Sabtu, 14 Mei 2016

pernikahan itu...

nikmat menikah adalah salah satu yang memang perlu disyukuri. tak sedikit orang yang sudah sangat berharap untuk mendapatkan nikmat ini, tetapi belum ditakdirkan mengalaminya. entah karena belum ketemu jodohnya, entah belum siap uangnya, entah belum siap ilmunya, tapi yang paling tragis adalah jika belum siap menjadi suami atau menjadi istri. #lha

budaya yang berkembang di masyarakat saat ini untuk mereka-mereka yang belum menikah, dan bahkan belum terbayang siapa jodohnya, kemudian disebut sebagai jomblo. parahnya lagi label jomblo ini kemudian dikonotasikan sebagai sesuatu yang memprihatinkan bin ngenes. candaan untuk para jomblo begitu santer hingga kadang membuat para jomblo ini menjadi minder.

namun, untuk mereka yang sudah menikah pun, sebetulnya bukanlah jaminan mendapatkan kenikmatan. dalam pandangan saya, nikmat sesungguhnya adalah hidup mulia atau mati syahid. pernikahan bisa menjadi salah satu saluran untuk mendapatkan hidup mulia tersebut, jika itu memang dijalankan sesuai dengan prosedur yang benar, sesuai dengan syariat. tapi pernikahan pun bisa menjadi saluran kesengsaraan jika dijalankan tidak sesuai dengan tuntunan ALLAH dan rasul-Nya.

karenanya, mengetahui esensi pernikahan adalah sesuatu yang penting jika memang menginginkan label hidup mulia. pernikahan yang bagaimana yang kelak bisa menuju ke arah sana? yaitu pernikahan yang di dalamnya berisikan suami yang tahu akan tanggung jawab kepemimpinannya untuk menghantarkan istri dan anaknya untuk bersama-sama menuju satu ketaatan pada ALLAH. istri yang sadar dan faham akan kewajiban taat pada suaminya yang mengajak pada ALLAH. anak yang senantiasa mau dididik oleh ibunya untuk mengetahui tujuan hidupnya untuk berbakti hanya pada ALLAH. itu saja! namun, kata "saja" di sini praktiknya mungkin akan terasa sulit dan berat jika tak tahu ilmunya. saran saya, untuk bisa melihat kondisi rumah tangga yang jadi panutan bisa mempelajari kisah nabi ibrahim, siti hajar dan nabi ismail.

makna pernikahan seperti ini, jarang sekali terlihat di masyarakat saat ini. yang terlihat terkadang kemasan berupa persiapan makanannya, gedungnya, pakaiannya, maharnya, dan tektek bengek lainnya yang kurang greget. hanya simbol-simbol keduniaan dan kepestaan semata. tersebab itu, jangan heran jika kehidupan pernikahan setelahnya justru malah menjadi hambar. tak bermaksud mengeneralisir, tapi kebanyakan seperti itulah yang akhirnya menjadi tradisi warisan nenek moyang.

sehingga jangan heran jika di zaman sekarang, orang-orang merasa berat menikah karena standard yang digunakannya adalah warisan nenek moyang ini. bukan kembali pada aturan ALLAH tentang munakahat yang sebenarnya. seberapa banyakkah saat ini seorang calon suami menggeber ibadahnya sebelum menikah ketimbang menggeber kerjanya supaya dapat uang yang banyak? rasanya hanya segelintir saja. lalu seberapa banyakkah saat ini seorang calon sitri yang menjadikan pendidikan tingginya untuk diaplikasikan di tataran rumah tangganya ketimbang yang sibuk digunakan untuk bekerja dan mendapatkan uang? rasanya juga hanya segelintir.

ya, kembali lagi setiap orang punya definisi sendiri mengenai konsep pernikahan. mau membawa keluarganya kelak menjadi seperti apa, itu adalah hak masing-masing. semoga setiap orang siap dengan petanggung jawabannya masing-masing kelak jika akhirnya ALLAH menanyakan di akhirat kelak.

sumber gambar: materidakwahpilihan.blogspot.com

demikian tulisan singkat saya yang tetiba melayang di pikiran. pesan pribadi untuk para jomblo, jangan hiraukan orang-orang yang seolah "pamer" akan dirinya yang sudah mendapatkan nikmat penikahan tersebut, dan jangan layani juga orang-orang yang mungkin "nyinyir" akan kehidupan kalian, karena apa yang dipamerkannya pun bukanlah jaminan bahwa kenikmatan berada di genggaman. gunakan waktu semasa jomblo sebagai masa mencari ilmu dan mempersiapkan. sayang sekali jika energi positif yang dimiliki habis hanya karena dirundung kegalauan dan baper karena keusilan teman-teman yang membecandai untuk segera memiliki pasangan halal.

benar sih pasangan halal, tapi tak berarti jaminan bahwa pasangan halal tersebut akan menjadi kehalalan menuju surga-Nya. surga ALLAH hanya akan diberikan kepada pasangan halal yang kemudian membentuk generasai rabbani untuk memberikan loyalitas dan kecintaannya hanya pada ALLAH semata. insya ALLAH.

terima kasih sudah mau membaca...

Minggu, 08 Mei 2016

jodoh berdua

menonton sebuah film pendek berjudul "bicara cinta" senja kemarin lusa dan mendengarkan lagu soundtrack-nya mengingatkan saya akan zaman SMA dimana pertama kalinya saya menyukai lagu-lagu nasyid, bahkan hingga sekarang. sebut saja rabbani, raihan, saujana, brother, dan hijjaz adalah beberapa kelompok nasyid yang saya sukai. senandung-senandung merekalah yang mengisi ponsel saya saat ini, tak ada satu pun lagu selain nasyid di dalam ponsel. namun, jangan diartikan saya anti dengan lagu beraliran lainnya. hehehe :) saya tetap suka kok.

menurut saya, lagu nasyid itu liriknya memberikan energi positif. ya, walaupun rerata kelompok nasyid yang saya sukai di atas semua berasal dari negeri jiran, malaysia, bukan berarti saya tidak suka nasyid indonesia. ada the fikr dan opick yang saya sukai.

nah, kali ini saya sedang memutar sebuah lagu soundtrack film pendek yang saya sebut di atas. berkali-kali saya ulang, sengaja saya hafalkan liriknya dan saya hayati juga. judul lagunya jodoh berdua. lagunya bagus dan jelas ada beberapa aksen melayu di dalamnya, yang artinya dinyanyikan oleh penyanyi malaysia juga. namanya hafiz hamidun. mendengarnya berkali-kali membuat saya teringat akan istri.

jodoh berdua :)

baiklah, berikut saya tuliskan liriknya yang sederhana tetapi mengena. cocok untuk yang tengah dilanda anugerah cinta untuk dijaga hingga saatnya tiba. #tsah

Hafiz Hamidun - Jodoh Berdua

Jika cinta mampu untuk ku lukiskan
Garisannya penuh dengan pengharapan

 

Sentiasa dalam doaku
Menyimpan rasa ingin bertemu
Insan yang masih rahsia
Dan teristimewa

 

Pencarianku kini telah berakhir
Detik bahagia kini telah pun hadir
Sungguh aku percaya
Ketentuan Yang Esa
Jodoh berdua begitulah takdir

 

Yang terlihat kini hanya anugerah
Dan melafazkan janji yang terindah

 

Sentiasa dalam doaku
Menyimpan rasa ingin bertemu
Insan yang masih rahsia
Dan teristimewa

 

Pencarianku kini telah berakhir
Detik bahagia kini telah pun hadir
Sungguh aku percaya
Ketentuan Yang Esa
Jodoh berdua begitulah takdir

 

Bersedialah menunggu di garis penghujung
Insya Allah ke syurga
Bersatu kasih kita

 

Pencarianku kini telah berakhir
Detik bahagia kini telah pun hadir
Sungguh aku percaya
Ketentuan Yang Esa
Jodoh berdua begitulah takdir
Jodoh berdua begitulah takdir 


berikut saya tautkan juga link videonya yang saya ambil dari youtube:

  

seorang profesor yang penyendiri

sejak kecil saya sudah terbiasa dengan mengikuti kompetisi. waktu SD saya diminta mewakili sekolah untuk mengikuti lomba senam kesegaran jasmani dan ilmu pengetahuan alam. waktu SMP saya lebih banyak mengikuti lomba di luar sekolah, yaitu cerdas cermat antarmasjid. SMA saya mulai banyak mengikuti lomba cepat tepat biologi dan lomba menulis. zaman kuliah tak jauh beda dengan ketika SMA.

sekarang setelah bekerja pun, saya sebetulnya masih senang mengikuti beberapa kompetisi, khususnya yang berhubungan dengan menulis, sains dan ilmu pengetahuan umum. namun, sudah sangat jarang kompetisi yang bisa saya ikuti karena keterbatasan syarat. hehehe maklum sudah tua :p

akhirnya, iseng semalam saya lihat-lihat beberapa permainan atau semacam kuis daring yang bisa menguji kemampuan dan pengetahuan. saya coba dua permainan.

pertama, permainan dari brightside berjudul "how educated are you?". dari 20 soal yang ditanyakan (beberapa berbau pengetahuan alam dan beberapa pengetahuan sosial), saya tak tahu berhasil menjawab berapa soal dengan benar, karena tidak diberitahukan. hanya saja, ketika permainan berakhir dan saya mendapatkan hasilnya, sungguh membuat saya tersanjung. saya setara PhD. hahaha. mungkin kata "aamiin" yang bisa mewakili hasil tersebut, walau diberitakan bahwa permainan ini hanya humor dan jangan menanggapi hasilnya dengan serius, tetapi setidaknya saya cukup terhibur diberikan gelar imajinasi macam itu di tengah kesendirian malam minggu kemarin.


kedua, permainan dari buzzhearts berjudul "what type of intelligence do you have?". dari 8 pertanyaan kita diminta memilih salah satu pernyataan yang menggambarkan diri kita. tak ada benar atau salah, pilih sesuai dengan isi hati. itu saja! dan setelah kedelapan pertanyaan selesai, hasilnya menunjukkan bahwa saya memiliki kecerdasan intrapersonal. apa itu kecerdasan intrapersonal, berikut penjelasannya versi penyelenggara permainan:


hahaha terkadang hiburan macam begini dibutuhkan. lumayan buat saya yang memang masih haus akan kompetisi.

saya memang bukan tipikal penyuka permainan daring ataupun games yang ada di ponsel, cukup diberikan hiburan berupa pertanyaan pengetahuan umum atau alam, saya sudah sangat senang dan menikmati.

terima kasih ya atas permainannya yang menobatkan saya sebagai seorang profesor yang penyendiri.

Sabtu, 07 Mei 2016

ada bahagia di stasiun pondok cina

melihat orang-orang berlibur di tengah libur panjang seperti ini, sejatinya membuat baper tingkat nasional. yah ndak munafik, siapa sih yang nggak mau ada di pantai nan biru dengan debur ombak yang harmoni, pun siapa yang nggak mau ada di puncak gunung sambil membawa kertas bertuliskan sesuatu?

melewati apa yang orang bilang libur panjang memang mengasyikkan. tentu ada pengorbanan yang harus disodorkan untuk mendapatkan nikmatnya liburan tersebut, seperti berkorban waktu, uang, dan tenaga. lantas apa isi liburan saya kali ini? saya hanya akan sedikit bercerita saja di sini. hanya bagian kecil saja yang menarik.

alhamdulillah kesehatan masih diberikan ALLAH pada saya, sehingga tetap bisa berencana untuk mengisi waktu liburan. awalnya saya berencana untuk touring dengan teman-teman QC, tetapi bagai kacang goreng yang nggak laku, tawaran itu hanya berujung rencana karena sepi peminat. sangat sepi bahkan. hahaha :p

kemudian, akhirnya rencana tersebut langsung diganti dengan berencana pergi ke seaworld! yes, 5 mei 2016 akan menjadi saksi pertama kalinya saya berkunjung ke dunia laut ancol tersebut. tetapi lelagi semua hanya rencana setelah saya memutuskan untuk membatalkan kepergian karena khawatir masih hari pertama liburan dan macet. dan akhirnya saya dan istri hanya pergi ke toko buku dan mampir ke sebuah tempat kece yang esoknya kami sambangi lagi. dan tempat kece itu adalah stasiun pondok cina, depok, jawa barat.

apa yang spesial dari stasiun pondok cina ini? hehehe itu mungkin pertanyaan yang tepat dan beralasan. siapa coba yang tertarik dengan sebuah stasiun kecil yang lokasinya berada di antara universitas indonesia dan jalan margonda tersebut? sumpek dan padat, apalagi di jam-jam sibuk keberangkatan dan kepulangan orang kerja. niscaya klakson minta dipencet sebagai tanda meminta jalan saking padatnya.

penyebabnya ada beberapa hal: pertama, adanya usaha parkir yang cukup besar dan lokasinya berjejer di depan stasiun. kedua, penjual aneka makanan yang berbaris rapi mulai dari yang harganya lima ratus sampai puluhan ribu. ketiga, lalu-lalang penumpang commuter line yang turun di stasiun. keempat, beberapa orang yang parkir sebentar untuk menunggu orang terkasih yang akan dijemput. sungguh pemandangan ini menggoda emosi untuk selalu berada pada frekuensi kesal dan marah.

suasana stasiun ketika jam sibuk. sumber gambar: news.okezone.com

tapi dari semuanya itu, bukan suhadi namanya jika tak bisa mengambil hal unik di baliknya. salah satu hal yang menarik di stasiun pondok cina adalah tersedianya beraneka ragam makanan yang bisa memanjakan lidah sekaligus meredam lambung yang berontak. mau pilih cilok, batagor, tahu gejrot, kue ape, rambut nenek, siomay, kebab, baso, sampai buah-buahan pun ada. sungguh sebuah kawasan kecil yang sangat bersahabat dengan para pengelana yang dilanda rasa lapar tetapi dompet cekak.

yang menariknya adalah makanan yang tersedia di sepanjang stasiun pondok cina ini sebetulnya adalah berupa jajanan yang biasanya disantap oleh anak-anak SD, tetapi makanan memang tak pernah rasis dan tak pernah pula membeda-bedakan kasta. walau itu adalah jajanan tipikal anak SD, tetapi nyatanya jajanan ini mampu menembus dimensi ruang dan waktu. yang dulunya disukai anak SD, juga disukai oleh orang dewasa.

dan liburan panjang kali ini, saya dua hari berturut-turut ke tempat tersebut hanya untuk membeli tahu gejrot. rasa pedasnya sungguh bikin melotot walau tak bisa memperbesar otot. hmmm, nampaknya saya mulai ngawur.

ok, itulah stasiun pondok cina dengan dinamika jajanannya yang sangat kaya dan variatif persis seperti plasma nutfah indonesia yang begitu beragam. sesekali jika berkesempatan, datang dan cobalah beberapa jajanan yang ada, dan saksikan sendiri siapa konsumen-konsumen loyalnya. bukan anak kecil bukan anak SD, tetapi orang-orang dewasa yang terperangkap dalam dunia masa kecilnya yang masih menyimpan memori tentang cilok dan tahu gejrot di dalam otaknya. itulah mereka, para pengguna jasa commuter line yang dihadang rasa lapar atau sekedar ingin jajan sebelum pulang kembali ke rumah tercinta.

ah sungguh, liburan yang cukup membuat bahagia. dekat tak perlu berkawan macet, dan murah tak perlu memakai kartu kredit. mari berlibur ke stasiun pondok cina! *pesan terakhir ini tidak sepenuhnya serius, karena pemerintah setempat belum pernah dan mungkin tidak akan pernah menjadikan stasiun pondok cina sebagai tempat wisata. terima kasih.