tulisan ini saya buat dalam rangka penegasan kepada beberapa orang yang saya pikir mereka sangat peduli dengan kehidupan saya. mereka-mereka yang sepertinya gatal ingin segera melihat saya bersanding dengan seorang perempuan.
kemarin saya sempat ngetwit bahwa lingkungan kantor saya itu unik. para bapak dan ibu yang ada di sini sepertinya gatal melihat lelaki dan perempuan single. bawaannya kepingin saja menjodoh-jodohkan. si A dengan si B. si C dengan si D. si E dengan si B. dan seterusnya. hahaha. selintas seolah hanya sebuah gurauan untuk membuat haha hihi bagi yang bergurau, tapi setelah dipikir lebih seksama, ini mungkin bentuk kepedulian mereka terhadap hubungan 2 insan berbeda yang dikhawatirkan akan berakibat tidak baik. hmm, baiklah saya noted!
dan beritanya, saya termasuk bagian dari lelaki yang dicap single di kantor. anak muda zaman sekarang menyebutnya dengan istilah jomblo. pedih memang terdengarnya, tapi bagi saya itu adalah suatu hal yang biasa saja. toh saya sendiri sebetulnya adalah orang introvert yang memang akan bisa menyerap energi lebih banyak manakala ada dalam kesendirian. hehehe. karena status inilah ketika saya dekat dengan satu atau beberapa perempuan yang juga single di kantor, mereka dengan mudah men-cie-cie-kan sambil tersimpul tawa atau senyum girang. apakah saya senang dan nyaman dengan ini? jawabannya tegas TIDAK!!! ini mungkin yang disebut bahwa pernikahan memang lebih baik dan menghindari dari suatu fitnah. terlalu ekstrim mungkin disebut fitnah, tapi kenyataannya ya seperti inilah yang disebuat sebagain dari fitnah.
karena inilah, saya banyak berusaha untuk membatasi diri dalam pergaulan yang kiranya akan mengundang kalimat "cie-cie" hadir dari ungkapan teman-teman. walaupun terkadang saya diperolok karena ulah saya sendiri sih. *jewer suhadi. karenanya saya pribadi memang harus banyak-banyak jaga diri, jaga hati, jaga sikap. karena banyak mata dan mulut di luar sana yang turut memperhatikan dan memperbincangkan. kita tidak pernah tahu kan?
well, sikap tegaslah yang akhirnya memang perlu dimantapkan. mohon maaf untuk rekan perempuan yang seolah saya terlihat menjauh. pada dasarnya bukan semata-mata karena ingin seperti itu, tapi saya pikir ini adalah langkah terbaik untuk menghindari olok-olok. bukan saya sombong, tapi semoga mengerti dengan kondisi ini. saya tidak mau semakin banyak fitnah yang tersebar.
saking care alias pedulinya teman-teman saya, tak jarang mereka mencoba mencomblangi saya dengan pilihan-pilihan perempuan hebat yang mereka sodorkan. bukan hanya teman, tetapi juga guru SMA saya. lucu memang, terkesan saya adalah sebuah barang yang sudah mendekati masa kadaluwarsa dan layak untuk mulai dipromosikan dengan gencar. miris. jika sudah begini, biasanya saya menjawab dengan gurauan: "aduh, makasih. saya masih bisa usaha sendiri kok, ndak usah diobral gitu dong. hahaha.
sesekali saya menikmati kondisi seperti ini. tapi jika dipikir lagi, sungguh ini seolah sebuah teguran bagi saya pribadi untuk menyegerakan yang satu itu. tahu kan apa? ah, pasti tahu dong. kan you know me so well. halah apa sih. hahaha. memang benar demikian. banyak orang yang bilang bahwa "kamu kelihatannya sudah mapan, nunggu apa lagi? jangan banyak pilih-pilih dan pasang standar yang tinggi-tinggi, ntar malah ga dapet-dapet lho". eits, tunggu dulu ada kalimat yang aneh nih di sini. sebagai seorang Quality Control (QC), mempertahankan mutu yang baik sesuai dengan spesifikasi itu penting. kualitas adalah nomor wahid! hanya yang mutunya bagus yang akan RELEASE dan saya stempel QC passed untuk kemudian diproses ke jenjang berikutnya. hahaha idealis yang gagah bukan?
terkesan arogankah seperti ini? sungguh saya berlindung pada ALLAH untuk diajuhkan dari sikap itu. tidak pernah ada maksud saya untuk terlihat angkuh memilih-milih. Rasulullah telah bersabda: ”wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya.kalau tidak maka rugilah engkau”. karena alasan inilah, saya pikir saya boleh dong untuk memilih? suatu sikap memilih yang berdasarkan ilmu tentunya bukan berdasarkan nafsu semata. terlebih pernikahan adalah suatu akad suci yang kedudukannya tinggi di mata ALLAH. tentu saya tidak ingin sembarang pilih perempuan yang akan menjadi istri saya kelak. sudah barang tentu pula saya tidak akan membiarkan anak-anak saya kelak dididik oleh perempuan yang kurang kompeten.
tanpa bermaksud untuk mendiskreditkan, karena sabda Rasulullah tadi, jadi mohon maaf apabila standar pertama yang akan saya loloskan untuk menjadi perempuan beruntung yang akan saya pinang adalah yang bagus akhlaknya dan mengerti betul akan agamanya, Islam. ia mengerti posisi sebagai istri dan patuh terhadap perintah suaminya selama tidak melanggar syariat dan aturan Al Qur'an dan As Sunah. selain itu, ia juga faham mengenai cara mendidik anak-anak saya kelak untuk digembleng menjadi sebaik-baik pejuang ALLAH. generasi Rabbani. saya memiliki keinginan dan visi yang kuat bahwa anak-anak saya kelak menjadi generasi seperti Sultan Mehmed II alias Muhammad Al Fatih sang penakluk konstantinopel. karenanya wajar dong untuk bisa mewujudkan visi saya tersebut saya perlu seorang perempuan hebat yang bisa mendidik anak saya kelak ke arah sana. miliki keduanya ini, maka loloslah sudah ia sebagai calon istri saya kelak. selamat!!! :p (pede abis).
lantas bagaimana dengan kriteria lain? saya tidak munafik, saya tetap mengharapkan mendapatkan seorang perempuan yang indah dipandang. memandangnya mendamaikan kegelisahan saya. tutur bahasanya menentramkan kegundahan saya. senyumannya melelehkan rasa lelah perjuangan saya. yang seperti itu yang tergambar saat ini :)
tapi bukan berarti semuanya harus dipunyai. karena malah jadi khawatir memberatkan si perempuan nanti, dan yang ada betul nanti malah saya ndak dapet-dapet yang se-wow itu. sungguh saya pun mengaca pada diri saya sendiri, sudah sejauh mana sisi kepantasan saya mendapatkan perempuan macam itu? karena formulanya tetap, untuk mendapatkan pasangan yang baik-baik perlu upaya pemantasan yang baik-baik pula pada diri saya. saat ini masih in progress sambil menunggu akad terwujud dalam kalimat dan ikrar suci kelak. aamiin :)
untuk perempuan dengan kriteria saya tersebut, sungguh bukan maksud saya membebani anti untuk bisa menjadi yang saya mau. kelak kita akan sama-sama belajar ya untuk bisa seperti itu. itu yang saya butuhkan saat ini. perempuan yang walaupun belum hebat, tapi punya semangat menghebatkan diri yang tinggi. yang tentunya dengan bantuan arahan saya sebagai imamnya kelak, akan semakin hebat pulalah ia. insya ALLAH. ah manis benar terdengar untuk urusan seperti ini tuh. hehehe.
duhai perempuan, saya mantapkan hati untuk terus memantaskan diri sendiri supaya saya pun bisa pantas bersanding denganmu. saya selalu berdo'a semoga nama yang senantiasa saya sebut dalam do'a kelak itu adalah anti, yang akan menjadi perempuan yang membersamai perjuangan saya sebagai sebuah kado terindah dalam penyempurnaan saya dalam beragama. aamiin :)
siapakah dia? saya berharap itu adalah anti. bersabarlah hingga kepantasan ini teruji dan bermuara dalam akad yang mulia. aamiin :)
berikut saya coba tuliskan pula sebuah lagu yang mencerminkan perempuan idaman. wanita sholehah karya The Fikr:
*)
Perhiasan yang paling indah
Bagi seorang abdi Allah
Itulah ia... wanita sholehah
Ia menghiasi dunia
Back to *)
Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab al-Quran didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Walau perjuangan di rumah saja
**)
Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu dikorbankan
Harta kemewahan dilaburkan
***)
Di dalam kehidupan ini
Ia menampakkan kemuliaan
Bagai sekuntum mawar yang tegar
Di tengah gelombang kehidupan
Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab al-Quran didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Akhlak mulia yang ia hadirkan
Back to **) - ***)
Wanita sholehah...
Wanita sholehah...
Wanita sholehah...
kemarin saya sempat ngetwit bahwa lingkungan kantor saya itu unik. para bapak dan ibu yang ada di sini sepertinya gatal melihat lelaki dan perempuan single. bawaannya kepingin saja menjodoh-jodohkan. si A dengan si B. si C dengan si D. si E dengan si B. dan seterusnya. hahaha. selintas seolah hanya sebuah gurauan untuk membuat haha hihi bagi yang bergurau, tapi setelah dipikir lebih seksama, ini mungkin bentuk kepedulian mereka terhadap hubungan 2 insan berbeda yang dikhawatirkan akan berakibat tidak baik. hmm, baiklah saya noted!
dan beritanya, saya termasuk bagian dari lelaki yang dicap single di kantor. anak muda zaman sekarang menyebutnya dengan istilah jomblo. pedih memang terdengarnya, tapi bagi saya itu adalah suatu hal yang biasa saja. toh saya sendiri sebetulnya adalah orang introvert yang memang akan bisa menyerap energi lebih banyak manakala ada dalam kesendirian. hehehe. karena status inilah ketika saya dekat dengan satu atau beberapa perempuan yang juga single di kantor, mereka dengan mudah men-cie-cie-kan sambil tersimpul tawa atau senyum girang. apakah saya senang dan nyaman dengan ini? jawabannya tegas TIDAK!!! ini mungkin yang disebut bahwa pernikahan memang lebih baik dan menghindari dari suatu fitnah. terlalu ekstrim mungkin disebut fitnah, tapi kenyataannya ya seperti inilah yang disebuat sebagain dari fitnah.
karena inilah, saya banyak berusaha untuk membatasi diri dalam pergaulan yang kiranya akan mengundang kalimat "cie-cie" hadir dari ungkapan teman-teman. walaupun terkadang saya diperolok karena ulah saya sendiri sih. *jewer suhadi. karenanya saya pribadi memang harus banyak-banyak jaga diri, jaga hati, jaga sikap. karena banyak mata dan mulut di luar sana yang turut memperhatikan dan memperbincangkan. kita tidak pernah tahu kan?
well, sikap tegaslah yang akhirnya memang perlu dimantapkan. mohon maaf untuk rekan perempuan yang seolah saya terlihat menjauh. pada dasarnya bukan semata-mata karena ingin seperti itu, tapi saya pikir ini adalah langkah terbaik untuk menghindari olok-olok. bukan saya sombong, tapi semoga mengerti dengan kondisi ini. saya tidak mau semakin banyak fitnah yang tersebar.
saking care alias pedulinya teman-teman saya, tak jarang mereka mencoba mencomblangi saya dengan pilihan-pilihan perempuan hebat yang mereka sodorkan. bukan hanya teman, tetapi juga guru SMA saya. lucu memang, terkesan saya adalah sebuah barang yang sudah mendekati masa kadaluwarsa dan layak untuk mulai dipromosikan dengan gencar. miris. jika sudah begini, biasanya saya menjawab dengan gurauan: "aduh, makasih. saya masih bisa usaha sendiri kok, ndak usah diobral gitu dong. hahaha.
sesekali saya menikmati kondisi seperti ini. tapi jika dipikir lagi, sungguh ini seolah sebuah teguran bagi saya pribadi untuk menyegerakan yang satu itu. tahu kan apa? ah, pasti tahu dong. kan you know me so well. halah apa sih. hahaha. memang benar demikian. banyak orang yang bilang bahwa "kamu kelihatannya sudah mapan, nunggu apa lagi? jangan banyak pilih-pilih dan pasang standar yang tinggi-tinggi, ntar malah ga dapet-dapet lho". eits, tunggu dulu ada kalimat yang aneh nih di sini. sebagai seorang Quality Control (QC), mempertahankan mutu yang baik sesuai dengan spesifikasi itu penting. kualitas adalah nomor wahid! hanya yang mutunya bagus yang akan RELEASE dan saya stempel QC passed untuk kemudian diproses ke jenjang berikutnya. hahaha idealis yang gagah bukan?
terkesan arogankah seperti ini? sungguh saya berlindung pada ALLAH untuk diajuhkan dari sikap itu. tidak pernah ada maksud saya untuk terlihat angkuh memilih-milih. Rasulullah telah bersabda: ”wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya.kalau tidak maka rugilah engkau”. karena alasan inilah, saya pikir saya boleh dong untuk memilih? suatu sikap memilih yang berdasarkan ilmu tentunya bukan berdasarkan nafsu semata. terlebih pernikahan adalah suatu akad suci yang kedudukannya tinggi di mata ALLAH. tentu saya tidak ingin sembarang pilih perempuan yang akan menjadi istri saya kelak. sudah barang tentu pula saya tidak akan membiarkan anak-anak saya kelak dididik oleh perempuan yang kurang kompeten.
tanpa bermaksud untuk mendiskreditkan, karena sabda Rasulullah tadi, jadi mohon maaf apabila standar pertama yang akan saya loloskan untuk menjadi perempuan beruntung yang akan saya pinang adalah yang bagus akhlaknya dan mengerti betul akan agamanya, Islam. ia mengerti posisi sebagai istri dan patuh terhadap perintah suaminya selama tidak melanggar syariat dan aturan Al Qur'an dan As Sunah. selain itu, ia juga faham mengenai cara mendidik anak-anak saya kelak untuk digembleng menjadi sebaik-baik pejuang ALLAH. generasi Rabbani. saya memiliki keinginan dan visi yang kuat bahwa anak-anak saya kelak menjadi generasi seperti Sultan Mehmed II alias Muhammad Al Fatih sang penakluk konstantinopel. karenanya wajar dong untuk bisa mewujudkan visi saya tersebut saya perlu seorang perempuan hebat yang bisa mendidik anak saya kelak ke arah sana. miliki keduanya ini, maka loloslah sudah ia sebagai calon istri saya kelak. selamat!!! :p (pede abis).
lantas bagaimana dengan kriteria lain? saya tidak munafik, saya tetap mengharapkan mendapatkan seorang perempuan yang indah dipandang. memandangnya mendamaikan kegelisahan saya. tutur bahasanya menentramkan kegundahan saya. senyumannya melelehkan rasa lelah perjuangan saya. yang seperti itu yang tergambar saat ini :)
tapi bukan berarti semuanya harus dipunyai. karena malah jadi khawatir memberatkan si perempuan nanti, dan yang ada betul nanti malah saya ndak dapet-dapet yang se-wow itu. sungguh saya pun mengaca pada diri saya sendiri, sudah sejauh mana sisi kepantasan saya mendapatkan perempuan macam itu? karena formulanya tetap, untuk mendapatkan pasangan yang baik-baik perlu upaya pemantasan yang baik-baik pula pada diri saya. saat ini masih in progress sambil menunggu akad terwujud dalam kalimat dan ikrar suci kelak. aamiin :)
untuk perempuan dengan kriteria saya tersebut, sungguh bukan maksud saya membebani anti untuk bisa menjadi yang saya mau. kelak kita akan sama-sama belajar ya untuk bisa seperti itu. itu yang saya butuhkan saat ini. perempuan yang walaupun belum hebat, tapi punya semangat menghebatkan diri yang tinggi. yang tentunya dengan bantuan arahan saya sebagai imamnya kelak, akan semakin hebat pulalah ia. insya ALLAH. ah manis benar terdengar untuk urusan seperti ini tuh. hehehe.
duhai perempuan, saya mantapkan hati untuk terus memantaskan diri sendiri supaya saya pun bisa pantas bersanding denganmu. saya selalu berdo'a semoga nama yang senantiasa saya sebut dalam do'a kelak itu adalah anti, yang akan menjadi perempuan yang membersamai perjuangan saya sebagai sebuah kado terindah dalam penyempurnaan saya dalam beragama. aamiin :)
siapakah dia? saya berharap itu adalah anti. bersabarlah hingga kepantasan ini teruji dan bermuara dalam akad yang mulia. aamiin :)
berikut saya coba tuliskan pula sebuah lagu yang mencerminkan perempuan idaman. wanita sholehah karya The Fikr:
*)
Perhiasan yang paling indah
Bagi seorang abdi Allah
Itulah ia... wanita sholehah
Ia menghiasi dunia
Back to *)
Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab al-Quran didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Walau perjuangan di rumah saja
**)
Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu dikorbankan
Harta kemewahan dilaburkan
***)
Di dalam kehidupan ini
Ia menampakkan kemuliaan
Bagai sekuntum mawar yang tegar
Di tengah gelombang kehidupan
Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab al-Quran didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Akhlak mulia yang ia hadirkan
Back to **) - ***)
Wanita sholehah...
Wanita sholehah...
Wanita sholehah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar