saya tahu bahwa status-mu bukanlah wajib. engkau adalah sebuah sunnah, tetapi diutamakan. pengalaman membuktikan bahwa ada segurat kebahagiaan tak terdefinisikan setiap kali bercengkrama denganmu.
namun, 11 rakaat yang belum tentu juga diterima itu, kini sedang jarang saya sambangi. sebulan sudah demikian. dan betapa saya merindukan kembali bisa berkomitmen untuk kembali bersimpuh dalam jejaring sepertiga malam terakhir.
ya ALLAH, mohon ampunilah segala dosa yang melekat pada hamba.
berilah hamba kemantapan hati untuk terus bisa ajeg terbangun dan menghampiri-Mu.
tolong lenyapkan rasa malas yang tengah bercokol mesra dalam hati ini.
dan izinkanlah saya kembali merasakan nikmat qiyamul lail selagi umur belum menguap.
aamiin.
semoga tulisan ini akan menggantikan fungsi handphone sebagai alarm yang akan senantiasa membangunkan saya untuk sadar, mengambil wudhu, menggelar sajadah dan lalu berlafadz ALLAHU AKBAR!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar