Jumat, 07 Agustus 2015

Mr. Smile

kakak saya bilang bahwa pikiran yang selalu dilatih untuk berpikir, akan menghasilkan refleks yang bagus. mudah nyambung dan juga menyambungkan. misalnya jika pikiran sudah terlatih untuk selalu menyambungkan pada perkomputeran, maka fenomena apapun yang terjadi, akan dengan cepat dimaknai dan dihubungkan dengan komputer. dan saya cukup menyetujui ini.

sama halnya dengan saya yang selalu mencari inspirasi dari apapun yang didapat untuk menjadi tulisan. aktivitas kajian, pengalaman selintas, teman yang baru kenal, quotes yang menarik, percakapan yang berawal dari ketidaksengajaan, makna perjalanan, dan sebagainya. itu adalah beberapa sumber inspirasi yang selama ini menghiasi blog ini. dari kesemua itulah biasanya saya mendapatkan ide untuk menulis, selain tentunya karena izin ALLAH yang tiada henti membenamkan pemahaman dan keinginan untuk mengalahkan rasa malas.

inspirasi yang saya dapat dari kehidupan sehari-hari biasanya akan secara refleks dan spontan mengalir untuk dijadikan tulisan. saya menganggap bahwa itu karena pikiran senantiasa dilatih sehingga bisa lebih lancar dan cepat untuk dituangkan kembali ke dalam kalimat-kalimat dalam blog ini. dari situlah saya sepakat bahwa pikiran yang senantiasa dilatih akan menghasilkan respon yang lebih cepat.

baiklah, berkenaan dengan itu, sudah sebulan pikiran saya ingin menuliskan topik ini, tetapi selalu saja terhalang dengan ide-ide lain yang lebih mendesak untuk keluar. bukan karena ide yang satu ini tidak penting, tapi membutuhkan pemikiran tersendiri untuk menuliskannya di kala sedang "ingin" dan bergairah, karena mungkin agak panjang.

bagi saya setiap manusia adalah ayat. tak sembarang ALLAH menciptakan aneka ragam manusia selain untuk dijadikan pembelajaran. ada manusia yang pintar bukan kepalang, bisa diserap sebagian ilmunya. ada manusia yang begitu bersahaja dalam hidup, bisa dicontoh untuk menaklukan kesombongan diri. ada manusia yang kikir, bisa diambil pelajaran untuk lihat akibat yang ditimbulkan dari sifat tersebut, dan seterusnya. semua adalah ayat dalam bentuk yang nyata. ayat kauniyah.

salah satu manusia yang akan saya ceritakan dalam tulisan kali ini adalah seorang karyawan yang baru sebulan ini saya lihat, tepatnya ketika pabrik baru nutrifood sedang menjalankan trial produksi. sebut saja dia "Mr. Smile". sengaja saya namai itu karena ia selalu tersenyum.

Mr. Smile ini bekerja sebagai operator produksi. perawakannya sedikit tambun dengan wajah yang menurut saya imut dan kekanakan. mengapa saya mengungkit fisik? nanti akan saya ceritakan.

sumber gambar: gifted100.deviantart.com

aktivitas trial produksi untuk membuat minuman serbuk rasa buah yang bersemboyan "jeruk minum jeruk" ini dilaksanakan dari pagi pukul 10-an sampai malam sekitar pukul 19-an. dikarenakan waktu itu ada kendala, jadi agak molor sampai malam. trial tersebut bertepatan dengan bulan romadhon yang tentu saja untuk ukuran pekerjaan sebagai operator produksi yang harus mengoperasikan mesin, dorong kontainer bervolume sekitar 1000 liter, naik tangga, ngepasin bagian ini itu, dan seterusnya adalah sebuah ujian fisik yang tidak sepele. memang tidak dikerjakan sendiri, tapi ada tenaga dalam macam apa yang membuat Mr. Smile ini sering saya perhatikan senang sekali bekerja walau minim bantuan tangan orang lain.

ia begitu semangat mengerjakan aneka rupa pekerjaan yang bisa dikerjakannya dengan muka yang penuh senyum. tak terlihat gurat lelah atau keluhan dari air mukanya. dari pagi sampai malam, Mr. Smile selalu terlihat semangat dan senyumnya tak pudar, bahkan semakin malam semakin memberikan pelajaran moral untuk saya untuk mengerti apa makna senyumnya. *haish kayak lirik lagu aja.

"menarik ini orang!", gumam saya dalam hati. mustinya manusia macam ini bisa memancarkan aura yang sehat dan semangat yang renyah untuk lingkungan sekitarnya.

namun, seiring saya memperhatikan dia dalam berbagai kesempatan, saya menjumpai hal yang sebetulnya agak risih. pertama dalam kesempatan team building minggu lalu, ternyata Mr. Smile ini agak dijadikan "mainan" oleh kawan-kawan sejawatnya. acapkali ia dijadikan objek "bullying" khas seperti di dalam kelas ketika sekolah menengah dulu. mengerti kan maksud saya? ditunjuk dan dipojokkan. itu dia! saya berdo'a semoga itu hanya sangkaan saya saja, sedangkan yang benar adalah karena kawan-kawannya peduli dan sayang padanya. saya tetap berfikir positif walau sempat terlintas apa gara-gara dia memang "bersinar" dalam hal fisiknya yang memang imut dan kekanakan sehingga ia dijadikan keisengan kawan-kawannya ya? hhmmm, entahlah...

tapi ternyata di kesempatan berikutnya ketika moment halal bihalal, lagi-lagi Mr. Smile dipojokkan dan diteriaki ketika ada pertanyaan dari MC "siapa yang bla bla bla", dengan kompak dan tanpa aba-aba kawan-kawannya sepakat menyebut satu nama, yaitu Mr. Smile (lagi). hmmm, saya mulai tak mengerti ini apakah memang bentuk peduli atau memang sebuah keisengan. tapi untungnya, Mr. Smile ini tidak pernah terlihat merasa sedang diisengin. salut!

siangnya setelah kejadian itu, saya mengisi training yang mana pesertanya adalah orang-orang produksi, dan ternyata Mr. Smile pun hadir dalam training tersebut. ada perasaan senang dalam diri saya mengetahui dia hadir. inilah kesempatan saya mengetahui dia lebih jauh. dan dugaan awal saya memang tidak meleset. air muka yang selalu terlihat senyum dan antusias, semangat yang tidak dibuat-buat terlihat jelas selama satu jam ia menyimak saya berkoar-koar menjelaskan mengenai pengetahuan dan teknik sampling (tatkala beberapa teman yang lain ada yang sudah terbuai mimpi).

dan lagi-lagi ketika saya meminta salah seorang untuk maju ke depan mempraktikkan cara sampling yang benar, Mr. Smile ini dijurung-jurungkan untuk maju ke depan. pasrah dan (tetap) dengan muka senyum, ia ke depan dan menunjukkan kepada khalayak apa yang saya minta. dan prok-prok-prok dia mengerjakan dengan tepat. bangga!

sampai hari ini, ketika tak sengaja bertemu, ia selalu memberikan senyum otentiknya. kadang ia berjalan sendiri dengan langkahnya yang lebih cepat dari teman-temannya. kadang saya berimajinasi melihat call out bertuliskan "saya akan sukses" di atas kepalanya. semoga memang demikian. saya percaya bahwa semangat dan karakter yang kuat yang dimilikinya bisa membawanya pada kehebatan tersendiri walau mungkin orang lain malah melihat sisi kurangnya.

itulah sekilas cerita mengenai Mr. Smile. ia adalah salah satu inspirasi yang mengajarkan saya untuk selalu berusaha menjadi diri sendiri. yang meyakinkan saya untuk selalu tersenyum seberat apapun permasalahan yang ada. yang merangsang saya untuk selalu berusaha menyenangkan orang lain dan berupaya menciptakan lingkungan yang energik. dan yang menginspirasi saya untuk selalu ikhlas bekerja hanya untuk mencari muka di hadapan ALLAH, bukan untuk pujian dan penilaian orang.

warmest regard for you, Mr. Smile. be humble, keep smile and good luck with your own style...

ps: cerita Mr. Smile bukanlah rekaan atau tokoh fiktif belaka. jika ada kesamaan karakter, waktu dan tempat, memang sengaja dipublikasikan untuk kepentingan inspirasi.

selamat malam dan terima kasih sudah mau membaca ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar