Sabtu, 06 Juni 2015

suara-suara yang hilang

benda bernama telepon genggam atau telepon seluler, nampaknya sekarang sudah bergeser menjadi kebutuhan primer. hampir setiap orang di setiap kalangan memilikinya, bahkan tak jarang yang punya lebih dari 1 unit. mulai dari yang berbasis text and call saja, sampai yang secanggih smart phones yang dilengkapi fitur ini itu.

2015! dunia sudah seperti itu. semua terkoneksi satu sama lain dengan perangkat telepon seluler, yang tentunya disokong dengan kecanggihan satelit komunikasi, jaringan internet nirkabel, dan lain sebagainya. orang bilang dengan istilah hi-tech.

2005! adalah tahun dimana pertama kalinya saya memiliki telepon genggam. berbekal karena adanya kebutuhan saya sekolah di luar kota, sehingga bijak kiranya alat tersebut dimiliki sebagai jembatan komunikasi dengan keluarga. saat itu, telepon genggam saya hanya bisa digunakan untuk text and call, dan sedikit hiburan dengan adanya fitur "permainan". rasanya saat itu sudah begitu mewah. hehehe.

hanya dengan waktu 10 tahun peradaban sudah sebegitu berbedanya. bisa dibayangkan bagaimana kehidupan orang tua kita dulu di era tahun 1970 atau 1980-an? komunikasi via pos dan telegram, kirim uang via wesel. aaahhh so oldist banget ya? tapi mungkin kala itu seru dan tak kalah mewah.

dunia ini cepat sekali berubah. sekumpulan otak-otak pintar yang terbenam di setiap kepala nampaknya bertransformasi dengan begitu liar hingga bisa mewujud kehidupan dunia seperti sekarang ini. jujur patut disyukuri bahwa kemajuan teknologi telah memberikan banyak dampak menggembirakan. alhamdulillah :)

tapi, dalam tulisan saya di bawah ini, saya akan sedikit membahas mengenai salah satu efek negatif dari kemajuan teknologi ini, khususnya di bidang telepon genggam. tulisan ini hanya sebuah opini pribadi dari sebuah pengamatan sederhana yang tentunya dengan data yang (mungkin) tidak memenuhi kaidah statistik, dan dengan error yang (mungkin) lebih dari 5%.

*   *   *

sepulang dari bogor barusan, saya menyengaja mampir ke sebuah kedai jamu dan es jus di dekat rumah. ketika sampai, televisi tengah menayangkan pertandingan semifinal ganda putra BCA Indonesia Open 2015. di kedai yang tak seberapa besar tersebut, ada sepasang suami istri yang saya taksir berumur 40 tahunan. keduanya tengah duduk-duduk manis  sambil menunggu es jus yang dipesannya. dari awal saya masuk kedai tersebut, sang suami begitu asyik bermain dengan telepon genggam miliknya--yang saya lirik ternyata sudah berupa smart phones (ya iyalah hareee geeenneeee), sedangkan sang istri sempat berkomunikasi dengan penjual untuk memesan 3 buah es jus tambahan untuk dibungkus dan dibawa pulang.

ada sekitar 15 menit saya di kedai itu menunggu jus saya dibuat sambil menonton semi final ganda putra tersebut. saya sedikit heboh sendiri karena angka di rubber set sudah sangat kritis. indonesia tertinggal di point 15, sedangkan tongkok di point 18.

saya kemudian tersadar bahwa di belakang saya, pasangan suami istri tersebut tidak sedikit pun bersuara. bayangkan hampir 15 menit tak ada suara. merasa aneh, saya akhirnya melirik mereka kembali yang ternyata kini bukan hanya sang suami yang memegang telepon genggamnya, melainkan sang istri juga. bedanya sang istri membiarkan telepon genggamnya berada di meja, tapi kepalanya menunduk memperhatikan layar sembari jari-jarinya bergerak lincah geser atas bawah.

es jus yang saya pesan akhirnya sudah jadi dan waktunya cukup berbarengan dengan usainya pertandingan badminton. (sekilas info bahwa akhirnya ganda putra indonesia kalah dan gagal masuk ke final. hiks hiks). saya pun pulang dengan sedikit lesu karena jujur menaruh harapan pada ganda putra terbaik di tanah air tersebut.

menuju pulang, saya melewati pasangan suami istri tersebut, dan ternyata keduanya masih saja asyik dengan telepon genggamnya masing-masing. alih-alih turut kecewa karena kegagalan muhammad ahsan dan hendra setiawan melangkah ke final, yang ada mereka tak sedikit pun bergeming. sang istri tengah asyik mengakses facebook, sedangkan sang suami membuka opera mini. hahaha saya kepo banget sampe tahu segitunya.

ya, itulah fenomena yang sedang terjadi sekarang. ini bukan pertama kalinya saya melihat seperti ini. sangat sering, dan saya yakin kawan-kawan pun pernah melihat hal serupa bukan? dua orang atau lebih, fisiknya saling berdekatan tapi emosinya tidak di situ, jiwanya tengah asyik di dunianya masing-masing. jikapun ada tawa terselip, ternyata tawa karena melihat meme lucu di instagram atau karena kiriman cerita konyol dari group whatsapp. sedangkan ketika pasangannya atau temannya bercerita, hanya disimak sekilas dengan tatapan yang kadang masih tertuju khidmat pada layar telepon. #miris.

bukan menyindir, karena sejatinya sesekali saya pun pernah seperti itu, tapi alhamdulillah sekarang sudah jauh berkurang. ketika saya keluar makan bersama istri, kami lebih senang membincangkan hal-hal dengan suara, artinya berbicara langsung, tak jarang telepon genggam ditinggal di rumah, tapi kalau sudah di rumah, ini dia yang masih menjadi tantangan. saya kadang masih suka asyik sendiri juga dengan telepon genggam, walaupun sebelumnya saya akan minta izin dulu alias mengomunikasikannya dengan istri. pun sebaliknya :)

huft, telepon genggam yang semakin canggih dan apalagi yang dibenamkan aplikasi chat dan social media di dalamnya, memang menjadi kombinasi yang hebat untuk membuat yang jauh menjadi dekat, dan berlaku sebaliknya membuat yang dekat ternyata menjadi terasa jauh. dan ini menurut saya sudah menjadi fakta.

melihat fenomena ini, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi penggunaan telepon genggam di waktu yang mustinya saya bersuara, dan sebaliknya akan mengurangi bersuara, di waktu mustinya saya diam dan bercengkrama dengan telepon genggam dengan bijak. semoga berhasil :)

untuk kawan-kawan semua juga, yuk gunakan telepon genggam dengan bijak!!! kecanggihan teknologi memang sepatutnya disyukuri karena itu tetaplah sebuah berkah dan anugerah atas sedikit kepintaran Tuhan yang dititipkan pada otak-otak jenius. tapi untuk menjadi sebuah manfaat, tergantung dari diri sendiri memposisikan dan menggunakan anugerah kecanggihan tersebut.

selamat malam! berikut sedikit info menarik yang semoga berguna :)

sumber: tweet @kangrendy 25 maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar