Minggu, 16 Agustus 2015

you are what you think

felix siauw dalam akun instagramnya @felixsiauw, menulis sebuah caption sebagai berikut:

seseorang selalu akan menanyakan atau menyatakan apapun yang paling penting baginya, yang paling menyita pikirannya, yang paling berarti baginya.

misalkan, anggap ada 6 orang yang pergi ke satu restoran dengan makanan yang sama sekali asing bagi mereka, kemudian datanglah seorang pramusaji, lalu bertanya kepada mereka "apa yang ingin anda semua pesan?" katanya.

A menjawab, "menu apa yang paling enak?" B berkata, "mana menu dengan harga termurah?" C menukas "menu khas disini apa ya?" D membalas "yang porsinya paling banyak apa ya?" E bergumam "mmm.. yang banyak sayurnya yang mana?" F menyela "disini makanannya halal semua kan?" :D 

nah, sampai di sini kita semua bisa menebak, siapa yang mementingkan apa, yang jelas bagi F, makanan halal lebih penting daripada enak, banyak, murah, khas, dan jenis makanan. artinya, walau tak sedap, sedikit, mahal, dan biasa, ASALKAN halal itu sudah memuaskan dirinya. 

menarik sekali bukan? kita jadi tahu kepribadian seseorang hanya dengan sesederhana ditanya menu apa yang ingin disantap. jawaban yang keluar akan menggambarkan siapa kita dan apa yang mendominasi akal pikiran kita. saya setuju sekali dengan kalimat pertama felix siauw di atas.

lalu pertanyaannya adalah apa yang menyita akal pikiran kita selama ini? menurut saya tidak lebih dari dua hal berikut: dunia atau akhirat. orang yang pikirannya hanya dunia, maka segala hal akan dihubungkan dengan standard dunia misalnya bekerja untuk mendapatkan upah semata, tetapi sebaliknya bila pikirannya cenderung memikirkan akhirat, maka apapun yang dilakukan akan penuh mawas diri, apakah akan mendatangkan kerugian atau keselamatan. sesuai syar'i atau tidak.

nah untuk memenuhi akal pikiran supaya didominasi dengan standard yang benar, standardnya milik ALLAH, maka perlu ada upaya untuk selalu mau terikat dengan aturan-aturan ALLAH, membiasakan diri untuk hanya mau diatur berdasarkan apa yang diridhoi-Nya. membentuk kebiasaan untuk menghadiri kajian islam, membaca tulisan-tulisan yang memberi pengaruh positif, makan-makanan yang halal dan thoyib dan bergaul dengan orang-orang yang inspiratif dan membawa pengaruh baik adalah beberapa kebiasaan yang perlu diprioritaskan. kesemua itu akan membantu memenuhi ruang pikiran menjadi lebih baik, yang ke sananya akan melahirkan akhlak yang baik pula, akhlakul karimah.

sebaliknya jika kita selalu dijejali dengan berita-berita penuh fitnah dan keji, terpapar dengan lingkungan yang malah menjauhkan dari ALLAH, malas dan enggan menyantap buku-buku yang bermuatan positif, juga tidak peduli akan makanan yang masuk ke dalam rongga mulut dan perut, maka kebiasaan dan sikap yang akan muncul akan cenderung kurang bijak. tidak mencerminkan kepribadian yang anggun nan indah. hehehe.

kalau begitu, sudah tahu dong ya di ahad yang biasanya adalah hari libur ini mau diisi dengan kesibukan apa? menyibukkan dengan kegiatan positif akan mendatangkan kecemerlangan diri, tapi jika hanya berleha-leha dan malas, waktu terbuang tidak produktif, diajak ngomong dan berpikir jadinya bakalan nge-hang alias nggak nyambung. hahaha peace!

jadi, berhati-hatilah dengan apa yang dimasukkan ke dalam akal pikiran kita, karena itu menentukan siapa diri kita, dan apa yang sebenarnya penting untuk dikejar oleh kita :)

mantap banget nih! sumber: dandist.tumblr.com

jadi kseimpulannya adalah: you are what you think

Tidak ada komentar:

Posting Komentar