Senin, 16 November 2015

wajah dunia (kini)

tepat sebulan sudah tidak menulis. dan ternyata...

sebulan saja dunia ini sudah banyak berubah, dan lucunya seringkali saya beranggapan bahwa kesemuanya itu hanyalah sebuah rekaan yang sejatinya sudah diskenariokan. mulai dari drama pebalap motor hingga insiden paris yang tengah menjadi buah bibir. terkadang saya sudah tak mengerti lagi apa-apa yang terjadi di dunia ini. terasa begitu cepat dan serba tak bisa dinalar. pun berita-beritanya tak nyaman dibaca, ditonton ataupun dilihat. semuanya seolah menjadi semerawut.

kadang saya berpikir bahwa dunia ini (nampaknya) akan segera berakhir. mungkin!

tapi saya tersadar bahwa kehidupan di planet ini pasti tidak akan tamat sebelum kejayaan hakiki berkobar kembali, yaitu kejayaan islam seperti yang termaktub dalam hadist berikut:

“Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam,” (H.R Ahmad).

sumber gambar: sigitseo.blogspot.com

*   *   *

terlalu jauh melihat dunia, saya persempit dalam area kehidupan terdekat. tentang pekerjaan, keluarga, pertemanan dan lain sebagainya. kesemuanya pun nampak berubah begitu cepat. mulai dari kehadiran anak, target-target besar, saya yang tampak lebih serius hingga drama Oryza nivara yang tak berkeseduhan. benar! dunia ini begitu cepat berubah. semuanya serba semerawut.

barangkali jika hati ini tak pandai mendekat pada Sang Pemilik dunia ini, sudah depresi dibuatnya. keramahan dunia sudah sirna dan tak lagi menjanjikan kedamaian. bahkan jika pikiran sedang terlalu liar, sempat berpikir bahwa dalam waktu dekat ini akan ada Perang Dunia III yang sama halnya dengan Perang Dunia I dan II yang sengaja dibuat untuk kepentingan tertentu. entah apa! hanya orang-orang berhati bersih saja barangkali yang tahu.

ah, tulisan saya sudah mulai tidak berirama. mengalir semaunya. mungkin saya grogi.

iya, saya grogi seandainya dunia ini benar tamat, bekal apa yang sudah saya bawa untuk sidang pertanggungjawaban kelak di hari akhir?

semoga ALLAH berbaik hati dan memaafkan segala kesalahan saya. aamiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar