Minggu, 19 Juli 2015

berpulang nanti: tangis atau tawa?

pernah dilewati satu masa, di mana diri kita sendiri saat itu menangis, tetapi orang di sekitar kita tertawa bahagia. tahukah masa itu kapan terjadi?

dan akan dilewati satu masa pula, di mana diri kita sendiri saat itu menangis dan orang di sekitar kita menangis pula. maukah masa ini terjadi kelak pada dirimu?

atau akan dilewati satu masa, di mana diri kita sendiri saat itu tertawa bahagia, tetapi orang di sekitar kita menangis. maukah?

ketahuilah, masa yang pernah dilewati tersebut adalah ketika kita dilahirkan ke alam dunia ini. dan ketahuilah pula bahwa masa yang akan dilewati tersebut adalah kematian kita kelak.

bahagianya jika kita datang ke dunia menangis, tetapi pulang dalam kondisi tertawa bahagia. bahagia karena tunai sudah janji suci sebagai manusia untuk menjadi hamba ALLAH yang sepenuhnya berserah.

namun, pilihan kedua pun tak bisa disepelekan. bisa jadi kita datang ke dunia dalam kondisi menangis, dan pulang pun menangis. menangis menyesali kekufuran akan janji suci sebagai manusia yang hanya mau dibimbing oleh ALLAH semata.

Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan ALLAH mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Rabb-mu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang orang yg lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” Q.S. al-A’raf [7]: 172

kelahiran sudah dilewati dengan tangisan. yang menunggu berikutnya adalah kematian, dan mau berupa tawa atau tangisan, akan tergantung dari detik ini juga untuk mau kembali menuju keselamatan atau mau tetap terhipnotis dengan kenikmatan semu di dunia ini. pilihan telah nyata dan tugas kita hanya untuk memilih sesuai dengan titipan pendengaran, penglihatan dan akal yang diberikan oleh ALLAH.

berpulang nanti: tangis atau tawa?

sumber gambar: www.ceritamu.com
bekasi, 3 syawal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar