Rabu, 30 Juli 2014

selfie yang manakah?


banyak orang yang merayakan iedul fitri dengan berkumpul bersama dengan handai taulan (atulah ini teh bahasa apa sih sebetulnya? hehehe). kemudian, bermaafan, santap keluarga dengan menu mainstream, yaitu ketupat, diselingi dengan ngobrol haha hihi dan ditutup sempurna dengan berfoto bersama. dan teknik foto kali ini adalah dengan tongsis atau dengan selfie. say cheese and your cute picture was captured. *dengan gaya bibir monyong *dengan gaya mata sedikit disipitkan *dengan gaya rambut berkibar *dengan gaya hijab warna-warni *dan dengan gaya lainnya.

dan selang beberapa menit kemudian, banyak pasang mata bisa saksikan via media sosial dimana foto tersebut diunggah. ah betapa senang!

*   *   *

dan (mungkin) sedikit orang yang merayakan iedul fitri dengan berkumpul bersama dengan handai taulan (atulah ini teh bahasa apa sih sebetulnya? hehehe). bermaafan via komunikasi jarak jauh, melakukan ritual santap keluarga dengan menu antimainstream, semisal mie ayam, juga tidak diselingi dengan ngobrol haha hihi, melainkan bertafakur, berdo'a dan ditutup sempurna dengan berfoto diri. dan teknik foto kali ini adalah hanya dengan selfie. say cheese and your cute picture was captured. *dengan gaya mata berair *dengan gaya mulut senantiasa bertakbir *dengan gaya kedua tangan menengadah *dan dengan gaya lainnya.

dan saat itu juga, banyak pasang mata malaikat bisa saksikan via media (bukan) sosial dimana orang tersebut berdo'a. ah betapa senang!

sang pemenang

penghujung juli,

biarkan saya bercerita sedikit di penghujung ini. sedikit saja. boleh ya?

untuk pertama kali saya memilih kota bogor untuk disambangi dalam moment iedul fitri 1435 H. walau sudah 4 tahun tinggal di kota ini, tapi justru baru kali ini saya melihat dan merasakan sendiri geliat kota bogor ketika iedul fitri. baru tadi sore sekitar jam 16:00 saya menginjakkan kaki di bogor kembali. dan ternyata bogor sama saja. padat dan ramai!

selepas sholat isya akhirnya saya dan istri memutuskan untuk makan malam bersama. kedai kita kami pilih untuk dijadikan tempat menghabiskan malam sambil bercerita. namun sedikit apes. kedai kita bak gula yang dikerumuni semut. akhirnya kami memutuskan untuk mencari tempat lain saja yang relatif lebih dekat dengan kost, karena waktu juga sudah malam, yaitu pizza hut pajajaran :)

kemudian, saya menjadi tergelitik untuk menulis mengenai kondisi kedai kita yang begitu ramai. saya berpikir bahwa jangan-jangan ini orang jakarta (karena mostly mobil plat B yang berada di area kedai kita) tengah merayakan kemenangan dengan bersantap dan berkumpul di kedai kita. hehehe.

iya, ini kan iedul fitri. banyak orang bilang adalah hari kemenangan. sehingga wajar jika merayakan dengan hati riang. tidak salah, tapi perlu didefinisikan kembali mengatakan menang, itu menang dari apa? dan mengalahkan siapa? dan apakah kita (khususon saya) termasuk menjadi bagian orang yang menang itukah? tetiba pertanyaan itu menjadi berkecamuk dalam bathin. hati saya bergelora dan bergulat mencari jawaban. lagi-lagi apakah perlu bertanya pada rumput yang bergoyang? hehehe.

dulu sekali, saya pernah diberi tahu bahwa sejatinya kita ini adalah para pemenang. karena kita adalah produk dari kompetisi antara jutaan sel sperma dalam memperebutkan sel telur (ovum). di sini jelas bahwa yang menang adalah 1 sperma yang akhirnya melebur dengan sel telur dan kemudian bermorfogenesis menjadi kita. dan yang kalah adalah jutaan sel sperma yang lain.

namun, dalam moment iedul fitri, apa coba yang menang dan apa yang kalah?

seperti dalam surat al baqarah ayat 183 yang populer dalam edisi ramadhan, tujuan dari ibadah shaum adalah untuk membentuk ketakwaan orang-orang yang beriman. ada harapan dari ALLAH langsung mewajibkan perintah ini supaya segenap orang beriman menjadi bertakwa dengan arti sederhana menjalankan semua perintah ALLAH dan menjauhi larangan-Nya.

dari situ, saya mengartikan bahwa dikatakan menang dalam iedul fitri adalah ketika kita menjadi pribadi yang bertakwa, yaitu menjalankan perintah ALLAH dengan beribadah sebaik-baiknya dan mencontoh rasulullah muhammad saw. serta menjauhi semua larangan ALLAH. itulah arti kemenangan dalam ideul fitri versi saya.

tinggal pertanyaan berikutnya, perintah ALLAH yang mana yang disebut dalam takwa itu yang kaitannya dengan hari kemenangan? mari kita lihat arti dari menang itu sendiri. dari kamus besar bahasa indonesia, salah satu arti menang adalah "meraih (mendapat) hasil (perolehan) karena dapat mengalahkan lawan (saingan)". dari arti ini, maka ada bentuk perlawanan yang kemudian dimenangkan.

dalam kaca mata saya, perlawanan yang dimaksud adalah perlawanan dalam penghambaan diri. membiarkan penghambaan diri hanya boleh diatur dan dimenangkan oleh ketentuan ALLAH, dan menolak serta menyingkirkan bentuk penghambaan selain kepada ALLAH. tersebab itu, dari sini jelas bahwa yang dikatakan menang adalah karena merasa berhasil menjadikan ALLAH sebagai satu-satunya yang "menjajah" diri, dan mengalahkan selain ALLAH (thogut). sehingga wajar kalimat mulia yang didengungkan di iedul fitri adalah kalimat takbir ke-Maha Besar-an ALLAH. karena ketika penghambaan diri hanya kepada ALLAH artinya ALLAH memang besar secara dzat yang artinya besar pula kekuasaannya, karena berkuasa atas diri kita.

nah, jadi dikatakan menang dalam iedul fitri bukan hanya sekedar menang melawan godaan makan, minum, dan hal lain yang membatalkan selama shaum ramadhan sebelumnya. juga bukan hanya sekedar menang dari apa yang ditargetkan secara individu semisal khatam qur'an, tarawih full,  melainkan juga menang dalam arti yang lebih lagi, yaitu menang dari hanya menghamba kepada ALLAH dan tidak bersedia untuk dihamba oleh selain-Nya. itulah yang dikatakan menang dan merdeka!


itulah definisi menang di hari kemenangan versi suhadi (dan mungkin kawan-kawan yang lain yang sependapat), apa versi kamu?

Senin, 28 Juli 2014

28 di 27

alhmadulillah...

bertepatan dengan 1 syawal 1435 hijriyah ini, saya kembali berintrovert. me-time sambil menulis selalu menjadi salah satu hal yang menarik dalam hidup saya.

hari ini adalah hari iedul fitri. eid mubarok. dan kemarin adalah hari kelahiran saya. tepat 28 tahun yang lalu seorang anak manusia dilahirkan yang juga bertepatan di hari ahad. tepatnya 27 juli 1986.

banyak do'a kebaikan mengalir dan terucap dari teman-teman saya. tidak bertemu langsung tapi hampir semua terucap dalam bentuk tulisan yang dikirim via whatsapp, sms, facebook dan twitter. hanya satu orang yang mengucapkan langsung, yaitu istri saya. hehehe.

tadinya saya berniat untuk menuliskan ulang semua do'a teman-teman. tapi karena terlampau banyak, akhirnya niat tersebut saya urungkan. tapi tenang, saya tetap mengapresiasi ucapan dan do'a dari teman-teman semua, dan yang tepenting turut serta meng-aamiin-kan. semoga semua do'a tersebut menjadi penyemangat saya untuk selalu berpikir ulang apa saja yang sudah dilakukan hingga 28 tahun dan hendak digunakan untuk apa sisa umur yang tersisa.

ya, 27 juli kali ini saya menginjak usia 28 tahun. sebuah usia yang bisa dibilang tak lagi muda, tapi masih terbilang produktif. semestinya masih banyak hal dan pencapaian yang bisa saya perbuat dengan umur sedemikian. tinggal seberapa besar keinginan untuk itu tertanam di dalam diri.

saya teramat bersyukur. ALLAH masih berbaik hati menghantarkan saya berada di titik ini. walaupun 27 juli kali ini terasa sangat berbeda, tapi saya tetap bersyukur. kebahagiaan pada diri saya tetap tumbuh subur walau sempat terselip sebuah kelalaian pribadi yang membuat kondisi tidak nyaman. namun, nyatanya cara kerja ALLAH tetap tak bisa diduga yang akhirnya 27 juli tetap berakhir indah disambut dengan gema takbir yang bersahut-sahutan. alhamdulillah.

terima kasih kepada semua yang telah membuat hari saya di 27 juli ini begitu indah. orang tua, kakak, adik, fajar ciptandi, teman-teman yang memberi do'a, team cibitung yang dengan niatnya membuat video kreatif, dan juga yang paling penting adalah Mrs. Suhadi. terima kasih banyak semua. semoga para malaikat meng-aamiini semua do'a kebaikan kalian semua. aamiin.

ok, fixed kini saya sudah resmi menginjak 28. kalo kata vikibolary: twenty eight my ages. hehehe :)

sedikit potongan video (menulis di atas sisa sampling susu cokelat plus jerapah!)

sebagai bonus dari tulisan ini, saya sertakan pula link ke video kreatif yang dibuat team qc cibitung berikut:

http://www.youtube.com/watch?v=ead6T4qxKm0

sebuah penghujung


eid mubarok...
sebuah awal dari sebuah penghujung...

Minggu, 27 Juli 2014

tulisan random yang sejatinya tidak random


ada rasa yang tak menentu dalam hati...

antara harus bangga atau bersedih,

tatkala para penghafal qur'an di negeri ini diapresiasi dengan segelintir uang.

ketika para pendakwah di negeri berlabel indonesia ini dilombakan dan lelagi diapresiasi dengan sejumlah uang.

saya tak bisa membaca niat orang, tetapi media perlombaannya begitu menjamur, terutama di bulan ramadhan seperti sekarang. media yang difasilitasi ini tentu mempunyai agenda dan maksud tertentu yang saya sendiri juga tak tahu apa. tapi saya menangkap bahwa mereka ingin mengaburkan makna qur'an dan makna dakwah.

saya tak miliki cukup kepintaran untuk menganalisa. bisa jadi yang saya pikirkan ini salah. tapi apakah ada potensi benar? saya pikir juga ada. ya sudah, lihat saja nanti. semoga para penghafal qur'an dan para pendakwah tetap dalam motivasi yang jernih. punyai niat suci untuk syiar, bukan untuk mencari popularitas dan menyejahterakan diri dengan bayaran "uang kartal".

semarak sekali umat islam di indonesia dengan yang seperti ini. begitu semarak. sampai-sampai saya berdo'a semoga tidak dengan polos melihat fenomena ini.

ahad pagi, 27 juli...
setelah terbangun dari mimpi

Sabtu, 26 Juli 2014

mari bersyukur

selamat malam, kawan-kawan...

tiga hari yang lalu, saya membaca sebuah berita mengenai warga kecamatan jetis, mojokerto yang mengembalikan sejumlah paket parcel pemberian pt. ajinomoto. tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai angka lebih dari 3.000 paket yang mana mereka beralasan bahwa parcel tahun ini tidak lebih baik dari tahun sebelumnya, bahkan cenderung lebih sedikit dan lebih murah. mereka menghitung-hitung bahwa harga paket yang ada adalah senilai 15.000 rupiah per paket, yang artinya pt. ajinomoto sudah berbaik hati menyisihkan budgetnya sebesar 45 juta untuk warga.

namun, sangat disayangkan warga tak mau tahu mengenai hal itu. yang mereka tahu adalah paket tersebut tidak layak, dan akhirnya warga bersepakat untuk mengembalikan parcel secara tidak etis dengan membiarkannya berserakan di halaman kantor.

*   *   *

ok, apa yang kawan-kawan pikirkan? apakah pt. ajinomoto sedang rugi sehingga nilai paket menjadi diturunkan? apakah warga sudah melakukan hal yang benar dengan melakukan komplain? atau justru kawan-kawan menganggap bahwa warga kurang bersyukur atas nikmat yang diperolehnya?

dalam konteks ini, saya melihat bahwa tidak ada peraturan yang mengharuskan perusahaan berkewajiban memberikan paket parcel kepada warga, terkecuali kesepakatan mengenai itu memang pernah dibuat antara perusahaan dengan warga sekitar. tapi secara umum, harusnya tidak ada aturannya. itu hanya berupa kebaikan perusahaan atau yang sering disebut dengan program corporate social responsibility yang bisa jadi juga sebagai bentuk syukur perusahaan dan ucapan terima kasih atas support warga selama ini. mungkin lho ya...

karena alasan itulah, maka pemberian dari perusahaan harusnya bersifat sukarela dan tidak ditentukan jumlahnya. dengan demikian, bentuk komplain dari warga yang berbuat tidak etis dengan menyengajakan paket berserakan, saya nilai sebagai bentuk kurang bersyukurnya warga akan arti sebuah pemberian. ok jika mereka membandingkan dengan tahun lalu, tapi sekali lagi karena itu bentuk sukarela, mestinya tetap diterima. bisa jadi profit perusahaan tersebut tahun ini memang menurun.

tapi begitulah manusia yang dikendarai oleh nafsu. yang dilihat jadinya urusan perut, urusan nilai rupiah. tapi mereka lupa bahwa dalam setiap paket yang diterimanya adalah bentuk pertolongan ALLAH untuk memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya. lagi-lagi bersyukur memang sesuatu yang sulit. ya, amat sulit bahkan. dan itu terbukti. bayangkan 3.000 warga melakukan itu!

saya tak tahu kelanjutan dari berita ini akhirnya seperti apa. entah perusahaan akhirnya mengabulkan permintaan warga untuk menambahkan nilai paket parcel-nya atau justru naik pitam, atau justru tak bergeming. namun yang pasti, saya lebih tak tahu lagi bagaimana kelanjutan skenario ALLAH dalam memberikan rizki kepada warga jetis tersebut. kiranya berlaku surat ibrahim ayat 7 dalam konteks ini, yaitu jika bersyukur, akan ditambah nikmat. tapi jika kufur, sesungguhnya adzab ALLAH amat pedih.

dan biarlah waktu yang menjawab. semoga warga tergerak hatinya untuk mau menerima ketentuan yang ada dan kembali ber-istighfar serta tak lupa untuk bersyukur. karena di setiap syukur terdapat sebuah bentuk pengukuhan bahwa ALLAH Yang Maha Pemberi Rizki.


terakhir, kembali pada setiap peristiwa pasti ada hal yang bisa diambil sebagai pelajaran. saya pun tak mau sok suci. saya juga terkadang mungkin tak sadar tidak bersyukur atas hal yang telah diberikan oleh ALLAH. karenanya, saya pun mengucapkan istighfar. maafkan hamba yaa ALLAH. maafkan...

Kamis, 24 Juli 2014

white flag

malanjutkan program saya di awal juli, yaitu one day one challenge, dan ternyata saya menyerah. mohon maaf. saya hanya bertahan sampai hari ke-14 saja. selanjutnya tidak pernah lagi saya konsisten untuk memikirkannya, apalagi posting di instagram.

tak mau banyak alasan. intinya saya perlu introspeksi diri dalam membuat target. nyatanya membuat perubahan setiap hari cukup sulit, apalagi yang sifatnya gebrakan. apalagi berturut-turut selama 27 hari. huft!

saya stop dulu, dan semoga program perbaikan dan upgrade diri yang kelak saya canangkan akan jauh lebih menggigit dibandingkan dengan program one day one cahallenge selama 27 hari. aamiin.

ok, saya menyerah! dan dengan ini saya kibarkan bendera putih... maafkan...


belajar dari syahrini

kawan-kawan pernah dengar trend ucapan ini: "alhamdulillah ya, sesuatu" juga "cetar membahana badai" atau trend lainnya semisal: bulu mata anti badai anti tsunami, jambul khatulistiwa, gamis princess syahrini, tudung fatimah dan lainnya? nggak usah ketawa dan malu untuk ngaku. pasti pernah kan? bahkan mungkin pernah mempraktikkan berbicara atau bergaya seperti itu. hehehe. dan sayangnya saya juga pernah. huft...

bahkan baru-baru ini, trend setter dari ucapan dan gaya-gaya tersebut di atas baru saja mengunggah videonya ketika ia di italia dengan gaya khas-nya yang memancing banyak orang untuk gatal dan ga kuat berkomentar. hahaha ada-ada saja selebritis satu ini.

ok, berarti semua sudah tahu dong ya bahwa itu semua adalah karya dari seorang artis bernama "syahrini". dan kali ini saya akan menulis sesuatu hal tentang syahrini. bukan karena saya nge-fans atau justru sangat tidak suka dengannya, tapi saya melihat bahwa ada sisi positif yang bisa diambil dari seseorang bernama syahrini ini.

seperti yang sering saya tulis dalam tulisan-tulisan yang lain bahwa setiap orang memiliki value-nya masing-masing. ingin dilihat seperti apa, itu akan tergantung dari apa yang diucapkan, apa yang diperlihatkan dan apa yang dilakukan oleh seseorang. dari situ kita bisa sama-sama melihat bahwa jika syahrini dikatakan unik, lebay, dan genit karena ucapan dia memang sangat lebay dan kocak, tingkahnya pun memancing dan berlebihan. jadi wajar saja jika image yang melekat pada dirinya ya sesuai dengan apa yang dilakukannya. tinggal pertanyaannya apakah dia sendiri memang menargetkan untuk dikatakan seperti itu? jika ya, berarti usahanya berhasil.

nah, ada satu point penting yang saya tangkap dari seorang syahrini. saya gunakan sudut pandang yang berbeda menyikapi ulah dia yang kadang kontroversial tersebut. saya ada di pihak yang netral dan sebetulnya pun tak mau tahu tentang semua itu. hahaha. ok, terlepas dari gayanya yang lebay tersebut, saya percaya bahwa dia melakukan semuanya itu atas dasar "kesengajaan". ia sengaja membuat image yang bisa laku di pasar entertainment karena dia adalah pelaku dunia entertainement. apa artinya? dia menyadari betul bahwa dunia yang digelutinya ini akan bisa membawa dirinya terus eksis jika dia terus berpikir sesuatu yang baru, yang kreatif, yang out of the box dan bahkan antimainstream.

bagi sekalangan orang, mungkin banyak yang mengujat syahrini, tapi syahrini yakin bahwa ada pasar atau target marketing yang menyukainya yang mengatasnamakan "syahrini fans club". hehehe. adanya penggemar dan pengikut gayanya inilah yang akhirnya membuat seorang syahrini merasa perlu untuk terus meng-upgrade sesuatu yang baru dari dirinya. dan saya katakan bahwa dia cukup berhasil dengan ini. ia tahu berada di mana dirinya sekarang dan apa yang harus dilakukannya supaya ia tetap bertahan dan eksis. itu!

nah, sekarang mari kita berkaca pada diri masing-masing... sudahkah kita bisa seperti syahrini yang  tahu posisi di mana dia sedang bergerak dan harus sekreatif apa dirinya supaya terus bertahan?

bagi kawan-kawan yang berada di dunia pendidikan, apakah sudah totalitas menempatkan diri sebagai pendidik? dan apa ide kreatif kawan-kawan untuk bisa terus bertahan sebagai seorang pendidik?

bagi kawan-kawan yang berada di dunia industri dan berperan sebagai karyawan, apakah sudah memahami betul arti penting pekerjaannya sekarang, dan sejauh mana ide kreatif yang ditelurkan untuk mendukung pertumbuhan industrinya tersebut?

bagi kawan-kawan yang berada di dunia entrepreneur, apakah sudah berhasil mengidentifikasi tantangan-tantangan bisnisnya dan ide "gila" apa yang akan digunakan supaya bisnisnya tetap berjalan?

bagi kawan-kawan yang sedang berjuang mewujudkan mimpi dan cita-citanya, sudah tergambar jelaskah cara-cara menggapai dan menanggulangi tantangan yang akan muncul? seberapa kreatif cara kawan-kawan mewujudkan mimpi tersebut?

atau yang paling krusial, bagi kawan-kawan yang mengaku aktivis dakwah, sudahkah memahami betul bagaimana tuntutan dalam dunia dakwah, dan apa yang sudah atau (minimal) pernah dibicarakan untuk mengusung program dakwah yang lebih kreatif dan dinamis?

 

dan pada akhirnya semua menjadi pertanyaan bukan? karena sejatinya hidup akan selalu menawarkan pertanyaan yang akan terus membuat kita tetap bertahan dengan apa yang kita yakini dan kita jalani. jika syahrini meyakini bahwa hidupnya ada di dunia entertainment, maka untuk bisa bertahan adalah dengan kreatif menelurkan karya-karya "gila" yang akan memperkuat brand-nya. begitupun jika sudah tahu ada di mana diri kita, lantas apa yang akan dilakukan memperkuat brand diri kita tersebut? maka telurkanlah ide-ide kreatif yang tentunya tidak melanggar hukum dan norma, terutama tidak melanggar ketentuan yang sudah digariskan oleh ALLAH.

jadi, ada di mana kita sekarang dan hendak berlaku apa? coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang *du du du du du... hehehe. atau mungkin bisa bertanya pada syahrini dan belajar padanya.

Selasa, 22 Juli 2014

kebermanfaatan diri

beberapa minggu lalu, salah satu kawan saya yang juga kawan pemilihan peneliti remaja indonesia (PPRI) VIII mem-posting sebuah status inspiratif di facebook sebagai berikut:


ia menyebutkan satu per satu anggota  PPRI VIII tersebut beserta dengan tempat kuliah master dan doktor-nya masing-masing yang mana itu semua adalah universitas ternama di jepang dan inggris. luar biasa memang kawan-kawan saya ini. sesuai namanya peneliti remaja indonesia. tentu diberkahi kepintaran yang di atas rata-rata. hehehe (semoga saya termasuk :p)

dari postingan tersebut, akhirnya saya berdiskusi dengan istri sambil ngoborol-ngobrol bernostalgia. kami bisa bernostalgia karena berkat silaturahim PPRI VIII ini pulalah saya dan istri berjodoh. hehehe... dari sekitar dua belas orang yang masih akrab dan menyambung silaturahim, kebanyakan anggota PPRI VIII ini sudah bergelar master, sebagiannya sudah menjadi dosen, dan satu dua orang mulai malangkah menyongsong kandidat doktor di luar negeri sana. hanya sebagian kecil yang masih bergelar sarjana, dan satu di antaranya adalah saya.

sedari awal berada dan berinteraksi dengan perkumpulan ini, semangat belajar yang tinggi memang sangat terasa. tebaran inspirasi begitu mudah ditangkap. motivasi keilmuan nampak begitu terlihat di dahi masing-masing. halah lebay.

postingan facebook dari kawan saya tersebut merupakan salah satu kabar yang sangat menggembirakan di luar dari kabar gembira "si kulit manggis". pasalnya postingan tersebut menggambarkan bahwa saya berada pada suatu lingkungan yang secara intelektualitas tidak bisa dibilang main-main. barangkali mereka adalah perwujudan dari cendikiawan masa depan bangsa ini. dan saya bersyukur sempat mengenal mereka semua dalam hidup saya.

ada motivasi yang terbakar ketika membaca postingan tersebut. segumpal keinginan untuk meneruskan sekolah ke luar negeri seolah membesar dan kian berapi. pun dengan istri saya. ia merasa termotivasi untuk sekolah lagi ke luar negeri.

sejujurnya saya pun kepingin. tapi bagi saya pribadi kondisi untuk saat ini masih belum memungkinkan. sekolah ke jenjang lebih tinggi, saat ini belum menjadi prioritas walaupun cukup banyak orang yang meyakinkan saya bahwa saya pasti bisa dan mampu. tapi, yang mengetahui kondisi dan prioritas dalam hidup saya, ya saya sendiri, sehingga support dari rekan-rekan yang mendukung saya, sementara ini mohon maaf belum bisa diwujudkan menjadi nyata.

saya percaya bahwa ALLAH telah membuat skenario yang indah untuk masing-masing orang. tentunya sesuai dengan kadar usahanya--dan terkadang kadar keberuntungannya. hehehe. begitupun dengan kawan-kawan PPRI VIII yang begitu berprestasi dan berhasil menembus beasiswa kuliah di luar negeri. super sekali mereka. saya pikir itu semua sudah menjadi takdir sebagai balasan dari apa yang mereka usahakan. tapi bagi saya yang saat ini berperan sebagai seorang karyawan swasta, itu pun adalah takdir dari apa yang saya usahakan. walau (bisa jadi) terlihat tidak lebih beprestasi dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain, tetapi saya percaya bahwa setiap orang hadir dengan kebermanfaatannya masing-masing di peran yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda.

jika saat ini saya diperankan sebagai karyawan, semoga ada sisi kebermanfaatan yang dirasakan oleh lingkungan sekeliling saya, misal untuk teman-teman sejawat, team kerja, teman main, teman komunitas, dan lain-lain. tak ada rasa minder pada diri walau belum bergelar master atau doktor karena sisi kebermanfaatan diri bukan dinilai karena semakin tingginya gelar pendidikan. pun dengan rekan-rekan PPRI VIII yang lain, yang bersekolah di luar negeri sana dengan perannya sebagai mahasiswa, sebagai peneliti, sebagai kandidat doktor, dan lainnya. saya percaya semuanya miliki sisi kebermanfaatan masing-masing yang juga mereka pikirkan dan mereka kembangkan untuk lingkungan di sekitar mereka.

jadi point-nya adalah tidak perlu merasa minder jika kita berada pada lingkungan yang secara strata ekonomi, pendidikan, pergaulan yang berbeda atau bahkan lebih tinggi, karena ada hal yang lebih penting dari dalam diri kita, yaitu sisi kebermanfaatan untuk orang lain dan lingkungan sekitar termasuk bangsa dan agama.


itulah yang akhirnya saya sampaikan kepada istri tatkala ada keinginan dalam dirinya untuk mengikuti jejak keren dari rekan-rekan PPRI VIII yang lain. untuk mengejar cita yang masih setinggi langit dan terus berusaha menorehkan prestasi.

saya pun mengakui bahwa motivasi dan cita yang ingin dicapainya adalah cita yang mulia, karenanya saya apresiasi dan tetap acungi jempol. bahkan tak sedikit pun saya melemahkan motivasinya tersebut, melainkan saya tetap dukung. tapi sekali lagi saya katakan bahwa tetap ada yang namanya prioritas. ada hal dan kondisi-kondisi tertentu yang perlu di-consider. apalagi sekarang sudah berkeluarga. pasti ada sisi kebermanfaatan lain yang jauh lebih mulia dibandingkan hanya sekedar menuruti ego. ada kebermanfaatan lain yang lebih menawan. percayalah! aseek. hehehe.

dan akhirnya diskusi saya dan istri saat itu menjadi terasa syahdu karena merembesnya kedamaian dalam diri saya tatkala dengan kejernihan pikirannya, istri saya mengatakan:
"tak mengapa saya tidak sampai sekolah ke luar negeri, tapi setidaknya saya selalu menjadi orang yang bermanfaat untuk suami, walau hanya untuk mengantar ke depan pintu gerbang melepas suami bekerja"

dan saya pingsan mendengar jawabannya. hahaha lebay. terharu mendengarnya. saya kecup keningnya. kami sama-sama tersenyum. dan kemudian diskusi di malam hari yang belum terlalu larut tersebut sama-sama kami tutup dengan kalimat manis berikut:
"biarlah mereka semua mengejar cita-citanya, tapi mereka masih mengejarnya sendiri. di sini, walau kita belum bisa seperti mereka, setidaknya kita mencoba mengejarnya bersama. ya bersama. berdua"

beja we hayang surga

sekedar prolog dan juga selintas info: ini adalah postingan saya yang keseratus di blog bertema: #ceritaku_inspirasimu yang sudah saya kawal selama setahun setengah lamanya. tak disangka sudah sampai angka seratus. semoga dari seratus tersebut, sembilan puluh sembilan di antaranya bermanfaat. hehehe. yes, 99% artinya. semoga :)

ok, di postingan ke seratus ini, saya ingin menulis sesuatu yang lain. tidak perlu panjang-panjang, tapi kali ini unik. saya akan tuliskan dalam bahasa sunda. tulisan ini terinspirasi dari sahabat yang melebihi sahabat. saudara yang melebihi saudara. seseorang yang sudah saya kenal sejak lama dan saya berharap bisa terus bersama dengannya hingga di firdaus kelak. aamiin. insha ALLAH.

saya beri judul "beja we hayang surga" yang arti bahasa indonesianya adalah "katanya aja kepingin surga". cekidot, kawan-kawan:

beja we hayang surga
tapi boga elmu ngan saukur jang sorangan

beja we hayang surga
tapi digawe tetep lobaan jang dunia

beja we hayang surga
tapi sagala potensi nu dibere ku Gusti ALLAH can dimaksimalkeun

beja we hayang surga
tapi euweuh kadaek jang nungkulkeun nepi ka tuntas

sok atuh ayeuna mah fokus rek gawe naon teh.
sok rencanakeun nyieun amal soleh nu bakal nganterkeun hirup di surga engke.
tong sakahayang nuturkeun nafsu, da nafsu mah moal matak beak mun dituturkeun ge.
jadi, mun beja hayang surga, sok geura mikir! da di qur'an ge loba ayat nu ngabahas "untuk orang yang mau berpikir".

beuh, jleb pisan. meuni nampol.
yuk ah lain saatna haha hihi deui.
dan hirup lain jang hingar bingar sakahayang.
tapi hirup teh jang neangan tempat di surga.

itulah tulisan pendek malam ini.
pendek dalam tulisan, tapi panjang jika mau dipikirkan. ya pikirkan!


note:
sengaja saya tidak berikan arti dalam bahasa indonesia. karena tulisan ini memang lebih "enak" jika dituangkan dalam bahasa sunda.
jika kawan-kawan kesulitan dalam mengetahui versi bahasa indonesianya, silakan untuk ditanyakan ke rekan-rekannya yang USA alias Urang Sunda Asli, dijamin pasti tahu. hehehe.

sip ya. terima kasih banyak. selamat malam! :)

Rabu, 16 Juli 2014

ini parah!

mungkin isi dari tulisan yang akan saya buat ini tidak ada hubungannya dengan judul di atas. tapi 2 kata ini kemarin hingga hari ini sempat menjadi trending topic di group whatsapp teman kerja saya di cibitung.

bukan tanpa sebab 2 kata ini tetiba jadi menarik untuk dibahas, pasalnya gegara ada masalah pekerjaan yang tereskalasi dalam kategori cukup kritis, sehingga masalah tersebut disimpulkan dan dikatakan "ini parah!". begitu kurang lebih.

namun, saya berusaha menjelaskan makna "ini parah!" ke dalam diri saya pribadi untuk saat ini...

ya, ini parah! ramadhan sudah hampir dua pertiga dan target program kerja ramadhan belum setengahnya tercapai.

ini parah! muslim palestina yang tengah berjuang, tapi tak mengundang "air mata" dari kelenjar lakrimatori dalam mata saya.

dan ini parah! beberapa pekerjaan belum sempat di-follow up karena beban kerja yang belakangan ini memang cukup banyak dan padat.

kiranya itulah tiga hal yang masuk dalam kategori "ini parah!" yang sedang saya alami sekarang. ketiganya harus segera diperbaiki supaya kategorinya menurun menjadi "aman".

pada akhirnya setiap manusia pasti saja ada hal dan targetan yang ternyata belum bisa diwujudkannya, maka ada baiknya bersegeralah untuk ditunaikan supaya hal tersebut tidak tereskalasi menjadi kategori "ini parah!"

additional paragraph
"ini parah!" jangan sampai setelah membaca ini pun, kawan-kawan masih duduk termangu, berdiam diri dan tidak bersegera mewujudkan apa yang ditargetkan. kalau kata atasan saya, jika sudah masuk kategori "ini parah!", ayo gercep alias gerak cepat!

Senin, 14 Juli 2014

cukup di bandung dan di bogor

kemarin,

bogor bagi saya terasa islandia
bandung bagi teman saya berasa alaska...

padahal,
kami sama-sama belum pernah ke islandia maupun ke alaska

padahal,
kami ada di sebuah negara yang tak mengenal empat musim

padahal,
tak ada salju yang membuat bogor ataupun bandung begitu dingin

tapi dinginnya bogor dan bandung, selalu menyisakan hangat
kehangatan sebuah kebersamaan
bersama teman, bersama keluarga...

ya, saya cinta bogor dan bandung
dan berharap akan selalu berada di keduanya...

bukan di paris ataupun tokyo...

cukup di bandung, di mana saya bisa merasakan kesederhanaan berkeluarga
cukup di bandung, di mana saya bisa ber-introvert ke jalan-jalan raya yang saya mau
cukup di bandung, di mana batagor nikmat di depan sekolah dasar hanya seribu rupiah...

juga,

cukup di bogor, di mana pohon tinggi banyak menjulang dan buat saya bahagia
cukup di bogor, di mana saya ingin terus melabuhkan diri dan menua di kota ini...

ya, cukup di bandung dan di bogor
titik


juara kedua: inspirasi dari argentina di piala dunia 2014

gelaran piala dunia baru saja berakhir beberapa jam yang lalu. setelah sebulan lamanya, akhirnya perjuangan tiap negara berakhir sudah. menyisakan kabar gembira untuk jerman yang berhasil menjadi juara. juga menyisakan kabar kurang gembira bagi brazilia selaku tuan rumah yang menelan kekalahan dengan skor mutlak dari jerman ketika semifinal, yakni 7 - 1. pun dengan argentina sebagai tetangga brazilia sesama amerika latin yang tadi pagi waktu indonesia bagian barat menelan pil pahit yang benar-benar pahit.

sejatinya saya bukanlah penikmat sepak bola, tapi beberapa berita terkait sepak bola saya kerap update via media massa. namun, untuk tadi pagi saya menyaksikan langsung bagaimana argentina didera kesedihan yang mendalam, walau saya nonton hanya di penghujung, tetapi yang ingin saya bahas di sini adalah ketika pertandingan telah usai ternyata menyisakan beberapa hal yang menarik untuk saya, misalnya: psikologis pendukung argentina, betapa tertekan dan sedihnya wajah lionel messi walau tetap berusaha tegar, ekspresi beberapa penonton dan pemain mulai dari keluarnya air mata, tertawa girang, tertunduk lesu, dan lainnya. ternyata sebegitunya. mungkin jika saya berada pada atmosfer yang sama di tempat itu, saya pun akan larut dalam kondisi di sana.

argentina keluar sebagai juara kedua dalam pertandingan final tersebut. tentunya bangsa argentina sebetulnya begitu menunggu-nunggu kesebelasannya membawa pulang trophy berlapis emas itu sebagai simbol jawara. namun, nyatanya piala itu harus terbawa arus ke negeri di eropa sana. jerman-lah yang berhak mengangkat trophy. dan yang saya perhatikan, ada sesosok pemain yang paling terpukul dengan ini. siapa lagi kalau bukan lionel messi.



jika saya menjadi messi, mungkin saya akan down juga seperti dia. saya bisa merasakan bagaimana messi begitu kecewa, tak ceria dan cenderung dingin, datar dan tak berekspresi. bahkan ketika dia mendapatkan gelar pribadi sebagai pemain terbaik piala dunia pun, aura kebahagiaan tidak muncul sama sekali. dan saya yakin itu terasa oleh semua penonton. messi lesu, messi tidak bahagia dan mungkin messi kecewa karena dia miliki cita yang sangat mulia yaitu ingin menghantarkan argentina ke puncak juara dunia di kesempatan yang padahal sudah selangkah lagi tersebut, tapi citanya kandas. namun, begitulah pertandingan. selalu ada menyisakan pihak yang menang dan pihak yang kalah.

ok, janganlah jauh-jauh membahas messi, karena kita tidak ada apa-apanya dalam skill bersepak bola dibandingkan dia. sekarang nyatanya fenomena menang kalah pasti terjadi juga dalam kehidupan kawan-kawan sehari-hari bukan? termasuk saya. nah, bagaimana penyikapan diri ketika menang atau kalah, itu yang penting. lupakan kisah messi yang lesu dan cenderung tak ceria ketika tadi pagi. itu sudah terjadi dan saya yakin dia akan mengevaluasi dirinya sendiri.

menang adalah suatu kondisi yang pasti sangat membahagiakan. ketika kita memperoleh apa yang dicita-citakan. ketika kita berhasil melampaui target. ketika kita berhasil mengalahkan lawan saat berkompetisi. itu semuanya adalah kemenangan. dan tentunya sikap terbijak merayakan kemenangan adalah dengan bersyukur kepada ALLAH. semua pasti sudah tahu bahwa segala keberhasilan yang diperoleh pasti karena izin dan ridho-NYA. jadi sudah barang tentu tak boleh ada ujub dan congkak mewarnai keberhasilan tersebut. ada perasaan gembira, itu boleh dan wajar, tapi sekali lagi itu semua lebih kepada adanya peran ALLAH. untuk memperlihatkan kehebatan-NYA via diri kita. kita hanya media dan perantara saja.

sebaliknya ketika kalah, itu justru yang dilihat adalah kemampuan kita. jangan-jangan scope ikhtiar kita memang kurang. saya selalu percaya bahwa ALLAH Maha Adil dan akan memberikan apa yang kita upayakan. ketika begitu bersungguh-sungguh, maka keberhasilan insha ALLAH akan ada di genggaman tangan, tapi jika belum berhasil mendapatkan apa yang diupayakan, cek lagi jangan-jangan ada bagian dari usaha kita yang belum maksimal? itu adalah prinsip dan teorinya. namun, namanya manusia selalu menginginkan yang baik-baik, jika ada hal yang tidak sejalan dengan kemauannya, menganggap bahwa ALLAH tidak adil dan tidak menilai usahanya. jika benar ada pikiran seperti itu, bersegeralah istighfar. yakin deh ALLAH akan membalas sesuai dengan apa yang diupayakan. seperti pada ayat berikut:



لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ


"bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah ALLAH. sesungguhnya ALLAH tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila ALLAH menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
(QS: Ar-Ra'd Ayat: 11)

dari ayat di atas jelas bukan bahwa ALLAH tidak akan mengubah keadaan pada suatu kaum, termasuk pada diri kita, jika bukan kita sendiri yang mengupayakan. dan jika ALLAH sudah berkehendak maka akan sesuai dengan apa yang dikehendaki-NYA. jika berkehendak kita menang, maka akan menang, dan jika berkehendak kita kalah, tidak ada satu kekuatan pun yang bisa menjadikan kita menang. gampangnya jika ingin menang, kitalah yang mengupayakan sehingga ALLAH akan membalasnya sesuai dengan seberapa besar usaha kita.

nah, ketika dalam kompetisi kita mengalami kekalahan, tetaplah bersabar. jangan menganggap dunia sudah kiamat. hehehe lebay. karena selalu ada hikmah di balik itu semua. saya pun sudah terlalu sering kalah dalam kompetisi, tapi itu selalu menjadi pemantik saya untuk berusaha lebih keras dan lebih fokus. bahkan dalam kacamata saya, tidak perlu pesimis jika tidak menjadi juara pertama. nikmati ketika kita berada di posisi juara kedua, ketiga atau keberapapun. karena kita ini sejatinya adalah para juara. 

dan khususnya dalam kasus argentina yang menjadi juara kedua dalam piala dunia tahun 2014 ini,  bagi saya itu sudah merupakan pencapaian yang luar biasa. tidak banyak negara yang bisa menduduki peringkat tersebut. menurut saya, jangan malu menjadi juara kedua karena nyatanya juara dua itu lebih juara dibandingkan dengan juara ketiga, harapan 1, harapan 2 atau bahkan juara harapan 3. ambil itu sebagai sisi positifnya. bahkan juara kedua memiliki peran yang menarik dibandingkan dengan juara pertama, dimana juara pertama hanya bertugas mempertahankan, sedangkan juara dua bertugas mempertahankan sekaligus meningkatkan dan mengejar untuk bisa menjadi juara pertama. superb!

so, juara kedua??? siapa takut...
tidak banyak juga orang yang bisa mencapai juara kedua.
tatap berikutnya dengan optimis dan juara satu kelak akan bisa direnggut. insha ALLAH.

untuk siapapun yang pernah berada pada posisi bukan sebagai juara pertama. semangat! ^_^

Minggu, 13 Juli 2014

dari teknologi pangan menjadi sejarah

halo semua,

sesuai dengan julukannya, kota bogor seharian ini diguyur hujan. tidak besar memang, tapi berformalin alias awet dari jam 9 pagi sampai tadi pukul 16 belum juga henti. ini yang menjadikan bogor seperti islandia (hahaha kayak pernah ke islandia saja). ok lupakan... ada baiknya isi ahad ini dengan kembali menulis. bukan semata-mata untuk mengejar setoran 17 tulisan di bulan juli ini, tapi karena ide alhamdulillah tengah mengalir.

seperti yang semua orang tahu, nama saya adalah suhadi. saya tidak memiliki nama panjang. jadi cukup singkat bukan? terkadang ada enaknya, kadang juga ada tidak enaknya miliki nama yang singkat. tidak enaknya adalah ketika dalam beberapa form penamaan, selalu diminta middle name dan juga last name. hahaha dan saya akan isi dengan nama yang sama. ah tak masalah sebetulnya. saya yakin orang tua saya miliki alasan yang baik di balik pemberian nama tersebut.

namun, semenjak tertanggal 30 juli 2009, di belakang nama saya tersemat sebuah gelar S.T.P. yang diberikan setelah saya resmi di-yudisium dari fakultas teknologi pertanian universitas gadjah mada. ada rasa bangga dan haru di balik perjuangan untuk mendapatkan gelar tersebut. terdapat ribuan usaha nyata dan kesungguhan di balik diperolehnya gelar tersebut.

dan akhirnya dengan adanya tambahan gelar tersebut, menjadikan saya berada di pekerjaan saya sekarang. dengan syarat minimal telah mengenyam pendidikan sarjana dengan jurusan teknologi pangan itulah yang menghantarkan saya berada pada posisi pekerjaan saya sekarang. di dunia industri, menghasilkan produk makanan dan minuman kesehatan. lebih tepatnya, saya sudah berhasil tercetak sebagai tenaga kerja industri, apapun jabatannya. sekali lagi, saya sudah berhasil tercetak sebagai seorang tenaga kerja industri. seorang tenaga kerja industri yang menggantungkan penghasilan setiap bulan dari gaji. itulah saya saat ini.

saya bersyukur mendapatkan pekerjaan, di kala banyak orang di tanah air ini yang masih abu-abu menatap masa depannya. masih banyak pengangguran yang belum bisa mengangkat derajat dirinya menuju kebebasan finansial. namun, di satu sisi saya pun menjadi berpikir ulang dengan keberadaan saya sekarang.

menjadi tenaga kerja industri adalah salah satu hal yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan ketika saya berada di masa sekolah menengah pertama maupun atas. dulu yang terbayang oleh saya adalah menjadi penerjemah bahasa prancis. dulu yang terbayang oleh saya adalah menjadi astronom. dulu yang diingini adalah menjadi seorang guru biologi. dulu yang saya ingini adalah menjadi pelestari kehutanan. dulu yang terbayang adalah menjadi seorang reporter. tidak ada satu pun dalam daftar keinginan saya untuk menjadi tenaga kerja di bidang industri.

tapi sebagai seorang yang beriman dan mengakui benar bahwa rencana ALLAH selalu yang paling sesuai untuk diri, saya tetap bersyukur berada pada posisi sekarang ini. bagaimanapun sudah banyak berkah yang bisa diperoleh dari pekerjaan saya sekarang. ya, saya bersyukur alhamdulillah.

namun demikian, waktu terus berputar. apa yang dulu saya sukai dan ingini, sekarang bisa jadi sudah tidak lagi demikian seiring dengan pencarian passion dalam diri. menjadi astronom dan penerjemah bahasa prancis tampaknya bukan passion saya, sehingga sudah lama saya delete dari daftar apa yang  ingin dilakoni dalam hidup. menjadi guru biologi, sesekali masih saya lakukan ketika tahun lalu masih aktif mengisi kelompok ilmiah remaja biologi di sman 10 bandung. menjadi pelestari hutan, bisa saya lakukan terus-menerus sepanjang masih miliki hobi naik gunung. dan menjadi reporter, saya rasa masih terbuka jalan untuk ke sana. insha ALLAH.

sekarang, ternyata minat saya pun sudah ada beberapa yang berubah. saya sudah tidak terlalu tertarik lagi untuk mempelajari reaksi antara glukosa dengan reagen fehling. saya lebih tertarik mengetahui jalannya kisah lengkap penjajahan belanda di nusantara. minat saya untuk mempelajari lebih dalam mengenai cara deteksi Salmonella, sudah berganti dengan cara deteksi fakta sejarah yang banyak disembunyikan. saya sudah kurang menaruh atensi pada jalannya metabolisme lemak menjadi molekul energi, tapi saya lebih tertarik mengenai kondisi ekonomi dan hubungan internasional. ya, nampaknya jika waktu bisa diputar ulang, saya ingin mengambil kuliah kembali dengan jurusan sejarah atau hubungan internasional. hahaha.

bukan tanpa alasan. sedari smp dan sma saya memang sudah menyukai mengenai sejarah nusantara dan negara. begitu besar perhatian saya ketika membahas mengenai kebudayaan mesopotamia, mohenjodaro dan harappa. pun saya begitu tertarik dengan berbagai macam perjanjian-perjanjian yang ada dalam sejarah semisal perjanjian tordesillas yang telah membagi dua jalur pelayaran bangsa spanyol dan protugis. juga saya begitu kagum mendengarkan cerita sejarah mengenai the dark middle age yang mendera eropa zaman dahulu dan bagaimana kebudayaan renaissance dan humanisme di masa lampau. pun saya begitu tertarik pada cerita sejarah para nabi dan rasul serta perjuangan di nusantara.


bagaimanapun sejarah telah mengajarkan banyak hal. cerita sejarah memuat nilai-nilai yang luhur dan bisa dijadikan sebagai ajang untuk evaluasi serta mengambil hikmah yang mendalam dari setiap kejadian. sama halnya dengan cerita-cerita di dalam al qur'an mengenai kisah para rasul, itupun untuk diambil hikmahnya. itu sebab saya menyukai sejarah. tentunya sejarah yang tidak dimanipulasi dan diputar balikkan mengenai kebenarannya.

ah, pada akhirnya sejarah memang hanya sebuah sejarah. merupakan masa lampau yang tak bisa kembali. pun sama dengan tulisan ini, kelak akan menjadi sejarah. sebuah sejarah abadi yang pernah ditulis oleh seorang anak manusia bernama suhadi.

Sabtu, 12 Juli 2014

melancong!

jika saya tanya: negara manakah yang ingin kawan-kawan kunjungi sebelum meninggal dan kenapa alasannya? bisa jadi jawaban yang muncul akan sangat beragam. mulai dari destinasi yang populer semisal prancis, belanda, jepang, hongkong, amerika serikat. bisa jadi destinasi yang dekat dari indonesia semisal singapura, malaysia, thailand, brunei darussalam. atau bisa jadi negara yang bahkan tak banyak orang tahu semisal kuwait, kepulauan fiji, bolivia atau zaire?

bukan tanpa alasan saya bertanya seperti ini karena terkadang saya suka tergelitik mengetahui motivasi dari seseorang melakukan perjalanan dalam artian travelling, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. selalu tersimpan tanya mengapa mereka memilih tempat tersebut untuk dikunjungi, dan saya yakin jawaban-jawabannya akan menggambarkan pemahaman dari orang tersebut.

saya beri contoh teman saya bernama tahmid. dia ingin sekali berkunjung ke maroko dan menghabiskan masa hidupnya di sana dengan menulis cerita-cerita anak seperti roald dahl yang telah berhasil menulis aneka buku anak-anak. motivasinya jelas dan bagi dia kota marrakesh di maroko adalah tempat yang nyaman untuk dia gunakan untuk mengejar imajinasi dan impiannya yang amat antimainstream.

lain halnya dengan teman saya bernama hesti. dia ingin menginjakkan kakinya di bandar sri begawan sebagai ibukota brunei darussalam. ia sangat penasaran dengan bagaimana kehidupan yang sejahtera di sana bisa tercipta berkat asuhan sultan hassanal bolkiah.

juga teman saya fajar. saya belum pernah bertanya langsung, tapi pernah saya lihat sekilas dari akun-nya di social media. dia ingin mengunjungi india karena baginya di sana begitu otentik dalam hal kebudayaan, seni dan juga fashion dimana itu menjadi daya tarik negara tersebut untuk dikunjungi.

contoh lainnya adalah agustinus wibowo penulis buku-buku berikut: selimut debu, garis batas, dan titik nol. ia begitu ekstrim melakukan perjalanan di negara konflik timur tengah semisal afghanistan, tajikistan, turkmenistan, uzbekistan, mongolia, dan beberapa negara lainnya dengan sangat berani dan bisa dibilang bermodal nekat dan keyakinan. lebih detilnya bisa dibaca dari bukunya. selintas agak aneh bukan dengan pilihan destinasinya? tapi begitulah setiap tempat menawarkan daya tarik tersendiri bagi setiap orang.

teman saya yang lain, bernama agist ingin sekali ke inggris, tepatnya ke london. dia adalah kolektor apapun yang berbau london dan england. motivasi ke negara tersebut pun saya yakin begitu besar, tapi sampai sekarang saya masih penasaran dengan apa motivasinya. hehehe.

kebanyakan teman yang lain adalah ingin ke saudi arabia untuk melakukan ibadah haji. ini adalah negara yang wajib dikunjungi karena juga menjadi salah satu rukun islam.

dan bagaimana dengan saya? negara yang semoga bisa saya kunjungi adalah turki karena ingin mencecap suasana pemerintahan islam terakhir yang akhirnya hancur di tahun 1924 karena ulah mustafa kemal pasha yang telah membuat turki menjadi lebih sekuler dibanding dengan negara-negara lainnya. selain itu saya ingin merasakan atmosfer berada di hagia sophia, kappadokia dan blue mosque yang sepertinya begitu memukau.

di samping turki, ada satu negara yang saya ingin menginjakan kaki untuk berada di sana, yaitu jordania. tapi mohon maaf saya tak punya satu kata pun sebagai alasan untuk bisa saya jelaskan mengapa saya ingin ke sana. hehehe.


baiklah, ini hanya sekedar tulisan ringan untuk mengukur motivasi seseorang dalam melakukan perjalanan ke luar negeri. nyatanya, banyak traveller yang akhirnya sudah sering ke luar negeri, mereka tetap menganggap bahwa indonesia jauh lebih memukau. menjelajahi indonesia untuk kemudian sadar bahwa di sinilah di tanah air kita. di negeri khatulistiwa yang gemah ripah loh jinawi, semuanya begitu indah. mulai dari alamnya, orangnya, budayanya, bangunannya, dan lain sebagainya.

hanya saja terkadang saya (dan bahkan kawan-kawan) masih terlalu naif bahwa dengan ke luar negeri, wawasan akan menjadi lebih luas dan lebih membanggakan karena terkesan wow. hehehe. namun, pesan yang ingin disampaikan adalah, kemanapun kita menuju, pastikan bahwa niat dan motivasinya benar dan tentunya setiap tempat adalah bumi ALLAH yang mana terkandung ayat yang bisa dipelajari dari setiap tempat tersebut.

terakhir, selamat melancong dan jadilah musafir yang bersahaja :)

menjadi pembimbing

bogor, 12 juli 2014

sambil menunggu motor yang tengah diremajakan, lumayan mengisi waktu dengan menyetor tulisan yang sebetulnya sudah sangat ingin dituliskan sejak minggu lalu. tapi apa daya mata selalu terkantuk setiap ingin menuliskannya.

jika sebelumnya saya pernah menuliskan secuil tentang team QC cibitung, kali ini saya akan membahas bahasan lain mengenai salah satu job desc saya yang saya bilang menyenangkan.

jum'at lalu, tepatnya 4 juli 2014 mungkin merupakan salah satu hari yang bersejarah untuk kedua team saya bernama Mustofa dan Herdianto. keduanya mendapatkan kesempatan untuk unjuk diri memperlihatkan kemampuannya dalam presentasi dan juga menyampaikan apa-apa saja yang sudah dilakukannya selama 6 bulan ke belakang selama masa percobaan. mereka sudah berada dalam tahap presentasi penetapan karyawan. wow!!! :)

dari awal, keduanya memang sudah terlihat menonjol. mereka adalah juara penelitian ilmiah tingkat SMA nasional dengan ide berupa suweg flakes untuk penderita diabetes. bayangkan! semuda itu saja mereka sudah terpikirkan untuk membuat produk yang kece. mungkin mendapatkan kesempatan PKL yang kemudian diteruskan dengan direkrutnya mereka oleh PT. Nutrifood adalah salah satu hadiah dari apa yang mereka pernah juarai. mungkin!

dari awal PKL mereka sudah saya bimbing untuk mengerjakan beberapa projek yang sekiranya bisa dilakukan oleh anak se-level SMA. dan mereka membuktikan pada saya dan juga pada yang lain bahwa mereka memang bisa. dan setelahnya, selama hampir 6 bulan sudah saya membimbing lagi. kali ini sudah bukan sebagai anak PKL melainkan dengan predikat sebagai karyawan. tentunya tanggung jawabnya lebih berbeda, dan karenanya tingkat kesulitan dari projek mereka pun tentu berbeda.

dan akhirnya 4 juli 2014 kemarin mereka lagi-lagi membuktikan pada khalayak bahwa mereka mampu. dan tahukah bahwa "mampu"-nya mereka itu adalah karena proses. ya, karena mereka berproses dan mau untuk bersungguh-sungguh. menurut saya, 90% faktor utama dari keberhasilan mereka adalah usaha, dan 10% sisanya adalah do'a, dukungan dari teman-teman dan (mungkin) bimbingan dari saya. porsi bimbingan dari saya, barangkali menempati % paling kecil sebagai faktor penentu keberhasilan mereka.

namun, tahukah kawan-kawan? saya tak peduli dengan besar atau kecilnya % adanya saya terhadap keberhasilan mereka. bagi saya, mendapatkan kesempatan untuk membimbing anak-anak berbakat seperti mereka sudah jauh lebih menggembirakan. terlebih saya memang masih menyimpan cita-cita saya sebagai pengajar, karenanya selalu ada setetes rasa bahagia dan terharu acapkali saya didaulat untuk memenuhi salah satu job desc saya sebagai pembimbing, sebagai supervisor.


membimbing anak-anak muda berbakat untuk dibantu dikembangkan potensi yang mereka punya adalah salah satu hal yang membuat saya masih terus ingin berada pada posisi ini. saya sadar sepenuhnya bahwa ketika saya harus membimbing mereka ada konsekuensi logis bagi saya untuk terus mengembangkan pula skill dan kemampuan saya, khususnya di bidang quality control. karenanya, pekerjaan membimbing merupakan pekerjaan yang akan terus menambah ilmu. tidak takut mereka yang saya bimbing justru akan lebih sukses dari saya. sama sekali saya tak takut. yang ada justru sebaliknya. saya ingin mereka (siapapun) yang pernah kenal dengan saya, yang pernah mengalami bimbingan dari saya, yang pernah ada dalam kelas motivasi dimana saya sebagai pembicara, yang pernah terinspirasi oleh saya, semuanya saya berharap bisa jauh lebih hebat dari yang sekarang. aamiin.

baiklah kembali lagi kepada Mustofa dan Herdianto. kini keduanya sedang menunggu info selanjutnya dari departemen human resources. saya pribadi mengatakan "yes" untuk mereka berdua. but, let we see ya apa keputusannya. saya percaya mereka berdua sudah cukup dewasa untuk menerima yang terbaik dari apa yang digariskan untuk mereka. namun, bagi saya usaha yang ditunjukkan mereka berdua sudah lebih dari cukup. saya hanya mendoakan semoga mereka berhasil ditetapkan sebagai karyawan tetap, biar bangga bapak dan ibu mereka di Temanggung sana.

kemudian, ternyata pekerjaan yang memang saya senangi tersebut, tak berhenti sampai di situ. ALLAH masih ingin memberikan test dan ujian kepada saya untuk semakin mengukuhkan apakah betul saya amanah atau tidak. tepat setelah mereka berdua selesai presentasi, 4 orang anak berseragam SMA sampai di kantor. mereka sengaja saya undang karena akan menjadi bagian dari orang yang akan saya bimbing. mereka adalah anak-anak PKL yang juga merupakan adik kelas dari Herdianto dan Mustofa.

jadi ingat dengan ayat 7 surat al insyirah:"maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain". mungkin itu yang saya rasakan kemarin ketika selesai membimbing Mustofa dan Herdianto. muncul sekaligus 4 anak-anak PKL. hehehe.

well, ALLAH memang Maha Baik. lelagi saya diberikan kesempatan untuk belajar. membimbing 4 orang sekaligus tentulah bukan hal yang mudah. tapi tenang saja, saya mengerjakan ini tidak sendiri. ada team saya yang lain yang juga saya yakin siap sedia membimbing mereka semua. saya hanya sebagai pembimbing untuk menumbuhkan karakter dan potensi mereka. yes, untuk menumbuhkan, karena sejatinya mereka sudah punyai modal itu, tinggal bagaimana saya bisa membantu mereka semakin tumbuh dan bisa lebih hebat dari sekarang. dengan semir ilmu. insha ALLAH. semoga saya terus diberikan kesehatan, kemampuan dan kemudahan untuk mengemban ini. aamiin.

ya, inilah salah satu pekerjaan saya yang saya sukai. meng-coaching anak-anak muda berbakat :)


jadi teringat salah satu hadist berikut:
"khairunnas anfa’uhum linnas", yang artinya, "sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

dan semoga, saya menjadi bagian dari itu! semoga! aamiin ya robbal'alaamiin.

salam,
pembimbing

Jumat, 11 Juli 2014

ber-skripsi (pengalaman dan tips)

masya ALLAH sudah tanggal 11 saja. juli sudah berada di sepertiga. menyisakan dua per tiga yang harus terus diperjuangkan dengan segenap hati.

semsestinya tulisan ini saya tulis kemarin lusa, tapi berhubung cukup padat, jadinya tulisan ini baru bisa terbit sekarang. maafkan. tapi semoga tidak basi ya?! hehehe.

kemarin lusa, 9 juli 14 saya tepat memperingati 5 tahun sidang skripsi. masih ingat tanggal ganteng, yaitu 090709 beserta segala moment yang terjadi saat itu. bagaimana saya begitu percaya diri menghadapi sidang skripsi yang setahun lamanya digarap. betapa semua hal, tidak banyak yang saya jadikan beban, melainkan dinikmati dengan segala ucapan syukur bahwa saya bisa merasakan ini. tak terasa saat itu, saya sampai juga pada tahap mempertahankan materi skripsi yang saya buat dengan tekun. ya, dengan tekun. tidak percaya?


penelitian untuk skripsi saya mengambil topik mengenai produksi enzim dengan bantuan dari organisme berupa jamur benang (filamentous fungi). penelitian yang saya kerjakan berdua bersama teman bernama Annisa Paramita ini disupervisi oleh kakak angkatan bernama Ardhea Mustika dan dibimbing langsung oleh dosen muda berbakat bernama Dian Anggraini Suroto. rasanya penelitian saya begitu sempurna dilalui bersama mereka semua. bukan para wanita dengan tingkat keperfeksionisan yang sangat maha. mereka tak lebih dari kolega penelitian yang begitu menyenangkan, fleksibel dan saling support.

penelitian yang orang bilang masuk kategori "horor" tidak menjadi demikian, karena kami membawakannya dengan riang. tidak mesti selalu serius, terkadang terucap canda penuh gelak tawa, kadang terselip letih yang begitu menyayat, kadang tersimpan kantuk karena harus menginap alias bermalam di laboratorium, kadang harus diselingi dengan kegiatan sampingan semisal berjualan comro, berplesir dan kuliner, gangguin penelitian orang lain, menjadi anak "limbah", dan tak lupa update gosip terhangat. pokoknya, penelitian kami jauh dari kesan mengerikan. kami asyik dan menikmatinya.

menariknya lagi dalam mengerjakan skripsi adalah tidak melulu riset, penelitian dan mengambil data. jika dirasa sedang jenuh, saya bisa beralih menulis. bukan menulis fiksi, novel, cerpen atau puisi. tentunya menulis skripsi. hehehe. bagi saya yang alhamdulillah sudah terbiasa menulis dari zaman SMA, menulis skripsi menjadi terasa menyenangkan. jari-jemari tetap lincah di atas tuts dari bab satu, dua, dan tiga. karenanya jangan heran walaupun penelitian saya baru jalan sekitar 20%, tetapi tulisan skripsi saya sudah sampai bab tiga. tinggal bab empat dan lima, yaitu hasil dan pembahasan serta kesimpulan. 

itulah kombinasi menarik dari skripsi. sampai akhirnya penelitian dan tulisan tersebut sampai juga pada jenjang yang lebih serius. tenang, bukan pernikahan. melainkan sidang skripsi. hehehe. spesialnya dari sidang saya adalah cukup berbeda dari yang lain. team penguji saya menjadi 4 orang karena ada tambahan seorang dosen dari universitas padjajaran bandung yang turut serta menguji. lha kok bisa? karena beliau menjadi salah satu team riset dimana penelitian saya didanai oleh departemen pertanian.

akhirnya 2 jam hampir sidang berlangsung. alhamdulillah saya bisa menguasai jalannya sidang walau bisa dikatakan tidak mulus 100%. tetapi ketika keluar ruangan, Annisa dan beberapa teman yang lain sudah menyambut. rasanya semua perjuangan selama 4 tahun menempuh ilmu terbayarkan dengan moment sore itu.

nah, barangkali kawan-kawan juga saat ini ada bahkan banyak yang tengah disibukkan dengan persiapan memulai penelitian skripsi, memulai menulis skripsi, menyusun rencana sidang skripsi, dan macam-macam lainnya tentang skripsi, berikut beberapa tips yang bisa dicoba dan semoga menjadi inspirasi:

1. buat rencana 
bagaimanapun, skripsi adalah salah satu latihan dalam menangani sebuah projek. tentunya projek penelitian perlu direncanakan supaya tahu estimasi selesainya. gampangnya adalah buat rencana penelitian dan pengambilan data dari kapan sampai kapan. penulisan skripsi kapan mulai dan target selesai per bab-nya. kapan jadwal-jadwal diskusi dengan dosen, dan terakhir kapan target sidang. semuanya dibuat dan perlu dipantau selama proses berjalan.

2. fokus penelitian dan pengambilan data
selama penelitian dan pengambilan data, kerap kali kita mengetahui hal yang lebih menarik, hal unik, data yang aneh dan kendala yang kadang tak diduga. jalani saja dan tetap fokus. jangan sekali-kali mencoba untuk berubah haluan dari tujuan skripsi yang sudah ditentukan. karena apa? efeknya adalah secara waktu akan bisa tambah lama. jika ada ide lain, diskusikan dengan dosen dan sebaiknya tidak ditambahkan dalam skirpsi melainkan bisa ditujukan ke penelitian lain atau lanjutan. jika ada kendala pun, sampaikan kepada dosen, barangkali bisa dicarikan jalan keluarnya. jangan sampai kendala dipendam dan tidak diungkapkan karena akan menjadi bahaya laten dari projek skripsi kawan-kawan.

3. mencicil menulis
menulis bagi sebagian orang adalah hal yang sangat membosankan. malasnya kadang nggak ketulungan. apalagi kalo virus malas tersebut sedang merajalela. ide untuk main game, online internet seharian, chatting, jalan-jalan tetiba menjadi seperti penggembira yang menghalangi jari ini untuk mengetik. benar demikian bukan? namun, jika dibiarkan dan dituruti kemauan tersebut, maka percayalah minta tambahan tujuh semester lagi pun, kawan-kawan tidak akan pernah lulus, karena tulisan adalah syarat dari kelulusan skripsi. cara terbaik adalah dengan mencicil sedikit demi sedikit. ketik yang bisa diketik terlebih dahulu. sedikit,,, ajukan ke dosen, sedikit,,, ajukan lagi sehingga kualitas dan kuantitas tulisan kawan-kawan ke depannya pasti akan meningkat. perlu semangat dan secangkir kopi/teh beserta cemilan juga tampaknya. hehehe :)

4. jangan lupakan yang sepele
misalnya adalah ketika sudah mau mengurus sidang, biasanya ada beberapa form yang harus diisi, pemesanan ruangan sidang, membuat salinan tulisan skripsi kepada semua penguji, menyiapkan pakaian, dan lain-lain. hal sepele seperti itu, jangan lupa untuk tetap disiapkan supaya ketika hari H sidang bisa lebih woles dan tidak tegang.

5. minta do'a dan restu orang tua
tentunya tujuan kita bersekolah dan mengenyam pendidikan salah satunya adalah untuk membahagiakan kedua orang tua. ingin membalas budi mereka, caranya dengan lulus gemilang dan bisa menyelesaikan skripsi dengan cemerlang. hehehe. untuk itu semua, mintalah do'a dan restu orang tua. walau sebetulnya tanpa diminta pun mereka biasanya akan mendo'akan kita, tapi tak ada salahnya untuk meminta beliau-beliau mendo'akan. semoga do'a tulus dari orang tua bisa memperlancar pengerjaan skripsi kawan-kawan dari awal sampai akhir. aamiin.

itulah tadi sedikit sharing pengalaman saya dalam ber-skripsi dan tips yang sekiranya bisa dilakukan. saya percaya kawan-kawan jauh lebih tahu kondisi masing-masing, dan tentu punya jurus andalan masing-masing pula. tak ada salah atau benar dalam menggunakan jurus. selama semuanya dijalankan dengan gembira, saya yakin semua pengalaman akan menjadi indah dan ada hikmahnya. skripsi cepat, ya ada hikmahnya, skripsi lama pun ya tentu ada hikmahnya. yang penting jalani dengan sungguh-sungguh karena masa ber-skripsi tidak akan kita dapatkan kembali. jikapun nanti lanjut S2 atau S3, pasti suasananya akan lain. jadi:

fokus dan bersungguh-sungguhlah dalam ber-skripsi, maka hasil terbaik insha ALLAH akan dituai :)

Sabtu, 05 Juli 2014

kabar gembira!!!

Menjelang pilpres di negeri kathulistiwa ini, media sosial yang saya miliki berubah menjadi sarana debat orang-orang yang mendadak pintar. Media sosial berubah menjadi sarana kampanye mendukung masing-masing yang dijagokan. Beberapa akun masih memiliki kecerdasan memfilter mana yang layak diposting dan sebagian lagi begitu membabi buta memposting semaunya tanpa saya ketahui apa motivasi dari yang dikerjakannya.

Saya selaku pemilik akun twitter dengan nama resmi @hadisu_euy, tak pernah sekalipun berkicau tentang hal tersebut. Bukan karena apatis, tapi jujur saja saya tidak pintar berargumen dalam nuansa pilpres ini. Saking saya tak memiliki keahlian dalam bidang politik, saya hanya berpikir sederhana: siapapun pemimpin negeri kathulistiwa ini kelak, telitilah kembali motivasi Bapak-Bapak mencalonkan diri sebagai presiden untuk apa. ALLAH Maha Tahu dan jangan lupa ada hari pertanggungjawaban kelak, di dunia maupun di akhirat.

Selain di dunia maya, di dunia nyata pun ramai orang berkomentar mengenai fenomena pilpres kali ini. hehehe luar biasa memang topik ini menyedot banyak sekali emosi postif maupun negatif. Ah, sudahlah. Saya tak mau ambil pusing dengan semuanya. Sekali lagi karena saya tidak ahli dalam hal politik. Saya hargai jika kawan-kawan memberikan penilaian bahwa saya tidak peduli dengan masa depan bangsa ini. Ya, saya hargai. Begitupun saya menghargai kawan-kawan semua yang begitu lihai memberikan penilaian masing-masing atas fenomena pilpres ini.

Untungnya di beberapa hari menjelang “hari heboh” nanti, bahasan mengenai pilpres sudah mulai mereda. Suasana lebih kondusif walau para pendukung masih saja ramai berseliweran mengemukakan gagasan-gagasannya. Untung sekali di tengah tegangnya suasana seperti ini, ada sedikit hiburan yang membuat saya terpingkal kocak. Untung sekali ada kabar gembira!!! Apa itu?


Kabar gembira untuk kita semua. Kulit manggis kini ada ekstraknya. Mastin hadir dan rawat tubuh kita. Jadikan hari ini hari Mastin. Tampil bersinar membuatmu bahagia. Badan sehat, rahasia Mastin herbal. Rahasia alami dari Indonesia. Penuh pesona, pesona Mastin. MASTIN, GOOD!

Ah, akhirnya kabar gembira ini benar-benar menjadi kabar yang menggembirakan di tengah ketegangan pilpres. Dan sore ini saya pun tengah gembira, karena ini kali pertama saya buka shaum bersama bapak, ummi, kakak, adik dan keponakan tercinta di Ramadhan 1435 H. Semoga amal ibadah shaum saya dan keluarga hari ini mendapatkan nilai di sisi ALLAH. Aamiin :)

Kamis, 03 Juli 2014

segumpal negatif

minggu lalu merupakan salah satu minggu yang cukup berat untuk saya. berat bukan dalam artian banyak masalah. bukan berarti berat karena stress. tapi berat karena ada konflik batin dalam diri. ada segumpal negatif yang melekat di hati selama beberapa hari. dan jujur ini sangat mengganggu.

apakah segumpal negatif tersebut?

dalam dunia sosial, wajar jika konflik terjadi. tak peduli orang sebaik apapun, pasti pernah mengalami konflik, karena perbedaan kepentingan, perbedaan sudut pandang merupakan sesuatu yang lumrah. dan karena konflik pula-lah kita menjadi belajar dan mendewasa. bukan begitu, kawan?

sebetulnya ini bukanlah konflik yang sampai membesar sampai gimana. hanya rasa kurang suka saja pada sikap seseorang. saya berusaha menilai ini sebagai bentuk ketidaksukaan yang objektif. bukan karena rasa amarah dan minim ilmu. sampai akhirnya rasa tidak suka tersebut bercokol selama seminggu yang menyebabkan gumpalan yang semula kecil menjadi membesar. dan tentunya muatannya pun semakin bertambah negatif. bawaannya jika orang yang sedang saya tidak sukai ini muncul atau disebut, ada rasa kurang sreg di hati.

parahnya adalah gumpalan ini ternyata mewujud nyata dalam ekspresi di wajah dan sikap saya. beberapa orang yang sebetulnya tidak tahu menahu menjadi korban dari ekspresi negatif saya. ada yang menyapa baik-baik, saya respon dingin. ada yang bicara dan ngajak ngobrol biasa saja, saya berlaku sinis. tampaknya ada yang tidak beres dalam aliran darah saya. si gumpalan negatif ini mendesir ke seluruh saluran pembuluh darah saya dan merespon apapun dengan negatif. ibarat kata: don't disturb! saya lagi sensitif.

yang disayangkan adalah ekspresi ini terbawa-bawa hingga ke rumah dan kehidupan rumah tangga saya. agak disayangkan memang. barangkali gumpalannya semakin hari semakin membesar hingga saya tidak bisa membendungnya. dalam kesempatan ini, saya memohon maaf kepada siapa saja yang menjadi korban ya. sekali lagi maafkan.

namun, untungnya ALLAH masih baik dan menjaga diri saya untuk tidak terpuruk dan hanyut terbawa si gumpalan negatif tersebut. sedikit demi sedikit gumpalan tersebut menyusut. saya tersadarkan bahwa moment ramadhan pun menjadi katalisator yang membuat gumpalan tersebut akhirnya mengecil sampai akhirnya benar-benar hilang.

saya bersyukur masih mendapatkan penjagaan dari ALLAH. saya tersadarkan bahwa tak baik memelihara si gumpalan negatif ini dalam diri. enyahkan secepatnya supaya diri kembali tak dikuasai. dan cara ALLAH selalu menarik. DIA selalu mempunyai banyak cara yang tak diduga.

apa itu? saya disadarkan bahwa masih banyak oang-orang yang begitu baik dan perhatian kepada saya. untuk apa saya fokus pada satu orang yang hanya karena sedikit sikapnya yang tidak saya sukai. untuk apa saya terlalu memberi perhatian optimal untuk memutuskan "tidak suka" pada seseorang sebegitunya. bukankah tidak ada manusia yang sempurna? itulah manusia, memang menempel label "kecewa" jika mengandalkan manusia.

well, akhirnya dengan mengalihkan fokus kepada orang-orang baik yang perhatian pada diri saya, akhirnya kekuatan gumpalan negatif itu berangsur lenyap dan tergantikan oleh segumpal positif yang hadir dari orang-orang baik di sekitar saya. salah satu yang paling berjasa dalah istri saya. terima kasih banyak ya, Mrs. Suhadi. terima kasih sudah memberikan energi positif yang teramat sangat hingga gumpalan negatif dalam diri ini lenyap.

sekali lagi terima kasih pada semua yang telah berhasil mengalihkan fokus saya pada sesuatu yang semula negatif menjadi rasa syukur atas pehatian dari banyak orang yang baik. terakhir, selamat tinggal segumpal negatif... sorry ya kamu kalah. yes!!!:) alhamdulillah.

note: kenalkan, akulah si segumpal negatif itu, yaitu perasaan dendam. 

Selasa, 01 Juli 2014

prolog: one day one challenge

alhamdulillah diberi kesempatan untuk menginjak bulan juli di tahun 2014 ini. bertepatan dengan bulan ramadhan 1435. mata masih terjaga. rasanya sudah lama saya tidak merasakan seperti ini. ide menulis mengalir dengan lancar. semangat dan tantangan untuk menelurkan 17 tulisan (again) di bulan ini nampaknya akan cukup mudah diatasi. tapi lihat nanti apakah semangatnya akan terus berjaya. semoga :)

ini adalah tulisan pertama di bulan juli tahun dua ribu empat belas. apa yang akan saya tulis? pertama, mari rayakan kembali kebangkitan seorang suhadi. seorang penulis amatir yang berjanji terus menulis untuk membagi manfaat dan menginspirasi siapapun yang membaca tulisannya. rayakan dengan kembali membaca basmallah, bersyukur dan bersujud.

ok, langsung saja pada topik utamanya.

setelah tahun lalu saya pernah menulis tulisan berjudul serba 7 di bulan ke-7, maka kali ini saya akan membuat program baru dan beberapa program lama yang diperbaharui. namun, kali ini beda. saya tidak akan menuliskannya secara langsung, melainkan akan dicicil satu-satu. insha ALLAH saya akan mencoba mempraktikkan program bernama one day one challenge. jika sekarang sedang semarak program bernama one day one juz, boleh dong saya bikin program yang lain? hehehe.


jadi, one day one challenge ini adalah program yang akan saya langsungkan selama periode 1 juli - 27 juli 2014. sengaja dibuat dalam periode ini atas dasar semau saya (ya iyalah saya yang punya program. hehehe). tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kreativitas berpikir dan bersikap demi mewujudkan sesuatu yang baru. selain itu, untuk mengukur sejauh mana diri ini bisa tertantang dengan aneka hal baru yang akan bisa meng-upgrade performa individu sebagai suhadi. beuh ngeri bener bahasanya.

eits tenang, nggak sengeri bahasanya kok. secara teknis, yang akan dilakukan adalah melakukan sesuatu yang baru, kemudian didokumentasikan dan di-publish dalam akun instagram saya berikut: @hadisu_euy dengan hashtag #onedayonechallenge27. kenapa instagram? karena saya akan share dalam bentuk foto. bukan niat untuk ujub, tapi semata-mata program ini adalah untuk meningkatkan potensi yang dikaruniakan oleh ALLAH, adapun jika terbersit sedikit saja rasa riya atau ujub, semoga ALLAH berkenan untuk memaafkan kesalahan saya dan kembali meluruskan niat yang sudah saya buat.

seperti sebuah hadist yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan: aku mendengar Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada ALLAH dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada ALLAH dan Rasul-Nya. barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari [Kitab Bad'i al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689] dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907]).

nah begitu penting dan fundamentalnya niat. karenanya jangan main-main. tetap sertakan ALLAH dalam segala program yang akan kita usung, terutama untuk program yang mulia yang berkaitan dengan peran, fungsi dan tugas manusia di muka bumi ini sebagai kholifah dan pelanjut risalalah Nabi Muhammad saw.

kembali lagi dengan program one day one challenge, semoga niatnya nanti tercapai. upaya real-nya berupa aktivitas baru bisa menjadi inspirasi untuk saya semakin berbenah. adapun jika ada manfaatnya untuk kawan-kawan, itu sejatinya datang dari ALLAH.

well, itu dulu sebagai pembuka. semoga istiqomah yang akan membersamai saya kemudian. aamiin.
sekarang waktunya saya beristirahat. mata ini sudah waktunya dipejamkan menikmati hak-nya, supaya nanti bisa terbangun sahur dan kembali menjalankan ibadah shaum di hari ke-4. insha ALLAH.

wassalam,
bogor, 010714