Rabu, 26 Agustus 2015

[kita banyak tidak bisanya...]

lin-da-we-ni... lin-da-we-ni... lin-da-we-ni... *disertai suara berirama prok-prok-prok dari bekas tempat shuttlecock yang diadu-adukan.

begitulah teriakan supporter indonesia ketika menyaksaikan partai perempat final tunggal putri pada kejuaraan dunia Total BWF World Championships 2015 yang berlangsung di jakarta dua minggu lalu. teriakan tersebut terdengar makin santer, tepatnya ketika di set kedua lindaweni yang semula tertinggal di angka 14 dari lawannya, tai tzu ying yang sudah duluan berada di angka 20 ternyata sedikit demi sedikit berhasil menyusul bahkan mencuri 8 angka berurutan tanpa balas hingga akhirnya set 2 ditutup gemilang dengan skor 22 - 20 atas kemenangan lindaweni.

berkat kemenangan di set kedua ini, lindaweni berhak memainkan set ketiga alias rubber set yang akhirnya justru membuatnya berbalik menang 2-1. lindaweni berhasil melangkah ke partai semi final. sebuah kemenangan yang bisa dibilang sangat-sangat dramatis. setuju?

selebrasi kemenangan lindaweni melawan tai tzu ying. sumber gambar: liputan6.com

bayangkan! tai tzu ying hanya butuh 1 angka saja untuk akhirnya menang di set kedua dan langsung melangkah ke partai semi final, tapi mengapa 1 angka itu sulit sekali didapatnya? bahkan mungkin kekalahannya dari lidnaweni hari itu menjadi hari paling menyakitkan untuknya.

terlepas dari ini adalah sudah takdir ALLAH, ada pelajaran menarik yang bisa dipelajari. saya menyaksikan bagaimana seorang lindaweni di saat-saat kekalahan sudah nyaris berpihak padanya, ia tetap memberikan yang terbaik. tidak kemudian lesu dan main ogah-ogahan. ketika angka demi angka didapatnya, ia semakin percaya diri dan pada giliran berikutnya mentalnyalah yang bermain. rasa percaya diri dan juga dukungan supporter indonesia yang luar biasa berhasil membuatnya menggugurkan teori "peluang". ilmu statistik seolah tidak bisa berkata banyak dalam kasus kemenangan lindaweni tersebut.

menarik!

saya jadi teringat akan do'a di buku tahunan SMA. berikut sedikit petikannya:


ya ALLAH, tidak ada yang bisa memungut apa yang Engkau hamparkan...
tidak ada yang bisa menghamparkan apa yang Engkau pungut...
tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepada orang yang Engkau sesatkan...
dan tidak ada yang bisa menyesatkan orang yang Engkau beri petunjuk...
tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau tahan...
dan tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan...
tidak ada yang bisa mendekatkan apa yang Engkau jauhkan
dan tidak ada yang bisa menjauhkan apa yang Engkau dekatkan

bisa kita lihat bersama, inti dari do'a tersebut memperlihatkan kepada kita semua bahwa manusia memiliki keterbatasan, sedangkan ALLAH tidak terbatas. mampu melampaui dimensi ruang dan waktu. Maha segalanya. manusia banyak tidak bisanya, dipikirnya mampu berbuat sesuatu tapi nyatanya banyak tidak mampunya. jikapun mampu, semata-mata karena dimampukan oleh-Nya. ingat itu!

manusia, bisa dan mampu karena diberikan daya, tenaga dan energi dari ALLAH. tanpa-Nya, kita laksana baterai yang kehabisan daya, tak bisa bersinar terang. redup, soak dan merusak mata. ingat itu!

jika ALLAH memang sudah berkehendak menahan 1 angka untuk kemenangan lindaweni, siapa yang berani dan bisa melarang? apakah berarti lindaweni hebat? ya, dia hebat karena berhasil menguasai dirinya dan membuat mentalnya tidak mudah tumbang dengan keadaan yang tidak mengenakkannya. tapi ketahuilah, lindaweni bisa seperti itu karena dimampukan oleh-Nya.

ya, memang begitulah... [kita banyak tidak bisanya...] atuh da aku mah apa atuh di hadapan ALLAH mah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar