. jadi insya ALLAH saya mengazzamkan dalam hati
bahwa saya akan berbuat. saya akan berkiprah dengan apa yang saya bisa. insya
ALLAH. semoga ALLAH meridhoinya. aamiin. wah berat nih dari andalusia kok bisa
sampai kemari? hehehe, maaf ya jalan pikiran saya memang suka acak-acakan.
hehehe, jalan pikirannya lho ya bukan hatinya. *eh.
alhamdulillah, banyak inspirasi dari
perjalanan saya ke masjid andalusia pagi tadi. walau hanya sekitar 40 menit
saja saya di sana, tetapi otak saya berpikir keras mengenang bagaimana
perjuangan sang penakluk Andalusia. terbersit keinginan saya pribadi untuk
becita-cita akan suatu hal, tapi ini masih off the record, biarkan saya
dan ALLAH saja yang tahu. hehehe... ah, akhirnya kini sedikit tentang andalusia
terwacanakan dalam kelincahan jari-jari saya dalam tulisan ini, sisanya biar
terangkum dalam hati untuk memberikan ghiroh tersendiri untuk saya ke depan.
pukul 08:50 saya meninggalkan
komplek masjid andalusia untuk kembali ke bogor. waktu saya sedang kurang
lapang karena pukul 10:00 sudah harus meninggalkan bogor menuju pasar minggu
menghadiri walimahan teman kuliah saya dahulu.
namun, 40 menit yang mungkin berawal
dari ke-random-an pikiran saya di malam minggu tersebut, memberikan arti
dan makna tersendiri bagi saya. mungkin inilah yang dikatakan orang bahwa bukan
seberapa banyak tempat yang berhasil dikunjungi dan diabadikan dalam jepretan
kamera, tapi seberapa bermakna tempat tersebut dan berhasil diabadikan dalam
pemaknaan di hati. itu!!!
saya bersyukur sekali bisa memaknai
perjalanan tersebut hingga memberikan cita-cita baru pada saya, dan setidaknya
yang paling sederhana adalah saya jadi lebih tahu mengenai pidato sahabat
Thariq bin Ziyad yang menggetarkan hati tersebut, dan itu barangkali tidak akan saya ketahui jika saya tidak pernah mengingat sejarah, dan mungkin jika saya tidak datang ke masjid andalusia. akhirnyaaaa... semoga suatu saat saya bisa
menginjakkan kaki ke Andalusia yang sebenarnya tuk saksikan jejak kemenangan
islam beberapa abad lalu. aamiin.
penasaran ingin ke masjid andalusia juga?
sempatkan diri yaaa, kawan... berikut fotonya:
kubah dan salah satu menaranya yang gagah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar