dalam dunia elektronika, dikenal sebuah hukum kekekalan muatan dan energi dalam sirkuit listrik yang mengacu pada hukum kirchhoff, tepatnya hukum kirchhoff I yang menyebutkan bahwa "pada setiap titik percabangan dalam sirkuit listrik, jumlah dari arus yang masuk kedalam titik itu sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut".
ya, saya pernah dengar dan belajar mengenai hukum tersebut. walau bukan penyuka ilmu fisika, tapi menurut saya setiap ilmu selalu menghadirkan makna yang bisa diambil dalam kehidupan sehari-hari. nah termasuk bunyi hukum tersebut.
gampangannya, bila ada 3 arus masuk sebesar masing-masing 2 A, 9 A dan 7 A, maka ketika di percabangan akan dikeluarkan juga sebanyak 18 A yang mungkin bisa terbagi ke dalam beberapa arus keluar misalnya 4 A, 8 A, 1 A dan 5 A, di mana A = Ampere. seimbang kan? arus masuk = arus keluar.
hmmm, itu kalau arus listrik. lalu bagaimana dengan arus amal kebaikan dari seseorang ya? sepertinya menarik untuk dibahas. apakah akan mengikuti hukum kirchhoff jugakah? yuk kita bahas bersama, gaes :)
sebelum beranjak lebih jauh, maka saya akan batasi terlebih dahulu pengertian amal kebaikan yang akan saya contohkan, yaitu sebatas pada aktivitas mengajak dan menyeru untuk bersama berjuang di jalan kebenaran.
dimisalkan jika saya mencoba memasukkan arus "semangat belajar" kepada 15 orang, apakah arus "semangat belajar" tersebut juga akan keluar menjadi 15 orang juga? apakah arus ini juga mengikuti hukum kirchhoff I tersebut?
dalam realitanya, manusia yang diberikan arus kebaikan akan menerima arus tersebut terlebih dahulu. akan ada reseptor khusus yang menerima arus tersebut untuk kemudian diteruskan ke dalam akal pikiran masing-masing. jika arus tersebut disuarakan, maka telingalah reseptornya, sedangkan jika arus tersebut diperlihatkan, maka matalah yang menjadi reseptornya. dan terakhir akal pikiranlah yang akan mengolah arus tersebut untuk kemudian dibuat respon atau tanggapannya.
cara menghitungnya cukup mudah. bila kekuatan arus kebaikan yang dimasukkan untuk 15 orang tersebut dikeluarkan juga oleh 15 orang, maka bisa dibilang kebaikan itu sama dengan listrik, mengikuti kaidah hukum kirchhoff I. hehehe. tapi kalau kurang dari 15 orang yang mengeluarkan arus tersebut, maka kita bisa bilang bahwa arus yang masuk tidak sama dengan arus keluar.
hipotesa saya, arus kebaikan ini tidak sama dengan arus listrik. kebaikan yang diseru ditujukan kepada manusia yang sejatinya dianugerahi akal pikiran untuk memutuskan. keputusan yang dibuat hanya dua, yaitu menerima atau menolak kebaikan yang diseru. atau dalam konteks ini, arus kebaikan yang dimasukkan apakah akan:
a. dikeluarkan kembali untuk diteruskan
b. didiamkan
c. dikembalikan
jika memilih a berarti sama dengan menerima, tapi bila menerima b atau c sama saja dengan menolak. dari sini, hipotesa saya adalah: arus kebaikan yang dimasukkan akan lebih kecil dibandingkan dengan yang dikeluarkan.
kalau begitu, arus kebaikan ini selalu merugi dong ya? eeeiiittttsss, tidak sesederhana hukum kirchhoff I ternyata. dalam arus kebaikan, yang berlaku adalah hukum ALLAH seperti yang dituangkan dalam surat al an'am ayat 160 berbunyi:
"barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya"
dari ayat tersebut, berarti setiap 1 arus kebaikan yang dimasukkan, harusnya akan dikeluarkan sebanyak 10 arus kebaikan. 1 orang yang menerima arus kebaikkan tersebut, akan dia keluarkan kepada yang lainnya, kemudian yang menerima setelahnya, akan mengeluarkan lagi kepada yang lain dan seterusnya. sehingga mirip dengan konsep pembelahan sel. itulah bedanya hukum arus listrik dengan hukum arus kebaikan.
indah dan menguntungkan bukan? jadi, jangan khawatir dengan arus kebaikan yang sudah kita masukkan dan salurkan kepada orang lain, karena ALLAH menjanjikan bahwa akan dikeluarkan sepuluh kali lipat dari sejumlah yang sudah dimasukkan. betapa baiknya ALLAH ya?
karenanya, ikhwal kebaikan dan menyeru orang lain pada jalan kebenaran ini diperlombakan secara bebas oleh ALLAH lho... kita mengenal istilah "fasabiqul khoirot" alias berlomba-lombalah dalam hal kebaikan. seru tentunya lomba tersebut, tinggal kita sama-sama memilih apakah mau menjadi bagian dari orang yang akan menjemput dan menerima perlombaan ini atau hanya mau berdiam diri dan menjadi penonton.
sebagai penutup, selamat memasukkan arus kebaikan, dan bersiap melihat berapa jumlah arus kebaikan yang akan keluar! tentunya pasti sesuai dengan janji-Nya... insya ALLAH :)
ya, saya pernah dengar dan belajar mengenai hukum tersebut. walau bukan penyuka ilmu fisika, tapi menurut saya setiap ilmu selalu menghadirkan makna yang bisa diambil dalam kehidupan sehari-hari. nah termasuk bunyi hukum tersebut.
gampangannya, bila ada 3 arus masuk sebesar masing-masing 2 A, 9 A dan 7 A, maka ketika di percabangan akan dikeluarkan juga sebanyak 18 A yang mungkin bisa terbagi ke dalam beberapa arus keluar misalnya 4 A, 8 A, 1 A dan 5 A, di mana A = Ampere. seimbang kan? arus masuk = arus keluar.
hmmm, itu kalau arus listrik. lalu bagaimana dengan arus amal kebaikan dari seseorang ya? sepertinya menarik untuk dibahas. apakah akan mengikuti hukum kirchhoff jugakah? yuk kita bahas bersama, gaes :)
arus listrik masuk = arus listrik keluar. |
sebelum beranjak lebih jauh, maka saya akan batasi terlebih dahulu pengertian amal kebaikan yang akan saya contohkan, yaitu sebatas pada aktivitas mengajak dan menyeru untuk bersama berjuang di jalan kebenaran.
dimisalkan jika saya mencoba memasukkan arus "semangat belajar" kepada 15 orang, apakah arus "semangat belajar" tersebut juga akan keluar menjadi 15 orang juga? apakah arus ini juga mengikuti hukum kirchhoff I tersebut?
dalam realitanya, manusia yang diberikan arus kebaikan akan menerima arus tersebut terlebih dahulu. akan ada reseptor khusus yang menerima arus tersebut untuk kemudian diteruskan ke dalam akal pikiran masing-masing. jika arus tersebut disuarakan, maka telingalah reseptornya, sedangkan jika arus tersebut diperlihatkan, maka matalah yang menjadi reseptornya. dan terakhir akal pikiranlah yang akan mengolah arus tersebut untuk kemudian dibuat respon atau tanggapannya.
cara menghitungnya cukup mudah. bila kekuatan arus kebaikan yang dimasukkan untuk 15 orang tersebut dikeluarkan juga oleh 15 orang, maka bisa dibilang kebaikan itu sama dengan listrik, mengikuti kaidah hukum kirchhoff I. hehehe. tapi kalau kurang dari 15 orang yang mengeluarkan arus tersebut, maka kita bisa bilang bahwa arus yang masuk tidak sama dengan arus keluar.
hipotesa saya, arus kebaikan ini tidak sama dengan arus listrik. kebaikan yang diseru ditujukan kepada manusia yang sejatinya dianugerahi akal pikiran untuk memutuskan. keputusan yang dibuat hanya dua, yaitu menerima atau menolak kebaikan yang diseru. atau dalam konteks ini, arus kebaikan yang dimasukkan apakah akan:
a. dikeluarkan kembali untuk diteruskan
b. didiamkan
c. dikembalikan
jika memilih a berarti sama dengan menerima, tapi bila menerima b atau c sama saja dengan menolak. dari sini, hipotesa saya adalah: arus kebaikan yang dimasukkan akan lebih kecil dibandingkan dengan yang dikeluarkan.
kalau begitu, arus kebaikan ini selalu merugi dong ya? eeeiiittttsss, tidak sesederhana hukum kirchhoff I ternyata. dalam arus kebaikan, yang berlaku adalah hukum ALLAH seperti yang dituangkan dalam surat al an'am ayat 160 berbunyi:
"barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya"
dari ayat tersebut, berarti setiap 1 arus kebaikan yang dimasukkan, harusnya akan dikeluarkan sebanyak 10 arus kebaikan. 1 orang yang menerima arus kebaikkan tersebut, akan dia keluarkan kepada yang lainnya, kemudian yang menerima setelahnya, akan mengeluarkan lagi kepada yang lain dan seterusnya. sehingga mirip dengan konsep pembelahan sel. itulah bedanya hukum arus listrik dengan hukum arus kebaikan.
indah dan menguntungkan bukan? jadi, jangan khawatir dengan arus kebaikan yang sudah kita masukkan dan salurkan kepada orang lain, karena ALLAH menjanjikan bahwa akan dikeluarkan sepuluh kali lipat dari sejumlah yang sudah dimasukkan. betapa baiknya ALLAH ya?
karenanya, ikhwal kebaikan dan menyeru orang lain pada jalan kebenaran ini diperlombakan secara bebas oleh ALLAH lho... kita mengenal istilah "fasabiqul khoirot" alias berlomba-lombalah dalam hal kebaikan. seru tentunya lomba tersebut, tinggal kita sama-sama memilih apakah mau menjadi bagian dari orang yang akan menjemput dan menerima perlombaan ini atau hanya mau berdiam diri dan menjadi penonton.
sebagai penutup, selamat memasukkan arus kebaikan, dan bersiap melihat berapa jumlah arus kebaikan yang akan keluar! tentunya pasti sesuai dengan janji-Nya... insya ALLAH :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar