Sabtu, 12 Juli 2014

melancong!

jika saya tanya: negara manakah yang ingin kawan-kawan kunjungi sebelum meninggal dan kenapa alasannya? bisa jadi jawaban yang muncul akan sangat beragam. mulai dari destinasi yang populer semisal prancis, belanda, jepang, hongkong, amerika serikat. bisa jadi destinasi yang dekat dari indonesia semisal singapura, malaysia, thailand, brunei darussalam. atau bisa jadi negara yang bahkan tak banyak orang tahu semisal kuwait, kepulauan fiji, bolivia atau zaire?

bukan tanpa alasan saya bertanya seperti ini karena terkadang saya suka tergelitik mengetahui motivasi dari seseorang melakukan perjalanan dalam artian travelling, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. selalu tersimpan tanya mengapa mereka memilih tempat tersebut untuk dikunjungi, dan saya yakin jawaban-jawabannya akan menggambarkan pemahaman dari orang tersebut.

saya beri contoh teman saya bernama tahmid. dia ingin sekali berkunjung ke maroko dan menghabiskan masa hidupnya di sana dengan menulis cerita-cerita anak seperti roald dahl yang telah berhasil menulis aneka buku anak-anak. motivasinya jelas dan bagi dia kota marrakesh di maroko adalah tempat yang nyaman untuk dia gunakan untuk mengejar imajinasi dan impiannya yang amat antimainstream.

lain halnya dengan teman saya bernama hesti. dia ingin menginjakkan kakinya di bandar sri begawan sebagai ibukota brunei darussalam. ia sangat penasaran dengan bagaimana kehidupan yang sejahtera di sana bisa tercipta berkat asuhan sultan hassanal bolkiah.

juga teman saya fajar. saya belum pernah bertanya langsung, tapi pernah saya lihat sekilas dari akun-nya di social media. dia ingin mengunjungi india karena baginya di sana begitu otentik dalam hal kebudayaan, seni dan juga fashion dimana itu menjadi daya tarik negara tersebut untuk dikunjungi.

contoh lainnya adalah agustinus wibowo penulis buku-buku berikut: selimut debu, garis batas, dan titik nol. ia begitu ekstrim melakukan perjalanan di negara konflik timur tengah semisal afghanistan, tajikistan, turkmenistan, uzbekistan, mongolia, dan beberapa negara lainnya dengan sangat berani dan bisa dibilang bermodal nekat dan keyakinan. lebih detilnya bisa dibaca dari bukunya. selintas agak aneh bukan dengan pilihan destinasinya? tapi begitulah setiap tempat menawarkan daya tarik tersendiri bagi setiap orang.

teman saya yang lain, bernama agist ingin sekali ke inggris, tepatnya ke london. dia adalah kolektor apapun yang berbau london dan england. motivasi ke negara tersebut pun saya yakin begitu besar, tapi sampai sekarang saya masih penasaran dengan apa motivasinya. hehehe.

kebanyakan teman yang lain adalah ingin ke saudi arabia untuk melakukan ibadah haji. ini adalah negara yang wajib dikunjungi karena juga menjadi salah satu rukun islam.

dan bagaimana dengan saya? negara yang semoga bisa saya kunjungi adalah turki karena ingin mencecap suasana pemerintahan islam terakhir yang akhirnya hancur di tahun 1924 karena ulah mustafa kemal pasha yang telah membuat turki menjadi lebih sekuler dibanding dengan negara-negara lainnya. selain itu saya ingin merasakan atmosfer berada di hagia sophia, kappadokia dan blue mosque yang sepertinya begitu memukau.

di samping turki, ada satu negara yang saya ingin menginjakan kaki untuk berada di sana, yaitu jordania. tapi mohon maaf saya tak punya satu kata pun sebagai alasan untuk bisa saya jelaskan mengapa saya ingin ke sana. hehehe.


baiklah, ini hanya sekedar tulisan ringan untuk mengukur motivasi seseorang dalam melakukan perjalanan ke luar negeri. nyatanya, banyak traveller yang akhirnya sudah sering ke luar negeri, mereka tetap menganggap bahwa indonesia jauh lebih memukau. menjelajahi indonesia untuk kemudian sadar bahwa di sinilah di tanah air kita. di negeri khatulistiwa yang gemah ripah loh jinawi, semuanya begitu indah. mulai dari alamnya, orangnya, budayanya, bangunannya, dan lain sebagainya.

hanya saja terkadang saya (dan bahkan kawan-kawan) masih terlalu naif bahwa dengan ke luar negeri, wawasan akan menjadi lebih luas dan lebih membanggakan karena terkesan wow. hehehe. namun, pesan yang ingin disampaikan adalah, kemanapun kita menuju, pastikan bahwa niat dan motivasinya benar dan tentunya setiap tempat adalah bumi ALLAH yang mana terkandung ayat yang bisa dipelajari dari setiap tempat tersebut.

terakhir, selamat melancong dan jadilah musafir yang bersahaja :)

2 komentar:

  1. Sejak menginjakkan kaki di tanah suci, asa jadi euweuh nu hayang deui...

    BalasHapus