Senin, 08 September 2014

tentang pengorbanan

seminggu lalu sebuah berita di bidang perbadmintonan membuat saya cukup merinding. diberitakan seorang gadis spanyol mencetak sejarah yang spektakuler untuk negerinya. ia menjadi juara tungal wanita dalam ajang world badminton championsip setelah berhasil mengalahkan unggulan wahid sekaligus rangking pertama li xuerui dari negeri tirai bambu.

saya agak bengong dan bertanya: “lha kok bisa seorang li xuerui yang jelas-jelas miliki kemampuan yang luar biasa tersebut dikalahkan oleh gadis asal eropa? mending kalau dari denmark yang merupakan negara eropa yang sudah langganan bertengger di putaran final dalam ajang-ajang badminton yang lain, sedangkan ini seorang gadis asal negeri matador yang bahkan namanya saja saya baru dengar untuk pertama kalinya?” carolina marin!

yes, carolina marin namanya. sungguh terdengar asing di dunia badminton, tapi semenjak prestasinya menjadi juara dunia, saya yakin namanya tentu menjadi lebih populer. setidaknya di negaranya dan di telinga para penggemar badminton yang mengikuti beritanya. hehehe.

saya membayangkan saat mendengar berita tersebut. kira-kira apa yang dia terima ya sebagai reward dari negaranya? diperlakukan seperti apa dirinya ketika kembali menginjakkan jasadnya di tanah tumpah darahnya? dan yang tak kalah penting yang juga saya pertanyakan adalah bagaimana perjuangan ia hingga bisa menjadi juara seperti sekarang?

saya selalu imani bahwa keberhasilan bukanlah sesuatu yang bersifat instant. selalu ada upaya panjang yang mengiringi di belakangnya. entah dengan peluh, derai air mata, jatuh bangun semangat, waktu, rasa lelah dan kantuk, dan sebagainya. pengorbanan seolah menjadi prasyarat untuk mendapatkan keberhasilan. seperti pepatah no pain no gain atau man jaad wa jada. begitulah kurang lebih. setuju?

keberhasilan carolina marin sungguh membuat saya iri positif. walau saya tidak kenal bahkan tidak tahu bagaimana perjuangannya hingga berhasil menjadi juara dunia, tapi saya yakin bahwa ia sudah memulai memetik pengorbanan yang pernah dilakukannya. manisnya hasil baru saja ia rasakan setelah pahit pengorbanan yang pernah dilaluinya. naiknya ia di podium paling puncak, harus ia rasakan setelah ada rasa lelah ketika berlatih dengan konsisten dan fokus.

saya kemudian berpikir lebih jauh lagi. bagaimana kabarnya dengan para srikandi indonesia? sudahkah sejarah dan rekor untuk negeri ini dipahat dengan tinta emasnya? mestinya tidak ada yang tidak mungkin karena ALLAH menciptakan manusia dengan modal yang sama. barangkali yang membedakan adalah optimalisasi modal yang diberi. ada yang begitu bersungguh-sungguh segenap hatinya berjuang, dan ada sebagian lain yang barangkali kurang bersungguh-sungguh. seorang pemenang adalah yang memberikan upaya esktra dan jauh melebihi rata-rata dari kebanyakan yang dilakukan orang lain, sehingga jangan heran jika dalam saat yang bersamaan dua orang melangkah dari start yang sama, tapi kemudian ada yang berhasil menjadi juara olimpiade, tetapi ada juga yang hanya puas dengan sekadar menjadi pedagang siomay. bukan karena takdir, tetapi di situ ada sebuah perbedaan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh masing-masing. tentu!


dan seperti biasa sebagai seorang melankolis, hal ini membuat saya menjadi merenung dan hampir menitikkan air mata. saya mencintai negeri saya. bukti cinta tersebut adalah dengan memberikan pengorbanan dan perjuangan supaya kelak bisa menorehkan sejarah yang gemilang. tapi, pengorbanan yang saya lakukan masih jauh dari apa yang diharapkan. pengorbanan nan kecil ini masih belum berdampak nyata dan sistemik, tapi saya tidak ingin terpuruk. biarkan pengorbanan nan kecil berupa waktu (yang masih sedikit), tenaga (yang juga sedikit), dan harta (apa lagi ini jelas masih sedikit) ini kelak akan menghantarkan saya pada keberhasilan. insya ALLAH, karena saya miliki ikhlas dalam memberikan pengorbanan tersebut. semoga sedikit yang sudah saya berikan untuk negeri tercinta, tetap mendapatkan nilai dan balasan dari ALLAH swt, dan semoga dihimpunkan ke dalam orang-orang yang menang seperti tersurat dalam firman ALLAH berikut:

"orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS. At Taubah ayat 20)

aamiin ya robbal alaamiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar