Senin, 06 Januari 2014

bukan plant versus zombie, tetapi...

ada suatu masa dimana membayangkan sebuah makanan menjadi sangat nikmat. di masa itu, makanan yang sebetulnya tak pernah terbayang menjadi tiba-tiba terpikirkan dan tergambar jelas bentuk, rasa dan aromanya yang menggugah. di masa itu, makanan tersebut seolah berubah menjadi hidangan nan lezat dan menggoda lidah, lambung, dan enzim-enzim pencernaan untuk mengkatalis reaksi biokimia, sehingga komponen makanan tersebut berubah menjadi nutrisi di dalam tubuh.

tentunya semua tahu persis masa apakah gerangan?

dan hari ini di hari senin adalah salah satu masa dari sekian banyak masa yang memiliki karakter deksripsi seperti yang saya gambarkan di atas. entah mengapa, nafsu saya akan kenikmatan terhadap suatu makanan pada hari ini cukup sulit dikendalikan. terbayang lezatnya beberapa makanan yang tetiba muncul di dalam pikiran dan otak milik pemuda nan lemah ini ya, Robb... padahal biasanya tidak begitu. bebek goreng kaleyo, susu cokelat, kebab, dan bla bla bla lainnya. astaghfirullah...

memang di saat menjalankan sebuah amalan, pasti saja ada yang menjadi barrier atau penghalangnya. ketika amalan dilandaskan karena ruh, maka nafsu dan syahwat yang akan menjadi barrier-nya. pun sebaliknya ketika amalan dilandaskan karena nafsu, yang akan menjadi barrier-nya adalah ruh. begitulah dinamika yang ada dalam sistem spiritual diri. coba saja kalau tidak percaya...

ketika ruh ingin mengajak bermesraan dalam qiyamul lail, maka si nafsu akan menghalanginya dengan menyeret tubuh dalam kehangatan selimut. pun demikian ketika nafsunya dituruti, ada rasa menyesal yang muncul: "aduh, kenapa tadi melewati shalat malam ya?" saat itulah ruh yang berbicara. karena ruh selalu mengajak pada sisi vertikal atas, dan nafsu selalu mengarah pada sisi vertikal bawah. ruh mengajak segala amalan diri untuk bersinergi mengumpul ke langit yang merupakan sumber wahyu, sedangkan nafsu membenamkan diri untuk terjerembab ke bumi yang merupakan sumber materi. senantiasa berlawanan dan tidak akan pernah searah. mereka tak pernah harmonis. hehehe.

sebagai manusia, kita dibekali keduanya. ruh dan juga nafsu, serta unsur materi berupa jasad yang terbuat dari tanah. jasad ini akan bergerak sesuai dengan arahan dan koordinasi ruh atau nafsu tadi. tugas kita hanya tinggal membuat sebuah persamaan sekaligus pertidaksamaan sebagai berikut:

ruh + jasad = nafsu + jasad       ....... (a)
ruh + jasad > nafsu + jasad       ....... (b)
ruh + jasad < nafsu + jasad       ....... (c)

itu adalah sebuah matematika sederhana yang saya yakini semua orang bisa menjelaskannya. silakan pilih yang mana yang diinginkan karena setiap pilihan akan memberikan konsekuensi yang berbeda. hanya ada 2 konsekuensi, yaitu surga dan neraka. ketika pun kita ada di posisi (a), ALLAH akan melihat dengan mudah dengan sistem yang telah dimilikinya seperti pada ayat berikut:

 

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (Q.S. Az Zalzalah 7-8)

nah, jangan salah sedikit apapun akan dihitung loh, walau sebesar biji atom sekalipun. alangkah beruntungnya orang-orang yang jasadnya dikendalikan oleh ruh, sehingga akan tertampak dalam perilakunya. dan begitu nelangsa dan nista bagi mereka yang jasadnya dikendalikan oleh nafsunya. naudzubillah...

sekarang, saya yakin bahwa mereka-mereka yang sedang melaksanakan shaum adalah para pribadi yang tengah berusaha menekan nafsunya hingga titik terrendah. mereka tengah berupaya berada pada kondisi (b) supaya mendapatkan surga-Nya kelak. insya ALLAH. dan sang nafsu yang sedang ditekan tersebut tentu memberikan perlawanan dengan berbagai macam cara. tersebab itu jangan heran jika kasusnya seperti yang tengah saya alami seperti yang saya ceritakan di atas. godaan mewujud dalam bentuk makanan yang padahal selama ini tidak pernah saya ingin-inginkan. memang begitulah dinamika yang terjadi dalam pergulatan diri. hanya tinggal menunggu mana yang akan dikedepankan. ruh atau nafsu?


selamat menunggu adzan maghrib ya, kawan-kawan. semoga amal ibadah hari ini diterima dan menjadikan kita pribadi yang jauh lebih baik dan bersikap dengan berlandaskan ruh. aamiin. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar