Rabu, 16 September 2015

jangan lebay dan penuh drama

"manusia itu terkadang begitu jenaka..." dengan mudahnya berlebihan menstempel diri sendiri sebagai orang yang paling sengsara. ditimpa cobaan bertubi-tubi. penuh dengan kemalangan dan kesialan. dihantui kelelahan yang tak kunjung usai. juga tak jarang yang berpikir seperti sedang disiksa di neraka. nah yang terakhir adalah lebay tingkat dunia. hehehe.

sebentar! yuk coba ambil nafas, berpikir jernih dan coba buka pikiran dengan tenang. lihatlah...

ketika diri ini mengatakan bahwa saya lelah dengan cobaan yang terus-menerus, apakah benar saya adalah orang yang paling lelah? padahal mungkin di luar sana di tempat yang kumuh dengan pergaulan yang tidak sehat dan juga jauh dari standard hidup laik, begitu banyak bibir-bibir yang masih bisa tersenyum menutupi lelahnya deraan hidup yang keras dan tak bersahabat. mereka lebih lelah dari saya. bedanya mereka tidak lebay. mereka tidak mengekspresikannya di facebook kesayangan.

ketika diri ini mengatakan bahwa saya begitu sengsaranya sulit ini sulit itu, apakah benar saya adalah orang yang paling sengsara? padahal mungkin di luar sana di tempat yang penuh dengan gejolak dan konflik dengan tingkat keamanan yang sangat minim dan juga jauh dari perasaan tenteram, begitu banyak bibir-bibir yang meretas do'a meminta rasa nyaman dan aman dan mengangkat belenggu kesengsaraan yang kerap menghantui hidup. mereka lebih sengsara dari saya. bedanya mereka tidak lebay. mereka tidak mengekspresikannya di instagram kebanggan.

ketika diri ini menganggap bahwa ALLAH begitu tega membiarkan saya berada dalam kubangan masalah demi masalah yang datang bak cendawan di musim hujan. subur tiada henti. cobalah untuk lihat orang yang berada di atas! pemimpin yang memiliki tanggung jawab jauh di atas saya. apakah masalah dan beban mereka tidak lebih mengkhawatirkan dibandingkan yang saya tanggung? percayalah! mereka lebih berat menanggung beban dibandingkan saya. bedanya mereka tidak lebay. mereka tidak mengekspresikannya dengan berkicau di twitter tercinta.

mereka justru mencari hening dan senyap untuk mengadu. tiada gurat lelah, sengsara dan beban berat yang ditampakkan. karena mereka tahu bahwa di depan sana tengah menunggu dermaga dengan kapal yang akan menghantarkannya pada air kesejukan, pada pohon berisi buah-buahan yang ranum, juga pada istana berisi dayang-dayang dan pelayan yang mengabdi.

mereka justru lebih memilih berdamai dengan masalah-masalah yang ada. setiap masalah dicumbuinya dengan kebijaksanaan. disentuhnya dengan pengetahuan. lalu sejenak direnungi untuk dicari jalan keluar. mereka fokus untuk mengubah keadaan dan bukan sebaliknya bermanja menstempel diri sebagai orang paling sengsara. ah sudah kayak drama queen saja :p

sumber gambar: forums.phoenixrising.me

itulah mereka! itulah bedanya saya dengan mereka. saya terlalu lebay. terlalu kekanakan, manja dan cengeng dengan cobaan yang ada. tanpa pernah mau mencoba menggunakan sepatu orang lain.

dalam pekerjaan misalnya. jika saya merasa banyak masalah, yakinlah supervisor saya jauh lebih banyak masalahnya. yang dibutuhkan hanya sebuah kaca mata baru untuk mau melihat dengan jernih. mereka (siapapun) yang bertanggung jawab memimpin saya, sejatinya tengah berada pada kondisi yang jauh lebih berat dan memprihantinkan. hanya saja, mereka lebih dewasa untuk mau bertanggung jawab dengan menghadapi masalahnya satu per satu. karena mereka yakin, bermain drama sebagai orang paling sengsara tidak sedikit pun mengeliminasi masalah yang dihadapi. itu bedanya! mereka tidak lebay, tapi kalaupun ada sedikit bumbu lebay sampai bertingkah seperti aktor drama ternama, ya dinikmati saja. mungkin mereka memang benar-benar lelah. [mungkin].

bekasi, 16 september 2015
semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar