Mengutip salah satu perkataan
Marlena dari buku Andrea Hirata: “manusia
bisa berada di tempat yang sama dalam waktu yang berbeda, tapi tak bisa berada
di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama“ (Ayah, halaman 267).
Nampaknya kalimat tersebut menggambarkan kondisi saya saat ini. Sejak kemarin saya memang sempat ragu untuk memilih dua agenda di tempat yang berbeda tapi di waktu yang sama. Jelas saya bukan bakteri atau amoeba yang bisa membelah diri. Karenanya, dalam kondisi seperti itulah diharuskan memilih. Memilih gathering ke Ciwidey, Bandung atau menghadiri gathering blogger sekaligus test akhir lomba blog 7 Wonders Daihatsu Terios. Saya memilih yang kedua dengan mantap (akhirnya).
Nampaknya kalimat tersebut menggambarkan kondisi saya saat ini. Sejak kemarin saya memang sempat ragu untuk memilih dua agenda di tempat yang berbeda tapi di waktu yang sama. Jelas saya bukan bakteri atau amoeba yang bisa membelah diri. Karenanya, dalam kondisi seperti itulah diharuskan memilih. Memilih gathering ke Ciwidey, Bandung atau menghadiri gathering blogger sekaligus test akhir lomba blog 7 Wonders Daihatsu Terios. Saya memilih yang kedua dengan mantap (akhirnya).
Saya tahu persis bahwa
meninggalkan gathering di Ciwidey artinya saya tidak tahu bagaimana serunya
aktivitas indoor dan outdoor dalam membangun team building, saya tidak tahu bagaimana
keindahan dan pesona Kawah Putih di kala pagi persis setelah fajar terbit. Pun
saya tidak tahu lagi keseruan-keseruan lainnya yang terjadi di sana.
Itu namanya trade off. Semuanya adalah
batasan yang memang hanya dikuasai oleh dimensi ruang dan waktu.
sumber gambar: mindyirishfitness.com |
Jasad ini akhirnya melangkah
ke Serpong, tepatnya ke Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City untuk
menghadiri undangan di pameran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto
Show) 2015 sekaligus berjumpa dengan blogger-blogger yang sebelumnya sempat
saya kepo-in mereka di masing-masing blog-nya. Hahaha. Saya ingin belajar dan sharing mengenai ilmu per-blog-an. Itu
saja tujuannya! Betapa saya ingin merasakan atmosfer jurnalistik kembali
menyapa relung hati saya yang dalam. Sebuah ruang masih tersedia di sana
menunggu diberikan pupuk jurnalistik supaya mekar kembali.
Dan tujuan itu
tercapai. Senang sekali hari ini bertemu dan berbincang seputar dunia blogging,
bahkan untuk pertama kalinya saya disapa sebagai “blogger” oleh panitia. Hahaha
norak, tapi ya memang kata itulah yang digunakan oleh panitia untuk menyapa
kurang lebih 50 blogger yang hadir dalam rangka gathering dan test wawancara
sebagai finalis lomba blog “Borneo Wildlife Adventure” yang diadakan oleh
Daihatsu dan viva.co.id.
Penjelasan dari team
promotion Daihatsu mengenai penjelajahan Borneo Wildlife Adventure sungguh
membuat saya merasa menemukan kembali semangat “kehutanan” yang pernah saya
lirik. Apakah saya bisa berhasil menjadi 3 orang blogger yang akan mendapatkan
hadiah tersebut? Tergantung hasil wawancara yang baru saja dilewati. Ikhtiar sudah
dilakukan, hanya tinggal menunggu hasil dan keputusan terbaik dari ALLAH.
Kepulangan dari tempat
pameran GIIAS tersebut, saya isi dengan membaca novel “Ayah” sambil menunggu
bus shuttle menuju Margo City datang. Rasanya bus malam tadi, duduk tepat di samping jendela,
dengan lelampuan, dan sinar bulan yang jelita telah menutup aktivitas saya hari
ini. Tidak ada penyesalan sedikit pun untuk memilih tempat ini, dan absen
keberadaan diri di Ciwidey. Saya percaya bahwa di manapun dan kegiatan apapun
yang dipilih, pasti ada manfaatnya. Dan kali ini, saya lebih memilih untuk
menyerap sari-sari makanan jurnalistik, seperti yang dikatakan oleh bos saya
ketika izin untuk tidak mengikuti acara gathering di Ciwidey tersebut: “it is
good to have other activities than work”.
Dan semoga,
rekan-rekan yang ada di Ciwidey sana bisa menyerap sari-sari makanan leadership juga ya sebagai
oleh-oleh dari agenda yang sudah dibuat dan dilalui. Aamiin :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar