jum'at lalu (bertepatan dengan akhir juli) adalah purnama kedua di bulan juli. orang-orang menamakannya "bluemoon". bukan berarti bulan pada saat itu berwarna biru, tapi itu adalah ungkapan untuk sesuatu yang jarang terjadi. simak penjelasannya dalam tweet berikut:
namun, di saat yang bersamaan menjelang tampaknya satelit alami bumi tersebut, hujan turun dengan lebatnya di bilangan tanjung barat hingga lenteng agung. entah sebagai jawaban dari do'a orang-orang yang meminta hujan karena telah lama dilanda kekeringan, atau karena memang kebaikan ALLAH saja menurunkan butir-butir air langit sebagai tanda ke-Maha Pemurahan-nya.
sepanjang jalan pulang, saya menyengajakan diri untuk memasang indera penciuman di level paling tinggi. kepekaannya saya naikkan untuk menghirup bau tanah yang sudah lama tidak diguyur air. kali ini tanah-tanah tersebut berjodoh bersenyawa dengan molekul H2O menghasilkan bau khas yang menyeruak. tak seenak flavor vanilla memang, tetapi ada bau khas di situ yang membuat saya suka.
dalam sebuah lagu soundtrack drama musikal laskar pelangi yang berjudul sahabat alam, tertulis sebuah penggalam kalimat menarik berikut:
(“hmm…aku suka sekali bau hujan. kenapa bau hujan bisa wangi ya?”)
sumber bau harum dari minyak atsiri
diproduksi tumbuhan kemudian diserap
oleh bebatuan dan tanah lalu dilepas
ke udara saat hujan turun
itulah dia rahasia bau tanah yang bersentuhan dengan air hujan. karena ada senyawa kimia yang terjadi saat itu, dan sungguh penjelasan sains selalu saja membuat saya merasa bersyukur mengetahui sedikit kalam Tuhan, sama seperti halnya bagaimana sains menjelaskan mengenai terjadinya bluemoon.
hujan saat itu pasti banyak disyukuri oleh banyak orang, tapi juga memberikan efek samping berupa sang bluemoon yang sempat tak terlihat. beruntung saya tidak segera putus asa. beberapa saat kemudian kedua mata ini bisa juga menjadi saksi keindahannya. saya sempat melihat satelit tersebut malu-malu mengintip dari awan yang begulung tepat di depan halaman rumah. sementara langit masih meneteskan air saat itu. saya tak terlalu lama menengadah ke langit, karena waktu sudah malam. apalagi saya baru saja kehujanan mengendarai sepeda motor menerobos jalan yang dipenuhi air. agak lelah badan dan sedikit pilek.
akhirnya keeseokan paginya saya saksikan sisa-sisa wujudnya yang masih mengundang decak kagum. selepas sholat subuh saya menyengajakan diri untuk keluar menatap ke langit barat, dan di sana sang bluemoon tengah bertengger mengedipkan mata sambil menyampaikan sepotong rindu pada butir hujan... yang lama tak turun.
bau hujan dan bluemoon, dua fenomena sains yang menutup juli ini dengan indah. sampai jumpa lagi di juli berikutnya! juga di tahun 2018 untuk menyaksikan bluemoon berikutnya. insya ALLAH :)
namun, di saat yang bersamaan menjelang tampaknya satelit alami bumi tersebut, hujan turun dengan lebatnya di bilangan tanjung barat hingga lenteng agung. entah sebagai jawaban dari do'a orang-orang yang meminta hujan karena telah lama dilanda kekeringan, atau karena memang kebaikan ALLAH saja menurunkan butir-butir air langit sebagai tanda ke-Maha Pemurahan-nya.
sepanjang jalan pulang, saya menyengajakan diri untuk memasang indera penciuman di level paling tinggi. kepekaannya saya naikkan untuk menghirup bau tanah yang sudah lama tidak diguyur air. kali ini tanah-tanah tersebut berjodoh bersenyawa dengan molekul H2O menghasilkan bau khas yang menyeruak. tak seenak flavor vanilla memang, tetapi ada bau khas di situ yang membuat saya suka.
dalam sebuah lagu soundtrack drama musikal laskar pelangi yang berjudul sahabat alam, tertulis sebuah penggalam kalimat menarik berikut:
(“hmm…aku suka sekali bau hujan. kenapa bau hujan bisa wangi ya?”)
sumber bau harum dari minyak atsiri
diproduksi tumbuhan kemudian diserap
oleh bebatuan dan tanah lalu dilepas
ke udara saat hujan turun
itulah dia rahasia bau tanah yang bersentuhan dengan air hujan. karena ada senyawa kimia yang terjadi saat itu, dan sungguh penjelasan sains selalu saja membuat saya merasa bersyukur mengetahui sedikit kalam Tuhan, sama seperti halnya bagaimana sains menjelaskan mengenai terjadinya bluemoon.
hujan saat itu pasti banyak disyukuri oleh banyak orang, tapi juga memberikan efek samping berupa sang bluemoon yang sempat tak terlihat. beruntung saya tidak segera putus asa. beberapa saat kemudian kedua mata ini bisa juga menjadi saksi keindahannya. saya sempat melihat satelit tersebut malu-malu mengintip dari awan yang begulung tepat di depan halaman rumah. sementara langit masih meneteskan air saat itu. saya tak terlalu lama menengadah ke langit, karena waktu sudah malam. apalagi saya baru saja kehujanan mengendarai sepeda motor menerobos jalan yang dipenuhi air. agak lelah badan dan sedikit pilek.
akhirnya keeseokan paginya saya saksikan sisa-sisa wujudnya yang masih mengundang decak kagum. selepas sholat subuh saya menyengajakan diri untuk keluar menatap ke langit barat, dan di sana sang bluemoon tengah bertengger mengedipkan mata sambil menyampaikan sepotong rindu pada butir hujan... yang lama tak turun.
bau hujan dan bluemoon, dua fenomena sains yang menutup juli ini dengan indah. sampai jumpa lagi di juli berikutnya! juga di tahun 2018 untuk menyaksikan bluemoon berikutnya. insya ALLAH :)
berikut bonus video bluemoon di beberapa belahan dunia:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar