Rabu, 17 Juli 2013

teman masa kecil: sebuah pendewasaan

alkisah, dalam perjalanan pulang saya ahad kemarin dari bandung menuju bogor, saya iseng di dalam bus membuat grup baru pada aplikasi WhatsApp. jika biasanya saya menjadi anggota, tapi kali ini saya berinisiatif menjadi adminnya. bukan tanpa sebab, karena saya berusaha untuk mengumpulkan kembali teman-teman masa kecil saya yang menyenangkan. teman-teman yang begitu polos berbuat apa saja dengan kenakalan yang semaunya. mereka adalah teman-teman saya semasa sekolah dasar dulu. saya beri nama grup tersebut cijerah 6 tahun 98. hehehe...

sebelum grup ini dibuat, saya telah berhasil mengumpulkan mereka di pertengahan tahun 2010 lewat acara buka shaum bersama. lumayan terkumpul hingga sekitar 15 orang. dari situ, akhirnya acara-acara silaturahim terjalin kembali hingga setiap tahun kami rutin menyelenggarakan buka shaum bersama. bahkan terkadang tidak hanya ketika bulan ramadhan saja. yang lucu adalah ketika tahun 2012 kemarin. karena waktu yang mepet dan rencana yang agak muluk-muluk, akhirnya buka shaum tidak dilakukan. sebagai gantinya, tetiba satu per satu teman-teman diculik paksa di malam terakhir shaum tahun 1433 H tahun 2012 lalu. mulai pukul 23:00-an kita berkelana mengelilingi kota bandung sampai akhirnya kami sahur di hari terakhir ramadhan tahun tersebut di tempat favorit kami, yaitu punclut. hampir setiap pertemuan, dilangsungkan di tempat itu sambil makan dan menikmati bandung dari ketinggian ditemani udara dingin yang cukup menusuk. ah, rasanya saat bersama mereka adalah bagian dari upaya pengisian energi. recharge semangat dan energi positif.

mungkin andrea hirata bisa berbangga diri memiliki model pertemanan seperti laskar pelangi. tapi, saya pun tak mau kalah menyebut teman-teman semasa SD saya sebagai teman-teman yang amazing dan tak kalah dengan laskar pelangi. hahaha. betapa tidak. pertemanan kami semasa dulu begitu polos dan lincah. penuh aktivitas dengan sentuhan kreasi yang tinggi. saya masih ingat kami para bocah lelakinya kerap bermain "sorodot gaplok" ketika istirahat atau sepulang sekolah. sorodot gaplok adalah jenis permainan tradisional yang dimainkan dengan menggunakan batu. permainan ini dimainkan oleh kelompok versus kelompok. jujur saya pribadi tidak bisa mendeskripsikan permainan tersebut dalam kalimat, terlalu sulit. mohon maaf. cukuplah saya dan orang yang tahu saja yang bisa membayangkan betapa asyiknya permainan tersebut.

lain lagi dengan permainan tazos. tentu teman-teman di era tahun 90-an faham betul apa itu tazos. mainan berbentuk lingkaran gepeng dengan karakter looney tunes ini adalah hadiah dari setiap pembelian snack chiki balls, jet zet, cheetos dan chitato. pasti pada tahu kan? hehehe. kami saling mengoleksi tazos dan kerap kali saling pamer jika memperoleh karakter baru yang belum dipunyai oleh teman lainnya. hahaha, kocak banget kalo dipikir-pikir. si tazos ini, selain dikoleksi juga dimainkan dengan permainan terserah kami yang merupakan hasil olah pikir bocah penuh kreativitas. hmmm, rasanya ada keinginan kembali ke masa itu.

namun, sudah barang tentu waktu tidak bisa lagi diputar. sekarang yang bisa saya rasakan adalah mengenang memori masa kecil dulu bersama mereka, dan sejujurnya saya masih memerlukan mereka semua. bagaimanapun mereka adalah teman masa kecil yang mengajarkan saya banyak hal. walau sekarang mereka semua sudah banyak berubah dan sibuk masing-masing, tapi entah mengapa ada satu energi yang cukup dahsyat yang membuat saya nyaman berada dekat mereka. yang membuat saya begitu berenergi ketika berkumpul dan bercakap dengan mereka. juga membuat saya begitu merasa bersyukur memiliki mereka sebagai bagian dari pendewasaan saya. i miss a lot, guys :)

ramadhan kali ini memang belum sempat kita bahas sama sekali rencana pertemuan kita akan seperti apa. di dalam grup WhatsApp yang saya buat pun, nyatanya masih sedikit orang yang aktif berkecimpung. sebagian teman lain tak mampu ditelusur. sebagian lagi sudah tak terjangkau keberadaanya. yang lain apakah memang tidak punya kontaknya atau memang tidak menggunakan aplikasi tersebut saya juga kurang tahu. itu sebab semoga WhatsApp bisa mendekatkan mereka-mereka yang jauh. tapi saya berharap sekali ramadhan tahun ini kita tetap bisa bertemu. karena saya sungguh tengah menantikan suntikan energi positif dari kalian semua. yang semoga energi tersebut membantu menyadarkan saya betapa banyak yang perlu saya syukuri atas apa yang saya alami dan saya peroleh selama ini. semoga :) bukannya ayatnya jelas mengatakan bahwa "maka nikmat Tuhan yang mana lagikah yang kamu dustakan?"

sungguh, saya tidak mau tergolong sebagai orang yang tidak mensyukuri apa-apa yang telah diberi oleh ALLAH. karenanya saya berharap bisa bertemu kembali dengan kalian untuk kembali membuat saya tertampar dengan sadar dan menyadari seutuhnya, bahwa kalian pun sama-sama sedang berjuang dengan kehidupan kalian yang tak kalah menantang, sehingga saya termotivasi kembali untuk terus berbenah diri. aamiin :)

so, kapan kita bertemu kembali, my little pals?
ini cerita saya tentang kalian. semoga kalian pun menilai saya sebagai bagian dari masa kecil kalian yang menyenangkan :)
inilah foto terakhir yang kita abadikan:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar