Kamis, 29 Agustus 2013

membeli moment

tulisan ini dibuat setelah saya pulang dari puncak, jawa barat. dengan perasaan dan luapan hati yang segar disertai wajah yang lebih ceria dan tidak kusut. hehehe.

ok, ceritanya dimulai dari sebuah tweet dari @ndisae ketika senin lalu yang berbunyi: "puncak!!!". kontan hati dan pikiran saya bersepakat bersegera untuk mengetuk layar sentuh xperia saya hingga tertulis tweet berikut: "kamis ada yang mau ke puncak ga ya? imp kalo perlu mah supaya bisa dari sore :)" dan akhirnya disamberlah tweet saya tersebut oleh @ikuriyas. dan akhirnya episode jalan-jalan sore ke puncak pun terrealisasi hari ini. dan seolah diberkahi, puncak diguyur hujan, kawan. hujan yang tidak besar tapi berformalin alias awet. padahal hari-hari sebelumnya jarang sekali hujan. itu sebab kedua rider memutuskan untuk banyak berhenti berteduh. hahaha.

namun, akhirnya perjalan kami terjang dengan semangat yang sudah direncanakan sejak senin lalu, walaupun saya kurang tahu apa motivasi dari endi dan ilyas untuk ke puncak kali ini. perkebunan gunung mas PTPN VIII akhirnya disambangi walaupun sudah sepi. dan hamparan perkebunan teh sungguh membuat kami bertiga menjadi manusia terkatro dan narsis se-asia pasifik. hahaha. foto sana foto sini. gaya ini gaya itu. hahaha sedikit didramatisir gapapa lah ya :) sebetulnya saya tadi kepingin sekali naik kuda berjalan-jalan menyusuri perkebunan teh yang indah itu. mahal barangkali, tapi berapapun harganya saya tak peduli, karena saya hanya sedang ingin membeli moment. saya hanya sedang butuh sebuah refreshing atas penat dan gundah yang melanda. haish, mulai deh lebay sang melankolisnya keluar.

membeli moment... hmm, begitu banyak bukan orang-orang kota yang katanya setiap week end berlibur untuk menghindari rasa jenuh dan lelah dari aktivitas kerja sehari-hari? saya pikir, itulah yang disebuat sebagai "membeli moment". banyak moment yang tidak bisa didapatkan ketika terjebak dengan rutinitas, dan harus dibeli ketika ada waktu luang. akhirnya week end biasa menjadi pilihan yang tepat untuk membelinya. dan bisa kita lihat bersama, walaupun di setiap sabtu minggu diberitakan jalur puncak selalu padat, tapi anehnya orang-orang tetap antusias untuk berlibur ke sana. untuk apa? sekali lagi, saya jawab itu sebagai upaya untuk membeli moment.

moment yang ingin dibeli tentunya berbeda-beda setiap orang, tergantung dari apa yang dibutuhkan atau diinginkannya. bagi saya pribadi, proses pembelian moment dengan nekat ke puncak walaupun sudah sore dan hujan adalah untuk menyegarkan kembali pikiran saya. sebagai pengagum alam, inilah cara saya untuk kembali me-refresh pikiran. bukan justru dengan pergi ke mall, bioskop, cafe dengan seruput kopinya yang seharga goban. sama sekali saya tak tertarik! inilah cara saya mengekspresikan diri untuk membeli moment yang tak didapat sehari-hari. sebuah moment yang saya butuhkan untuk kembali berpikir jernih, merancang target dan cita-cita setelah ditenangkan dengan hamparan Camelia sinensis yang meneduhkan, ditambah lagi dengan sebotol cimory rasa green tea. lengkap sudah upaya pembelian moment saya hari ini, dan akhirnya hanya sebuah kalimat yang muncul setelahnya: "saya kembali segar! dan saya akan lebih bersemangat menggapai cita..."

siap gerak! saya kembali segar dan semangat bercita :)
jadi, apa upaya kawan-kawan untuk membeli moment? mari segarkan! seperti komputer yang perlu tombol F5 untuk refresh :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar