Rabu, 29 Januari 2014

penggiat penjamin mutu

kami adalah para penjamin mutu,
siap untuk memastikan semua produk yang kami inspeksi memiliki mutu yang konsisten dan terjamin, serta sesuai dengan spesifikasi dan regulasi yang berlaku...

karena kami adalah para penggiat quality control (QC) :) semangat!


aku butuh kamu... sepakat ya?

saya mau repost dari blog sekolah pernikahan yang pernah saya tulis beberapa bulan yang lalu:

pantaskah surga itu untukku?
sejengkal saja aku ingin meraih gerbangnya... dan untuk meraih itu, aku butuh kamu.

pantaskah surga itu untukku?
setetes saja aku ingin mencium wangi embunnya... dan untuk mencium itu, benar adanya aku butuh kamu.

pantaskah surga itu untukku?
sedetik saja ingin aku mengintip mahakaryanya... dan untuk mengintip itu, sekali lagi kukatakan aku butuh kamu.

ya, aku butuh kamu...

aku butuh kamu yang akan memapahku ke sana dengan cintamu yang megah.
aku butuh kamu yang akan melegakan indra penciumanku dengan do'amu yang syahdu.
dan tentunya aku butuh kamu yang akan menjernihkan mataku dengan usapan sayangmu yang putih.

jadi sepakat ya,
aku butuh kamu, biar surga itu pantas untukku... dan juga untukmu...
aamiin :)

 

di tengah senja nan basah
kota bogor, 19 september 2013

Jumat, 24 Januari 2014

syukur

hanya berujar... ALHAMDULILLAH.
merasa selalu bersyukur atas apa yang terjadi, yang dialami pada diri, dan yang paling penting karena masih diberikan nikmat iman islam, kesehatan, akal dan pikiran yang masih mau bersedia tunduk patuh kepada Sang Maha. kepada ROBBinnas, MALIKinnas, ILLAHinnas...

syukur tiada terperi untuk hati yang senantiasa (berupaya) mengagungkan-Mu. untuk pikiran yang senantiasa mudah dibuat bahagia. dan untuk hal sedetil apapun yang mudah sekali saya recall menjadi kepingan mozaik kenangan yang menempel di hati dan perasaan.

dan bersyukur atas segalanya. yang tiada pernah lagi bisa saya tuliskan di sini.
saya bersyukur dan akan terus bersyukur.
indah sekali!
izinkan saya tetap dilekatkan dengan hati yang pandai bersyukur ya ALLAH. aamiin :)


Senin, 20 Januari 2014

tulislah dan bacalah (bukan pilihan)


menulis itu...

membuat dunia begitu bebas diekspresikan dengan kata
membuat pikiran begitu cerdas mengolah aksara
membuat orang lain tahu value yang ada dalam diri kita
dan membuat pengetahuan menjadi semakin bermakna

membaca itu...

menyadarkan bahwa begitu sedikit yang kita ketahui
menyadarkan bahwa dunia begitu luas untuk dijajaki
menyadarkan bahwa banyak cerita menarik yang tak terselidiki
dan menyadarkan bahwa terlalu tolol untuk selalu berbangga diri

menulis dan membaca,
adalah sepaket aktivitas yang saling terikat
keduanya menjadikan kita lebih terlihat memikat

menulis dan membaca,
adalah paduan serasi yang saling meretas
keduanya menjadikan kita terlihat lebih cerdas

menulis butuh ilmu, membaca pun perlu ilmu
membaca menjadikan berilmu, menulis pun menjadikan berilmu
masihkah bermalas-malasan dan beralasan untuk tidak menulis dan membaca?
karena menulis dan membaca tidaklah didedikasikan untuk orang pemalas!

bacalah apa yang perlu dibaca...
dan tulislah apa yang harus ditulis...
selamat membaca dan selamat menulis, kawan :)

saya pensiun! dan saya belajar EMPATI...

kerap kali saya menyadari bahwa sapaan orang-orang di sini begitu meneduhkan. selalu berhasil membuat saya merasa bahwa diri saya berharga di tengah-tengah mereka.

walaupun...

masih membekas dalam ingatan, bahwa saya pernah membuat mereka semua kecewa.
masih terasa di ulu hati tatkala memori itu dibahas kembali, dan saya menjadi tak percaya diri.
masih terbayang seberapa banyak di antara mereka yang menunduk lesu karena saya telah gagal.

tetapi,

sapaan mereka menyadarkan bahwa masih ada empati di balik itu semua.
kehangatan mereka menyadarkan bahwa masih ada ruang maaf yang mereka berikan pada saya.

bahkan,

saya merasa mereka masih saja begitu respect terhadap saya,
hingga mereka senantiasa bertanya perihal "hajat tahunan" itu kepada saya,
menganggap bahwa saya masih menjadi "orang strategis" dalam acara tersebut.

ah sungguh,

saya terharu acapkali senyum renyah mereka terus mengalir pada saya.
saya masih bergetar ketika mereka sepertinya masih menganggap bahwa saya adalah "orang yang layak ditanya untuk urusan ini".
sebegitu melekatkah saya di benak mereka-mereka semua walau?

dan nyatanya...

saya masih terus bersyukur berada dalam lingkungan seperti ini,
saya masih saja tak bisa lupakan moment hangat yang terbina di antara kita semua,

terima kasih, keluarga keduaku untuk kerjasama yang senantiasa dibangun...
saya pensiun dari kepanitiaan dengan membawa banyak sekali pelajaran yang teramat berharga,
dan tentunya akan ada penerus yang jauh lebih baik dari saya. pasti itu!

terima kasih sekali lagi untuk sebuah kata yang saya dapatkan dari kalian semua, penduduk pabrik nutrifood ciawi... yaitu EMPATI.


sekali lagi, terima kasih...
saya pensiun! dan saya belajar empati...

bogor, 20 januari 2014
si sebuah ruangan gedung G
nutrifood - ciawi

Kamis, 16 Januari 2014

menangsilah! lalu temui hal terdalam dalam diri...

Belakangan ini hujan turun dengan begitu deras dan frekuensi yang teramat sering. Bahkan seharian saja bisa berkali-kali. Laksana langit sedang menangis... Sungguh sebuah barokah yang luar biasa dari ALLAH, Robb semesta alam.

Kondisi hujan yang terus-menerus ini kontan membuat Jakarta banjir yang dipadukan dengan kemacetan. Laiknya sebuah paket lengkap!

Demi mendapatkan sebuah pengalaman menarik dari seorang sutradara ternama Indonesia, yaitu Riri Riza, kemarin siang saya tetap bersemangat untuk menembus kota Jakarta melalui perjalanan dari Bogor di tengah kondisi hujan dan banjir tersebut. Riri Riza berkesempatan untuk sharing di kantor Nutrifood Jakarta dengan tema “Passion and Leadership”.

Ada beberapa hal menarik dari hasil sharing siang tadi. 2 di antaranya adalah mengenai idealisme yang dituangkan dalam sebuah tindakan (dalam kasus ini Riri Riza menuangkannya dengan membuat film Atambua390C). Kemudian yang kedua adalah mengenai passion. Passion adalah ketika kita melakukan sesuatu tanpa merasa pamrih (dalam kasus ini, terlihat ketika Riri Riza membuat film laskar pelangi). Karena saking passion-nya dalam berkarya membuat film, dia membuat dengan totalitas tanpa harap penghargaan apapun, tetapi nyatanya film tersebut meledak dan sampai saat ini dinobatkan sebagai film dengan jumlah penonton terbanyak mencapai 4.6 juta penonton. Sebuah pencapaian yang subhanallahu :)
 
Sebetulnya saya tidak terlalu suka menonton film. Pernah saya bahas di tulisan sebelumnya kalau tidak salah. Hehehe. Jikapun ada beberapa film yang saya memang ingin menontonnya, itu karena miliki anggapan bahwa film tersebut bisa memberikan kesan, pengetahuan baru dan inspirasi. Itulah motif saya dalam menonton sebuah film. Harus ada sesuatu nilai tambah, dan bukan hanya sekedar hiburan.

Bicara mengenai perfilman, dalam kurun waktu sebulan ini saya baru saja menonton 3 buah film yang sedang hits, yaitu” 99 cahaya di langit eropa”, “edensor” dan “tenggelamnya kapal van der wijck”. Niat dan motif saya menonton film-film tersebut berbeda-beda. Yang pertama film “99 cahaya di langit eropa“ saya niati nonton karena suka akan sejarah islam, dan menurut saya film ini akan memberikan pengetahuan baru untuk saya, ternyata benar lumayan ilmu bertambah dan bahkan merasa semakin bangga dengan islam.

Berikutnya saya sangat antusias menonton film “edensor” karena sudah lama menunggu pasca menonton film ke-2 laskar pelangi, yaitu sang pemimpi. Terlebih novelnya juga bagus. Namun apa yang didapat? Sedikit kecewa karena filmnya kurang bagus dan datar. Tak mengapa, saya tak mau terllalu repot dan sipusingkan untuk mengkritik masalah seperti itu, karena saya tidak cukup ahli, dan lagi selera film saya sedikit aneh. hahaha...

Dan terakhir yang baru saja saya tonton yaitu “tenggelamnya kapal van der wijck”. Alasan saya menontonnya adalah karena ingin mengetahui cerita sastra zaman dahulu jika difilmkan akan menjadi seperti apa. Dan bagi saya film tersebut bagus, jalan ceritanya menarik. Saya suka dengan beberapa diksi bahasa dan sastra melayunya, juga dengan pemandangan desa batipuh yang ada pada film tersebut.

Ya intinya motif yang mendasari saya menonton film-film tersebut sebetulnya berbeda-beda, tapi entah mengapa ada satu irisan dari ketiga film tersebut untuk saya pribadi. Apakah itu? Sejujurnya saya malu mengatakannya tapi tak mengapa saya pikir untuk diceritakan di sini. Irisan itulah adalah sebuah isak tangis. Saya tak mengerti mengapa saya mudah sekali menangis ketika menyaksikan sesuatu. Entah mungkin karena saya terlalu melankolis atau mungkin saya terlalu melibatkan emosi dalam setiap film yang ditonton. Agak aneh memang, tapi begitulah. Bukan niat diri menolak dilahirkan menjadi seorang melankolis, tapi rasa-rasanya hati ini memang mudah sekali tersentuh, terkesan dan akhirnya menjalar ke kelenjar air mata. 


Mungkin kawan-kawan bertanya-tanya bagian mana dari film-film tersebut yang memang membuat tersentuh dan harus menangis? Hehehe kalau saya ceritakan bisa jadi tak bisa dipercaya. Saya menangis di film “99 cahaya di langit eropa” tatkala Rangga mengumandangkan suara adzan di menara Eiffel. Suara adzan saat itu membuat hati saya bergetar dan air mata mengalir. Saya menangis semakin menjadi-jadi sampai malu ketika menyaksikan film “edensor” karena terbayang dengan teman baik saya yang memang dekat sejak SMA sampai sekarang. Persahabatan sekaligus persaudaraan Arai dan Ikal mengingatkan saya pada teman dekat saya tersebut yang mana kami berdua selalu saling menguatkan dalam perjuangan mengejar cita-cita. Dan terakhir saya menangis ketika menyaksikan bagaimana Zainudin begitu emosi dan menggunakan hatinya dalam berbicara apa adanya kepada Hayati ketika adegan tungku perapian dan di tepi sungai ketika mau berpisah. Bagi saya, ucapannya tersebut berasal dari hati dan berhasil mengobok-obok perasaan saya. Hahaha aneh banget pokoknya alasan-alasannya. Terserah mau disebut lebay juga ah...

Namun, dari situ saya selalu menghargai waktu dan moment yang selalu berhasil membuat saya terkesan. Di tengah film-film tersebut yang bagi kebanyakan orang biasa saja atau bahkan tidak OK, tapi saya selalu berhasil dihadapkan pada satu part yang membuat saya semakin menghargai hidup dan semakin gembira dalam hidup.

Terkadang saya merenung dan bertanya-tanya normalkah saya miliki hati yang lembek seperti ini? Normalkah saya dengan kelenjar air mata yang mudah mensekresikan air mata ini? ada perasaan yang dalam acapkali saya memikirkan ini sampai akhirnya saya sedikit mengerti mengapa saya bisa menangis. Mungkin Karena saya berhasil menemukan sisi spiritual dan emosional dari setiap film yang saya tonton. 

Jadi asumsi saya mengatakan bahwa mengapa suatu moment bisa berkesan pada seseorang, mungkin dikarenakan moment tersebut berhasil masuk dan ter-attached ke sisi paling mendalam dari apa yang ada dalam dirinya. Apakah itu? Kawan-kawan sendiri yang bisa menjawab. Bagi saya pribadi, yang paling mendalam tersebut adalah emosional dan spiritual diri. 

tamat dan tak perlu lagi penjelasan. titik.

Kamis, 09 Januari 2014

ketulusan: kunci memberikan feedback

hari ini, 9 januari 2014. tepat satu tahun yang lalu saya bercengkrama denganmu, wahai blog bertajuk #ceritaku_inspirasimu... terima kasih sudah membersamai selama 1 tahun ke belakang, menerima apa adanya apa yang ditulis oleh si pemilikmu dengan bahasa semaunya. tak tahu bagaimana penilaian orang terhadap isi tulisan selama kita berdua menjadi satu paket sebagai penulis dan sebagai media. semoga sih mereka merasa terinspirasi dari apa yang kita berdua hasilkan sebagai karya. dan semoga juga ke depannya kita akan semakin hits menghasilkan karya inspiratif yang berfaedah bagi siapapun yang menemui kita berdua. aamiin.

well, di hari yang berbahagia ini. saya tak akan mengukir banyak tulisan di atas kanvasmu. saya hanya ingin bercerita mengenai kondisi diri saya sendiri saat ini. kamu mau dengar kan? kalau kamu bersiap mendengarnya,  jangan salahkan bila semakin banyak tinta tulisan yang akan melekat di kanvas indahmu ini.


hari ini saya baru saja mendapatkan beberapa feedback dari team kerja saya di kantor. dan bagi saya, yang dinamakan feedback adalah seperti harta yang berharga. saya bisa memaknai sebuah feedback sebagai materi untuk memperbaiki diri. asupan dari orang yang memberikan feedback adalah suatu tanda ketulusan bahwa orang tersebut menginginkan kita menjadi pribadi yang lebih baik.

dan, feedback untuk saya selama berinteraksi dengan team kerja saya adalah sebagai berikut: (sengaja saya catat di blog ini supaya bisa saya ingat. hehehe).
1. saya sangat pelupa, dan terkesan memberikan harapan palsu
2. lama dalam mem-follow up
3. kurang tegas, sehingga memberikan persepsi abu-abu terhadap suatu hal.
4. terlalu sibuk
5. critical thinking masih perlu ditingkatkan

hehehe, itu adalah feedback yang saya dapatkan baru dari 4 orang. terbayang berapa banyak yang akan saya terima bila semua team sudah memberikan penilaiannya. dan itu artinya semakin banyak harta tak ternilai yang akan saya dapat. di satu sisi senang karena jadi tahu apa yang perlu diperbaiki, tapi di satu sisi sedikit berkaca bahwa saya masih banyak kelemahan, dan karenanya tak pantas sombong atau membanggakan diri. catat itu!

sulit sebetulnya bagi sebagian orang untuk memberikan feedback terhadap saya. ada rasa kurang sreg dari perasaan mereka masing-masing untuk memberikan feedback-nya pada saya. mungkin banyak juga di antara kawan-kawan pembaca yang mengalami itu, tapi alhamdulillah saya bersyukur mereka para assessor mau berterus terang, walau ada sedikit paksaan sari saya untuk mereka berani mengutarakan. hehehe

sekarang, setelah saya mendapatkan beberapa feedback di atas, saya akan fokus pada upaya perbaikan. orang lain berhak memberikan penilaian terhadap diri kita sesuai dengan apa yang dilihat dan dialaminya terhadap kita. jika penilaiannya benar, maka langkah untuk perbaikan perlu diambil, sedangkan jika penilaiannya sedikit keliru, maka bijak kiranya bisa memberikan klarifikasi dengan halus. untuk kelima feedback di atas, ada 2 hal yang bagi saya sedikit kurang pas, sehingga perlu diklarifikasi. hehehe. dan semoga klarifikasi yang dimaksud bukan sebuah ajang pembelaan.

nah, blog tercinta... sama halnya dengan saya yang baru saja di-feedback, saya pun akan mencoba memberikan feedback padamu ya, wahai blog yang saat ini tepat menginjak usia 1 tahun. kamu siap kan untuk menerima fakta yang diperoleh dari penilaian beberapa orang terhadap penulismu dan juga yang nyata terpampang dari statistik? berikut feedback untukmu:

1. jumlah postingan dalam 1 tahun adalah sebanyak 59 tulisan, atau sekitar 1 tulisan per minggu. ini sangat kurang, jadi perlu di-improve di tahun 2014 ini ya? janji ok? berapa targetnya silakan dirumuskan dengan si penulismu! hahaha...
2. diksi atau pemilihan kata sudah cukup baik, beberapa orang bilang bahwa gayanya unik dan itu artinya bisa dipertahankan, karena keunikan adalah nilai jual (selling value) dari apa yang ditawarkan kepada pembaca. hanya ada juga yang bilang bahwa gaya tulisan yang ada padamu terkesan kurang "macho". hehehe, ok berarti tulisannya masih berpeluang untuk terus diperbaiki ya?!
3. materi tulisan terbilang banyak yang menyukai. beberapa orang terinspirasi dengan apa yang ditulis. ini perlu dikembangkan lagi bahkan kalau perlu bikin sebuah gebrakan. hhhmmm, good idea!
4. pengunjung laman sebanyak 4.592 dalam 1 tahun (exclude si penulis), ini terbilang cukup OK. berarti rerata dalam sehari dikunjungi oleh 12,58 orang (gaya ditulis pake desimal supaya terkesan menghitung. hahaha). dengan lebih banyak tulisan, maka target pengunjung akan meningkat pula bukan? berapa target tahun ini? minimal 10.000 pengunjung ya? ok deal!

sudah ah itu dulu feedback di tahun ini... selamat memperbaiki ya?! dan selain berupa feedback saya pun ingin mengumumkan fakta yang ada padamu, yaitu berupa tulisan terfavorit. berikut 3 artikel terfavorit yang paling banyak dikunjungi oleh pembaca dengan asumsi kunjungan yang macam-macam (sengaja berkunjung, kebetulan kesasar, dipaksa membaca, dll):

1. antara JKT48 dan berbagi semangat (403 pengunjung; tanggal posting 17 Januari 2013)
2. habibie, ainun, dan bunga citra leastari: cinta sejati (268 pengunjung, tanggal posting 9 Januari 2013)
3. perut sixpack berkat android (160 pengunjung, tanggal posting 23 Januari 2013)

sedangkan the best article menurut saya pribadi sebagai penulismu adalah:
pesan singkat untuk semesta (58 pengunjung, tanggal posting 6 februari 2013)
kenapa saya pilih artikel ini? silakan baca sendiri, dan hayati kembali...

note: judul di atas masing-masing sudah dibuat hiperlink-nya kok, jadi bisa langsung colek :)

itulah dia apa yang disebut sebagai feedback. saya sebut di menjelang akhir paragraf ini sebagai suatu ketulusan menilai. dan saya beri judul tulisan ini dengan "ketulusan: kunci memberikan feedback". mengapa? karena sedianya, memang sebuah ketulusan-lah yang mendasari dari sebuah penilaian, sehingga penilaian yang tulus dari hati si penilai akan diterima pula dengan tulus di hati si orang yang dinilai.

terakhir, untuk para pembaca yang telah bersedia meluangkan waktunya membaca tulisan saya ini, saya ucapakan terima kasih banyak dan silakan nyatakan ketulusan kawan-kawan dalam meberikan penilaian terhadap blog atau tulisan saya kali ini ke alamat berikut:

facebook : Suhadi Euy
twitter : @hadisu_euy
email : hadisu_euy@yahoo.com

terima kasih banyak. selamat menuluskan hati! :)

bogor, di sebuah senja, 9 januari 2014

Senin, 06 Januari 2014

bukan plant versus zombie, tetapi...

ada suatu masa dimana membayangkan sebuah makanan menjadi sangat nikmat. di masa itu, makanan yang sebetulnya tak pernah terbayang menjadi tiba-tiba terpikirkan dan tergambar jelas bentuk, rasa dan aromanya yang menggugah. di masa itu, makanan tersebut seolah berubah menjadi hidangan nan lezat dan menggoda lidah, lambung, dan enzim-enzim pencernaan untuk mengkatalis reaksi biokimia, sehingga komponen makanan tersebut berubah menjadi nutrisi di dalam tubuh.

tentunya semua tahu persis masa apakah gerangan?

dan hari ini di hari senin adalah salah satu masa dari sekian banyak masa yang memiliki karakter deksripsi seperti yang saya gambarkan di atas. entah mengapa, nafsu saya akan kenikmatan terhadap suatu makanan pada hari ini cukup sulit dikendalikan. terbayang lezatnya beberapa makanan yang tetiba muncul di dalam pikiran dan otak milik pemuda nan lemah ini ya, Robb... padahal biasanya tidak begitu. bebek goreng kaleyo, susu cokelat, kebab, dan bla bla bla lainnya. astaghfirullah...

memang di saat menjalankan sebuah amalan, pasti saja ada yang menjadi barrier atau penghalangnya. ketika amalan dilandaskan karena ruh, maka nafsu dan syahwat yang akan menjadi barrier-nya. pun sebaliknya ketika amalan dilandaskan karena nafsu, yang akan menjadi barrier-nya adalah ruh. begitulah dinamika yang ada dalam sistem spiritual diri. coba saja kalau tidak percaya...

ketika ruh ingin mengajak bermesraan dalam qiyamul lail, maka si nafsu akan menghalanginya dengan menyeret tubuh dalam kehangatan selimut. pun demikian ketika nafsunya dituruti, ada rasa menyesal yang muncul: "aduh, kenapa tadi melewati shalat malam ya?" saat itulah ruh yang berbicara. karena ruh selalu mengajak pada sisi vertikal atas, dan nafsu selalu mengarah pada sisi vertikal bawah. ruh mengajak segala amalan diri untuk bersinergi mengumpul ke langit yang merupakan sumber wahyu, sedangkan nafsu membenamkan diri untuk terjerembab ke bumi yang merupakan sumber materi. senantiasa berlawanan dan tidak akan pernah searah. mereka tak pernah harmonis. hehehe.

sebagai manusia, kita dibekali keduanya. ruh dan juga nafsu, serta unsur materi berupa jasad yang terbuat dari tanah. jasad ini akan bergerak sesuai dengan arahan dan koordinasi ruh atau nafsu tadi. tugas kita hanya tinggal membuat sebuah persamaan sekaligus pertidaksamaan sebagai berikut:

ruh + jasad = nafsu + jasad       ....... (a)
ruh + jasad > nafsu + jasad       ....... (b)
ruh + jasad < nafsu + jasad       ....... (c)

itu adalah sebuah matematika sederhana yang saya yakini semua orang bisa menjelaskannya. silakan pilih yang mana yang diinginkan karena setiap pilihan akan memberikan konsekuensi yang berbeda. hanya ada 2 konsekuensi, yaitu surga dan neraka. ketika pun kita ada di posisi (a), ALLAH akan melihat dengan mudah dengan sistem yang telah dimilikinya seperti pada ayat berikut:

 

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (Q.S. Az Zalzalah 7-8)

nah, jangan salah sedikit apapun akan dihitung loh, walau sebesar biji atom sekalipun. alangkah beruntungnya orang-orang yang jasadnya dikendalikan oleh ruh, sehingga akan tertampak dalam perilakunya. dan begitu nelangsa dan nista bagi mereka yang jasadnya dikendalikan oleh nafsunya. naudzubillah...

sekarang, saya yakin bahwa mereka-mereka yang sedang melaksanakan shaum adalah para pribadi yang tengah berusaha menekan nafsunya hingga titik terrendah. mereka tengah berupaya berada pada kondisi (b) supaya mendapatkan surga-Nya kelak. insya ALLAH. dan sang nafsu yang sedang ditekan tersebut tentu memberikan perlawanan dengan berbagai macam cara. tersebab itu jangan heran jika kasusnya seperti yang tengah saya alami seperti yang saya ceritakan di atas. godaan mewujud dalam bentuk makanan yang padahal selama ini tidak pernah saya ingin-inginkan. memang begitulah dinamika yang terjadi dalam pergulatan diri. hanya tinggal menunggu mana yang akan dikedepankan. ruh atau nafsu?


selamat menunggu adzan maghrib ya, kawan-kawan. semoga amal ibadah hari ini diterima dan menjadikan kita pribadi yang jauh lebih baik dan bersikap dengan berlandaskan ruh. aamiin. :)

Minggu, 05 Januari 2014

inspirasi dari masjid andalusia


ahad, di sebuah perjalanan hari yang terus berjalan. nyatanya ini sudah hari kelima di tahun dua ribu empat belas. bagaimana kabar perubahan yang ingin dilakukan oleh kawan-kawan? semoga masih terus diupayakan ya... aamiin.

tetiba, kemarin malam saya ingin sekali berkunjung ke sebuah masjid di bilangan sentul. masjid andalusia namanya. sebuah masjid dengan warna dominan biru ditopang oleh 4 menara yang mengerucut itu seolah berloncatan dalam pikiran saya malam itu. kontan saya mencoba menghubungi salah satu teman untuk mengantar ke sana keesokan paginya. beruntung dia sedang tak memiliki kesibukan, sehingga alhamdulillah dengan baiknya dia mengiyakan permohonan saya. hehehe maklum saya tak miliki kendaraan yang lebih praktis untuk menuju ke sana.

pagi tadi sekitar jam 07:30 akhirnya saya dijemput di kost. kami langsung menuju tempat yang sudah direncanakan. sebuah perjalanan melalui tempat-tempat baru, berhasil saya lalui tadi. selama perjalanan yang hanya sekitar 40 menit saja terpampang banyak pesona alam yang damai. rumah-rumah penduduk, pesawahan yang masih asri, deretan senandung pohon pinus serta beberapa anak-anak yang bermain bola di lapangan. rasanya perjalanan tersebut berhasil membuat saya merasakan bahagia. nyata bahwa inti dan makna perjalanan bukan dilihat dari lamanya perjalanan itu sendiri, melainkan bagaimana kita bisa meresapi dan mengambil pengalaman baru dari situ. sepakat?

singkat cerita, sekitar pukul 08:15 kami sampai di masjid andalusia tersebut. saya sedikit lupa dengan interior masjid tersebut karena kapan pertama kali ke sana pun saya sudah tak ingat. kalau tidak salah takdir pertemuan saya dan masjid tersebut tercatat dalam sebuah ketidaksengajaan ketika transit sholat dzuhur sepulang dari cibitung menuju bogor tahun lalu. ya itu yang berhasil saya ingat.

saya mengambil air wudhu dan bergegas menuju ke atas. kubah bagian dalamnya seketika membuat bibir dan lisan saya melafalkan "subhanallahu". kemudian saya membiarkan diri terlarut dalam amalan sunah berlabel sholat dhuha. selepas sholat dan berdo'a, saya membiarkan mata menyaksikan sekeliling komplek masjid.

pada satu bagian, saya disuguhi hamparan gunung salak yang terlihat megah tersalip segumpalan cumolo nimbus yang bergulung. pada bagian lain, sebuah replika ka'bah yang saya menduga sebagai tempat latihan bermanasik haji kokoh berdiri dengan bentuk kubus dan warna hitamnya yang khas. dan pada bagian satu lagi, terlihat dengan gagah komplek bangunan sekolah dan STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam) Tazkia sebagai kampus beratmosfer islam.

sungguh indah dan syahdu menikmati itu semua terangkum dalam sebuah tempat yang sebetulnya cukup dekat dengan kediaman saya selama ini. setelah mengambil beberapa foto, saya merenung. nama andalusia mengingatkan saya pada sebuah kisah heroik, yaitu seorang pahlawan islam bernama Thariq bin Ziyad. ia adalah seorang panglima perang asal negeri Berber, Afrika yang berhasil menaklukan Spanyol atau Andalusia dalam kekuasaan islam. ia adalah seorang muslim yang berhasil membuat Spanyol menjadi pusat ilmu pengetahuan yang berkembang dan gemilang pada masa itu, sekitar tahun 700-an. ALLAHU AKBAR!

saya pun sempat mendengar sebelumnya bahwa sahabat Thariq bin Ziyad pernah memberikan pidato yang tersohor. saya lantas mencarinya di google dan inilah isi pidatonya:

 “Di mana jalan pulang? Laut berada di belakang kalian. Musuh di hadapan kalian. Sungguh kalian tidak memiliki apa-apa kecuali sikap benar dan sabar. Musuh-musuh kalian sudah siaga di depan dengan persenjataan mereka. Kekuatan mereka besar sekali. Sementara kalian tidak memiliki bekal lain kecuali pedang, dan tidak ada makanan bagi kalian kecuali yang dapat kalian rampas dari tangan musuh-musuh kalian. Sekiranya perang ini berkepanjangan, dan kalian tidak segera dapat mengatasinya, akan sirnalah kekuatan kalian. Akan lenyap rasa gentar mereka terhadap kalian. Oleh karena itu, singkirkanlah sifat hina dari diri kalian dengan sifat terhormat. Kalian harus rela mati. Sungguh saya peringatkan kalian akan situasi yang saya pun berusaha menanggulanginya. Ketahuilah, sekiranya kalian bersabar untuk sedikit menderita, niscaya kalian akan dapat bersenang-senang dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, janganlah kalian merasa kecewa terhadapku, sebab nasib kalian tidak lebih buruk daripada nasibku…”


sungguh bergetar hati saya tatkala membacanya. beginilah pemimpin islam berlaku dan memimpin. nyata terlihat bahwa keberanian yang disertai dengan iman mendasari jiwanya. betapa dirindukan sosok-sosok Thariq berseliweran di zaman sekarang. ah, mimpi barangkali... nyatanya indonesia yang secara statistik terdiri dari 83% umat islam, tetapi mentalnya sepertinya tengah diracuni dengan hiburan lawakan yang terus-menerus dibenamkan. nyatanya umat muslim tengah dibuat kehilangan identitasnya dan tak lagi bangga dengan keislamannya dengan beragam strategi musuh ALLAH yang begitu halus tak terlihat. nyatanya umat muslim yang ada sekarang justru lebih senang dengan hal-hal yang justru tak islami. nyatanya, nyatanya dan nyatanyaaaa...

sebentar, saya tak mau mempesimiskan itu semua. saya masih cukup optimis bahwa sosok-sosok Thariq sebetulnya masih ada, dan bahkan banyak. hanya mungkin mereka tak terlihat. mereka sedang berfokus pada perbaikan umat terlebih dahulu dan menghimpun kekuatan. dan saya berdo'a semoga salah satunya adalah saya. saya tidak mau membiarkan kemerosotan moral ini terjadi begitu saja dan saya hanya bisa membantu dengan do'a, karena do'a adalah selemah-lemah iman, sebagaimana dalam hadist berikut:

Dari Abu Sa'id al-Khudrie r.a. beliau berkata: 
Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 
Barangsiapa di kalangan kamu melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya. Sekiranya dia tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya dengan lidahnya. Sekiranya dia tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya dengan hatinya. Yang sedemikian itu adalah selemah-lemah iman. 
[HR Muslim]

nyatanya saya masih tegap, nyatanya saya masih sempurna fisik dan akal. nyatanya saya masih miliki tangan, dan nyatanya saya masih punya lidah. jadi insya ALLAH saya mengazzamkan dalam hati bahwa saya akan berbuat. saya akan berkiprah dengan apa yang saya bisa. insya ALLAH. semoga ALLAH meridhoinya. aamiin. wah berat nih dari andalusia kok bisa sampai kemari? hehehe, maaf ya jalan pikiran saya memang suka acak-acakan. hehehe, jalan pikirannya lho ya bukan hatinya. *eh.

alhamdulillah, banyak inspirasi dari perjalanan saya ke masjid andalusia pagi tadi. walau hanya sekitar 40 menit saja saya di sana, tetapi otak saya berpikir keras mengenang bagaimana perjuangan sang penakluk Andalusia. terbersit keinginan saya pribadi untuk becita-cita akan suatu hal, tapi ini masih off the record, biarkan saya dan ALLAH saja yang tahu. hehehe... ah, akhirnya kini sedikit tentang andalusia terwacanakan dalam kelincahan jari-jari saya dalam tulisan ini, sisanya biar terangkum dalam hati untuk memberikan ghiroh tersendiri untuk saya ke depan.

pukul 08:50 saya meninggalkan komplek masjid andalusia untuk kembali ke bogor. waktu saya sedang kurang lapang karena pukul 10:00 sudah harus meninggalkan bogor menuju pasar minggu menghadiri walimahan teman kuliah saya dahulu.

namun, 40 menit yang mungkin berawal dari ke-random-an pikiran saya di malam minggu tersebut, memberikan arti dan makna tersendiri bagi saya. mungkin inilah yang dikatakan orang bahwa bukan seberapa banyak tempat yang berhasil dikunjungi dan diabadikan dalam jepretan kamera, tapi seberapa bermakna tempat tersebut dan berhasil diabadikan dalam pemaknaan di hati. itu!!!

saya bersyukur sekali bisa memaknai perjalanan tersebut hingga memberikan cita-cita baru pada saya, dan setidaknya yang paling sederhana adalah saya jadi lebih tahu mengenai pidato sahabat Thariq bin Ziyad yang menggetarkan hati tersebut, dan itu barangkali tidak akan saya ketahui jika saya tidak pernah mengingat sejarah, dan mungkin jika saya tidak datang ke masjid andalusia. akhirnyaaaa... semoga suatu saat saya bisa menginjakkan kaki ke Andalusia yang sebenarnya tuk saksikan jejak kemenangan islam beberapa abad lalu. aamiin.

penasaran ingin ke masjid andalusia juga? sempatkan diri yaaa, kawan... berikut fotonya:

kubah dan salah satu menaranya yang gagah

Sabtu, 04 Januari 2014

arti bahagia bagi si melankolis

morning, universe...

this is my first posting in my mobile blog. so happy and it means that I can post my article when I do travelling or when I feel bore on my trip.

dan sekarang saya tengah menulis tulisan ringan di sabtu pagi sambil berjalan menuju lapangan sempur. melewati trotoar kebun raya bogor dengan pepohonan tua yang berhasil membuat saya bahagia. ya, saya merasa bahagia hanya dengan melihat pepohonan besar nan rimbun. so simple, right? dan hanya karena membayangkan pepohonan ini lho dulu saya memilih jurusan budidaya hutan pada urutan ke-2 dalam test masuk perguruan tinggi 9 tahun lalu. walaupun ternyata tak berjodoh. hehehe.

bagi seorang melankolis dengan kadar sensing yang tinggi macam saya, memang mudah sekali dibuat bahagia. sama halnya dengan teman saya bernama Rhea Pramudita. ia pun mudah dibahagiakan hanya dengan melihat suguhan lelampuan dan suasana senja. aneh ya tipikal macam kami?

pun ketika kemarin tahun baru ia mengingat saya dengan membelikan sebuah color paper jerapah yang lucu. saya terharu karena ia mengingat saya, di tengah keasyikannya berbelanja di sebuah toko pernak-pernik. dan ini juga berhasil membuat saya merasa bahagia. terima kasih, rhea... pemberianmu adalah salah satu yang membuat saya bahagia dan semangat di awal tahun ini.

hal di atas tentang pepohonan, lelampuan, persenjaan, dan jerapah membuat saya sampai berpikir pada satu asumsi yang belum tentu benar bahwa bagi si melankolis, merasakan kebahagiaan itu sangat sederhana.

ya, bahagia itu sederhana, tapi tentu kebahagiaan hakiki berupa ampunan dan karunia ALLAH dalam bentuk surga, tak sesederhana itu tuk dapatkannya.

have a great saturday, universe...
lets make our happiness :)

color paper jerapah pemberian Rhea Pramudita

Jumat, 03 Januari 2014

kemanakah generasi qur'ani itu?

Assalamu’alaykum…

Selamat pagi semuanyaaa… Bertemu lagi di laman blog saya yang sederhana ini. Terima kasih yang sudah mau berkunjung. Baik yang dengan sukarela karena sudah menjadi pengunjung setia, yang karena tidak sengaja nemu pas googling alias kesasar, yang dipaksa untuk visit oleh saya, atau yang hanya sekedar lirik lantas bilang “owh okay, cukup tahu” hahaha. Ya apapun itu, sejatinya ALLAH yang memperkenankan laman blog saya ini dilirik oleh teman-teman sebagai orang-orang yang beruntung. Selamat!!! *hehehe pede abis :)

Ok, tahun 2014 sudah sama-sama kita masuki. Banyak orang membuat resolusi barunya dengan niat sepenuh hati untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya yakini itu. Apapun bentuk resolusi teman-teman, semoga mewujud nyata ya, dan harapannya resolusi yang dibuat semoga memiliki value dan kualitas yang superb. Aamiin.

Belakangan ini, beberapa posting di timeline akun twitter saya sedang ramai dibicarakan sebuah program bernama ODOJ alias one day one juz. Dari namanya saja sudah jelas kegiatannya seperti apa, yaitu membaca Al Qur’an 1 Juz per hari yang dilaksanakan serempak oleh sekelompok orang. Sebuah program yang baik menurut saya. Terlebih bila program ini sudah terbiasa dikenalkan kepada anak-anak kecil. Daripada banyak main ga jelas, nampaknya program ini bisa menjadi ladang pahala untuk anak-anak dan juga menjadi tameng awal di tengah kondisi kehidupan yang serba sekuler seperti sekarang ini.

Mengingat ODOJ ini, pikiran saya terbawa terbang kepada memori masa lalu. Nostalgia ketika masa kecil dulu, tepatnya ketika masa-masa saya baru pertama kali bisa membaca sepotong “alif, ba, ta, tsa”. Kapankah itu? Kelas 5 SD. Waktu yang agak terlambat memang, tapi lebih keren dibandingkan tidak sama sekali. Agree?

Iya, saat itu saya termasuk anak yang sangat ketinggalan dalam urusan membaca huruf arab dan juga rangkaiannya dalam bentuk ayat dan surat. Beberapa surat pendek untuk digunakan sholat lima waktu, saya hafal tapi tanpa mengetahui cara membaca hurufnya. Ketika saya memasuki kelas 5 SD sekitar tahun 1997-an, metode pembelajaran agama di kelas saya adalah dengan membahas setiap bab yang ada di buku pelajaran. Biasanya akan ditunjuk beberapa murid yang akan membacakan ayat yang ada pada bab tersebut.

Suatu ketika, saya ditunjuk menjadi orang yang beruntung tersebut. Sungguh beruntung saya bilang. Betapa tidak? Tetiba badan saya panas dingin, saya gemetar, saya gugup. Jelas sekali bahwa saya sedang dihadapkan pada sebuah tulisan arab yang sama sekali saya tidak bisa membacanya. Seperti hieroglyph zaman Mesir atau tulisan paku (kuneiform) zaman Mesopotamia. Saya melihatnya seperti kode-kode yang tidak bisa saya baca, apalagi saya artikan. Akhirnya saya mengaku kepada guru bahwa saya tidak bisa membacanya. Belum bisa tepatnya. Dengan rasa sangat malu saat itu, saya berjanji di dalam hati bahwa saya harus bisa menguasai teknik membaca tulisan arab ini. HARUS!!!

Tekad saya yang kuat tersebut akhirnya terjawab ketika teman-teman main saya di rumah mengajak untuk bergabung mengaji di sebuah tempat mengaji, yang mana sekarang guru ngaji saya tersebut menjadi ketua RW di tempat saya. Dengan tekad sekuat baja, saya rutin dan rajin sekali mengaji setiap ba’da maghrib sampai isya menjelang. Dengan bimbingan guru dan terkadang kakak yang sudah pandai mengaji, saya diajarkan memulai dengan iqro 1. Lanjut ke iqro 2, 3, 4 dan seterusnya sampai iqro 6. Alhamdulillah ALLAH membenamkan daya tangkap yang cemerlang untuk saya saat itu sehingga bisa dengan lancar dan cepat menguasai. Memasuki kelas 6 SD saya sudah bisa membaca Al Qur’an.

Bisa membaca Al Qur’an saja tidaklah cukup. Urusan hukum-hukum membacanya pun menjadi sangat penting. Akhirnya ketika kelas 1 SMP, saya pindah mengaji karena ajakan teman. Semangat mengaji saya masih sangat tinggi yang dibuktikan dengan hampir tidak pernah bolos mengaji walaupun pengajian diadakan tepat setelah jam pulang sekolah. Ketika kelas 1 SMP, saya full masuk siang dan pulang menjelang maghrib. Sampai rumah biasanya saya langsung bersemangat untuk mengaji.

Di tempat mengaji yang baru ini, saya diajarkan ilmu baru, yaitu ilmu tajwid yang merupakan ilmu hukum-hukum dalam membaca Al Qur’an. Beberapa hukum nun mati, mad, dan lain sebagainya diajarkan dengan baik menggunakan metode “bernyanyi”. Dengan metode inilah saya bisa menangkap ilmu ini dengan cukup cepat. Alhamdulillah setiap saya membaca AL Qur’an saya jarang sekali mendapat revisi terkait ilmu tajwidnya. Oiya asal teman-teman tahu, beberapa liriknya saya masih hafal sampai sekarang lho! *penting... hehehe


Ok, cukup ceritanya ya. Intinya adalah kemauan dan motivasi saya mengaji (baca tulis Al Qur’an) datang dari diri saya sendiri, bukan suruhan atau paksaan orang tua ataupun teman. Semangat yang membumbung saat itu membuat saya berhasil menguasai baca tulis Al Qur’an yang walaupun saya sadari masih banyak sekali kekurangan dalam diri saya. Sampai sekarang pun masih terus belajar, harus terus diasah, dan yang lebih penting lagi untuk ukuran saat ini, bukan hanya sekedar membacanya, tapi faham terjemahannya. Dan tentunya mempraktikan perintah yang ada di dalamnya dan menjauhi larangan yang ada di dalamnya adalah hal yang jauh lebih utama untuk saat ini.

Kemudian, saya berkaca pada kondisi anak-anak sekarang. Beberapa hal saya bangga sekaligus iri manakala mendapati kabar bahwa ada sekumpulan anak-anak yang belum genap 10 tahun sudah hafal Al Qur’an alias hafiz. Subhanallahu sungguh menawan sekali! Tapi di lain pihak, miris juga tatkala mendapati tak sedikit anak-anak yang justru sampai sudah SMA sekalipun belum bisa membaca Al Qur’an. Masya ALLAH.

Ada apakah dengan fenomena ini? Beberapa anak zaman sekarang lebih bangga ketika mereka merasa hebat dan jago bermain game. Mereka merasa lebih keren ketika punya akun hampir di semua sosial media, membuat mereka merasa lebih eksis. Mereka berhasil dijebak dengan jebakan syaithan. Sekarang setiap ba’da maghrib di dekat rumah saya sudah nyaris tak dijumpai anak-anak yang gemar mengaji. Sebaliknya mereka lebih senang pergi ke warnet bermain game online.

Sungguh hebat para musuh ALLAH bekerja di zaman sekarang. Mereka mulai merusak semangat anak-anak sedini mungkin. Teknologi dijadikan sebagai salah satu media yang sengaja disusupkan dengan tujuan melalaikan peran, fungsi dan tugas anak yang sebenarnya. Teknologi sengaja dibuat supaya identitas diri anak akan sesuai dengan apa yang diyakininya dan dilakukan sehari-hari, bukan lagi identitas seorang muslim yang bangga dengan kitab sucinya.

Tentunya tantangan masa kini terhadap identitas anak menjadi tanggung jawab bersama dari orang tua yang hidup di zaman sekarang. Saya meyakini bahwa para musuh ALLAH akan semakin mencari cara-cara mutakhir untuk merusak moral dan aqidah anak-anak. Jika orang tua masa kini tidak berusaha memutakhirkan cara melawannya, maka jangan salahkan anak-anak jika kelak mereka lebih senang berada di warnet ketimbang di masjid. Jangan salahkan anak-anak jika kelak mereka lebih senang menabung untuk membeli gadget dibandingkan dengan membeli buku ilmu pengetahuan. Jangan salahkan anak-anak juga jika mereka lebih hafal istilah-istilah alay dan bahasa prokem dibandingkan istilah-istilah dan bahasa Al Qur’an. Naudzubillah…

Karenanya, masa depan anak-anak akan tergantung dengan bagaimana pola pengasuhan dan pembimbingan dari orang tua. Jika ingin anak-anak kita kelak pandai membaca Al Qur’an, maka menjadi harga mati untuk kita sebagai panutan dalam memberikan contoh. Jika ingin anak-anak kita kelak bangga berhukum pada Al Qur’an, maka menjadi harga mutlak untuk kita sebagai teladan dalam memberikan contoh. Kalau bukan kita, siapa lagi? Mari sama-sama belajar untuk membentuk generasi masa depan yang lebih baik. Aamiin.

Kiranya itu yang bisa saya share pada kesempatan pagi ini. saya meyakini bahwa masih banyak anak-anak yang berkeinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya saja mereka tidak tahu wadahnya, tidak tahu harus disalurkan ke mana. Dan bentuk kepeduliaan saya saat ini baru bisa dalam bentuk berbagi pola pikir. Terbersit keinginan besar untuk bisa terjun aktif sebagai penggiat yang fokus mengurus ini. Suatu saat. Insya ALLAH, dan ini menjadi salah satu harapan terbesar saya di 2014. Semangat!!!

Wassalamu’alaykum...

Rabu, 01 Januari 2014

2013: the colorful year


Entah ini hanya saya yang merasakan atau banyak juga orang yang merasakannya. Tahun 2013 terasa sangat cepat berlalu. Ya, cepat sekali bahkan. Rasanya baru kemarin saya bergabung dengan departemen Quality Control di kantor tempat saya bekerja. Tapi ternyata saya sudah melewatinya 1 tahun lebih. Hhhmmm, apakah ini pertanda saya melewati hari-hari dengan sangat serius sampai-sampai lupa menghitung hari, atau justru saya terlampau banyak bercanda hingga waktu berkualitas pun melayang begitu saja? Semoga yang pertama yaaa…

Pertama, ucapan syukur alhamdulillahirobbil ‘alaamiin biarkan bergema dalam hati, pikiran dan lisan saya. Berjuta rasa syukur kepada Robb semesta alam yang telah masih memberikan saya hidup hingga kini. Terima kasih banyak atas karunia hidup yang masih bisa saya rasakan. Saya masih bisa bertasbih menyebut asma-NYA. Saya masi bisa bertakbir mengagungkan nama-NYA dan bertahmid dengan kerendahan hati.

Tahun 2013 sebentar lagi berganti. Tidak ada yang istimewa sebetulnya pergantian tahun ini untuk saya sebagai seorang muslim. Asal tahu saja bahwa perayaan pergantian tahun baru ini adalah bentuk perayaan kaum pagan atas naiknya matahari kembali setelah sebelumnya berada pada titik terendah dengan negara-negara di Eropa sana, khususnya Romawi. Perayaan ini hanyalah bentuk pengagungan kaum pagan kepada dewa matahari yang dirayakan dengan aneka kegiatan “heboh” laiknya yang sekarang sering dilihat di Indonesia ini.

Yang menjadi titik tekan saya dalam menulis tulisan ini, hanyalah sebuah renungan dan kontemplasi diri (again). Entah sudah berapa banyak kontemplasi yang saya buat dan saya tuangkan dalam blog ini. Hehehe, maklumlah ini kan catatan si melankolis akut bernama Suhadi.

Tahun 2013 memang hampir berganti. Tapi beberapa kenangan yang pernah terjadi di tahun tersebut sungguh tak pernah bisa saya lupakan dengan segera. Bagi seorang melankolis, mengenang dan membayangkan masa lalu merupakan salah satu point yang penting. Ada kenikmatan tersendiri ketika kenangan itu menjuntai dalam pikiran dan memaksa diri untuk bisa kembali ke masa itu. Semenyedihkan apapun kejadian itu. Beneran deh… Terserah orang lain mau mengatakan seperti orang gila, tapi begitulah adanya.

Pun dengan saya yang selalu saja merasa banyak kenangan menarik di 2011 yang membuat saya selalu ingin kembali ke masa itu. Membuat saya ingin bisa memutar kembali waktu dan menjalani hari-hari seperti saya berada di tahun 2011. Walaupun ketika ditanya, memang ada apa di tahun 2011? Saya belum tentu bisa menjawab dengan gamblang, bahkan kalaupun saya jawab, saya bisa ditimpuk sepatu oleh orang yang mendengarkannya. Karena saking absurd-nya. Hehehe.

Oke, lupakan mengenai 2011. Nyatanya sekarang saya tengah berdiri di perbatasan 2013 dan 2014. Masa dimana saya yakini banyak orang cerdas sibuk membuat resolusi dan perbaikan. Bagi saya pribadi, resolusi tersebut sudah saya tuliskan sejak 1 Muharram 1435 H yang lalu ketika Tahun Baru Islam. Dan kini resolusi itu terus bertengger di mading kamar kost saya. Semangat!!!

Sekarang, saya hanya ingin mengetes seberapa hebat ingatan saya bisa me-recall kejadian serba kejadian yang terjadi selama 2013 kemarin dalam perikehidupan saya. haisyaaaahhh opo toh? Hehehe.

Pertama di bulan Januari
Yang berkesan di bulan ini adalah tepat tanggal 1 saya berada di puncak tertinggi Jawa Barat, yaitu Gunung Ciremai yang memiliki ketinggian 3.078 mdpl. Saya tengah menyalurkan hobi sebagai pendaki gunung. Yang berkesan selanjutnya di bulan januari ini adalah menyaksikan film Habibi Ainun. Sebuah film yang pernah saya tulis juga di blog saya ini (colek sini). Berikutnya adalah saya miliki kawan cerita baru yang siap mendengar dan berbagi apa saja. Ya, siapa lagi kalau bukan blog ini. Hehehe. Selanjutnya adalah  pertama kalinya saya menjadi artis dadakan dengan diproduksinya sebuah film kenamaan dari negeri Jepang, yaitu kamen rider. Hahaha. Tenang, jangan heboh dulu… Yang ini beda kok. Hanya sebatas kamen rider Nutrisari dengan kostum dari kardus bekas dengan sentuhan kreativitas anak-anak muda QC. Video ini merupakan sebuah video yang dibuat untuk ucapan ulang tahun kantor saya yang ke-34.

di puncak gunung ciremai
para personil QC pemeran kamen rider nutrisari. tebak saya yang mana?

Kedua di bulan Februari
Yang berkesan di bulan ini adalah saya mempunyai sepeda baru. Si kuning United command FX72 yang akhirnya menjadi teman saya setiap pagi mengelililingi kota bogor nan indah dan sejuk. Selanjutnya yang memorable di bulan ini adalah intensifnya olahraga minggu di Sabuga ITB bersama dengan teman-teman seperjuangan saya. Teman-teman yang selalu menyenangkan, yang kami bersepakat memberi nama perkumpulan kami dengan genk inner beauty. Namanya meuni ga elit gitu padahal isinya para pria tangguh. Hahaha. Selain itu, di februari ini saya bertemu dengan teman KKN saya bernama Yoga. Saling bercerita dan berbagi inspirasi dengannya sungguh hal langka yang bisa dilakukan. Ini tulisan yang berhasil saya tulis setelah bertemu dengannya (colek sini).

saya dan si kuning united command fx72

Ketiga di bulan Maret
Yang berkesan di bulan ini adalah gathering ke Pantai Indrayanti dan Cave Tubing di Kalisuci, Gunungkidul D.I. Yogyakarta. Dua tempat yang belum pernah saya ketahui walaupun saya pernah tinggal di Jogja sebelumnya. Selain itu, adanya kunjungan inner beauty ke kost saya juga menjadi hal yang sangat membahagiakan. Terima kasih sudah jauh-jauh datang dari Bandung dan bersedia menginap di kamar sempit saya ini. Hehehe.
bersama rekan-rekan QC di pantai indrayanti
kunjungan inner beauty ke kebun raya bogor

Keempat di bulan April
Yang berkesan di bulan ini adalah menamatkan bukunya Felix Siauw berjudul “Beyond The Inspiration”. Sebuah buku yang bagus dan menyadarkan kembali saya sebagai manusia. Juga dari buku itulah saya kembali menjadi pembaca yang sangat produktif. Hehehe. Berikutnya adalah saya kehilangan motor, si Jupiter MX hitam. Titipan ALLAH ini Alhamdulillah telah membersamai saya menempuh beberapa kemudahan dalam bepergian selama sekitar 16 bulan. Bagi saya kejadian ini sangat berkesan dan mengajarkan saya tentang arti bersabar dan ikhlas :)

paling kiri adalah santapan ruhani yang mantap

Kelima di bulan Mei
Yang berkesan di bulan ini adalah saya berhasil menamatkan banyak buku sekaligus. Di antaranya adalah: “Muhammad Al Fatih 1453” dan “How to Master Your Habits” karya Felix Siauw, “CODEX (konspirasi jahat di atas meja makan kita)” karya Rizki Ridyasmara, “Rantau 1 Muara” karya A. Fuadi”. Hahaha bulan produktif membaca. Bahkan Rantau 1 Muara itu berhasil dilahap hanya dengan waktu 4 hari lho.

bagi penyuka teori konspirasi, this book is very recommended

Keenam di bulan Juni
Yang berkesan adalah presentasi promosi saya yang kemudian hasilnya sampai akhir bulan belum diketahui. Ini seolah seperti bisul yang belum pecah. Selengkapnya silakan baca tulisan saya bertajuk Perang Bisul 1 Sya'ban 1434 H (colek sini).  Selanjutnya adalah rihlah ke dago pakar dan menginap di bawah langit bersama inner beauty. Luar biasa berkesan sekali bepergian dengan mereka :)

inner beauty

Ketujuh di Bulan Juli
Yang berkesan di bulan ini adalah milad saya ke-27 yang mana saya merasa bersyukur karena penuh berkah saat itu. Hehehe tak terasa saya sudah sangat dewasa dan matang. Cerita selengkapnya silakan (colek sini). Selain itu, yang berkesan juga adalah mengikuti Inspirasi Muda Mulia ke-3 bersama Kang Rendy Saputra dan Marshanda (colek sini). Berikutnya adalah meninggalnya nenek saya dari pihak Bapak di Karawang. Resmi saat itu saya sudah tak miliki kakek maupun nenek satu pun. Ingin tahu bagaimana perasaan saya saat itu sila (colek sini). Kemudian yang berkesan selanjutnya adalah menjadi pembawa materi untuk pertama kalinya di acara #BERISIK_PEA yaitu kegiatan “Belajar Itu Asyik” departemen Engineering di kantor saya. Dan yang berkesan terakhir di bulan ini adalah melaksanakan trial production and commissioning di pabrik tempat saya bekerja di Cibitung. Sangat berkesan saat-saat senja menunggu berbuka shaum.

Kedelapan di Bulan Agustus
Yang berkesan adalah selama Iedul Fitri 1434 H. Seminggu di rumah memberikan energi positif yang luar biasa. Do’a dari orang tua yang kali ini berasa lain sekali. Pokoknya sulit untuk diungkapkan dan sampai sekarang energi tersebut selalu berhasil membuat saya tersenyum dan bahagia jika diingat kembali. Hehehe lebay ya? Berikut cerita selengkapnya (colek sini).

Kesembilan di Bulan September
Yang berkesan adalah saya bisa menyalurkan hobi hiking lagi. Kali itu saya tadabur alam ke 2 gunung di Jawa Barat yang didaki selang 2 minggu. Minggu kedua bulan September ke Pangrango, dan 2 minggu kemudian ke Papandayan. Subhanallahu kalo udah ngomongin naik gunung mah sulit diungkapkan lah perasaan bahagianya. Serius deh…

sejenak setelah pintu masuk papandayan bersama kawan-kawan trinet
di shelter air panas menuju puncak pangrango

Kesepuluh di Bulan Oktober
Yang berkesan adalah menginjakkan kaki pertama kalinya di tanah Kalimantan. Borneo, bro… Acara corporate meeting dari kantor saya, yaitu di Balikpapan dan Banjarmasin. Alhamdulillah berkesempatan tahu bagian lain bumi ini. Yang berkesan selanjutnya adalah pernikahan kakak kandung saya di Cirebon. Barokallahu untuk kakak saya tersebut dan terima kasih telah memberikan media yang tepat untuk saya bisa mengenalkan seseorang yang istimewa kepada ummi, bapak dan semua keluarga. Oiya ada satu lagi yang berkesan di bulan ini, yaitu berita promosi kenaikan jabatan saya di kantor. Alhamdulillah seolah bisul saya paling besar pecah sudah. Hahaha.

di pasar terapung sungai kuin banjarmasin

Kesebelas di Bulan November
Yang berkesan di bulan ini adalah diberikan motivasi sampai meleleh dari kakak kandung dan guru saya. Sebuah motivasi, yang menurut saya materi dan kadarnya jauh lebih ampuh daripada perkataan para motivator-motivator favorit saya sekalipun. Syukron katsir ya, aa…

Keduabelas di Bulan Desember
Terlalu banyak sekali yang berkesan di bulan ini. Pertama yang paling berkesan adalah saya telah menempuh 1 step awal yang insya ALLAH baik untuk saya ke depan (pake kode aja ya, karena saya belum mau share di tulisan ini). Kemudian adalah perjalanan audit eksternal ke tempat outsourcing kantor saya di Malang dan Gresik. Itung-itung sambil liburan. Hahaha menikmati Eco Green Park di Malang yang luar biasa keren. Berikutnya yang berkesan adalah mengikuti 5 hari training bisnis yang teramat berat, melelahkan tetapi terakhir merasa dirindukan, yaitu Nutrifood Business Course (NBC) 2. Lumayan jadi tambah pinter ilmu tentang bisnisnya. Hehehe.

pemadangan kota batu dari atas alun-alun


di eco green park setelah melalui wahana jungle adventure

para peserta NBC 2

Alhamdulillah saya masih bisa mengingat beberapa kejadian yang berkesan untuk saya di 2013. Tentunya masih banyak memori lainnya yang tidak bisa saya tuliskan semua juga. Beberapa memang pantas untuk diapresiasi sebagai moment yang memberi kesan, tapi beberapa bisa jadi menurut sebagian orang itu biasa saja, tapi entah kenapa bagi saya sekecil apapun sebuah kenangan akan selalu merasa itu berkesan dan bersyukur pernah mengalami dan berada pada kejadian tersebut. Hahaha balik lagi melankolisnya.

Kiranya itu yang bisa saya share pada kesempatan pegantian tahun ini. Saya berharap semoga masih bisa terus diberi hidup untuk mengumpulkan bekal kehidupan saya kelak yang sebenarnya, yaitu kampung akhirat. Untuk bisa berkesempatan merasakan dan mengalami lagi banyak hal yang ingin saya kenang suatu saat. Untuk bisa diceritakan ulang pada orang-orang terdekat bahwa saya selalu bersyukur mengalami dan merasakan hal-hal kecil yang berkesan. Yang mendatangkan energi tersendiri untuk saya bisa merasakan indahnya BERSYUKUR. Ya, kawan. Sebuah rasa SYUKUR. Alhamdulillah.

Terakhir, sampai jumpa di tulisan saya berikutnya di 2014. Terima kasih sudah mau berkunjung selama 2013 kemarin. Semoga tulisan saya di 2014 nanti akan lebih kece, lebih inspiring, lebih bernyawa dan tentunya lebih berfaedah. Aamiin :)

Bogor, antara 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2014.