antara harus bangga atau bersedih,
tatkala para penghafal qur'an di negeri ini diapresiasi dengan segelintir uang.
ketika para pendakwah di negeri berlabel indonesia ini dilombakan dan lelagi diapresiasi dengan sejumlah uang.
saya tak bisa membaca niat orang, tetapi media perlombaannya begitu menjamur, terutama di bulan ramadhan seperti sekarang. media yang difasilitasi ini tentu mempunyai agenda dan maksud tertentu yang saya sendiri juga tak tahu apa. tapi saya menangkap bahwa mereka ingin mengaburkan makna qur'an dan makna dakwah.
saya tak miliki cukup kepintaran untuk menganalisa. bisa jadi yang saya pikirkan ini salah. tapi apakah ada potensi benar? saya pikir juga ada. ya sudah, lihat saja nanti. semoga para penghafal qur'an dan para pendakwah tetap dalam motivasi yang jernih. punyai niat suci untuk syiar, bukan untuk mencari popularitas dan menyejahterakan diri dengan bayaran "uang kartal".
semarak sekali umat islam di indonesia dengan yang seperti ini. begitu semarak. sampai-sampai saya berdo'a semoga tidak dengan polos melihat fenomena ini.
ahad pagi, 27 juli...
setelah terbangun dari mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar