Kamis, 24 Juli 2014

belajar dari syahrini

kawan-kawan pernah dengar trend ucapan ini: "alhamdulillah ya, sesuatu" juga "cetar membahana badai" atau trend lainnya semisal: bulu mata anti badai anti tsunami, jambul khatulistiwa, gamis princess syahrini, tudung fatimah dan lainnya? nggak usah ketawa dan malu untuk ngaku. pasti pernah kan? bahkan mungkin pernah mempraktikkan berbicara atau bergaya seperti itu. hehehe. dan sayangnya saya juga pernah. huft...

bahkan baru-baru ini, trend setter dari ucapan dan gaya-gaya tersebut di atas baru saja mengunggah videonya ketika ia di italia dengan gaya khas-nya yang memancing banyak orang untuk gatal dan ga kuat berkomentar. hahaha ada-ada saja selebritis satu ini.

ok, berarti semua sudah tahu dong ya bahwa itu semua adalah karya dari seorang artis bernama "syahrini". dan kali ini saya akan menulis sesuatu hal tentang syahrini. bukan karena saya nge-fans atau justru sangat tidak suka dengannya, tapi saya melihat bahwa ada sisi positif yang bisa diambil dari seseorang bernama syahrini ini.

seperti yang sering saya tulis dalam tulisan-tulisan yang lain bahwa setiap orang memiliki value-nya masing-masing. ingin dilihat seperti apa, itu akan tergantung dari apa yang diucapkan, apa yang diperlihatkan dan apa yang dilakukan oleh seseorang. dari situ kita bisa sama-sama melihat bahwa jika syahrini dikatakan unik, lebay, dan genit karena ucapan dia memang sangat lebay dan kocak, tingkahnya pun memancing dan berlebihan. jadi wajar saja jika image yang melekat pada dirinya ya sesuai dengan apa yang dilakukannya. tinggal pertanyaannya apakah dia sendiri memang menargetkan untuk dikatakan seperti itu? jika ya, berarti usahanya berhasil.

nah, ada satu point penting yang saya tangkap dari seorang syahrini. saya gunakan sudut pandang yang berbeda menyikapi ulah dia yang kadang kontroversial tersebut. saya ada di pihak yang netral dan sebetulnya pun tak mau tahu tentang semua itu. hahaha. ok, terlepas dari gayanya yang lebay tersebut, saya percaya bahwa dia melakukan semuanya itu atas dasar "kesengajaan". ia sengaja membuat image yang bisa laku di pasar entertainment karena dia adalah pelaku dunia entertainement. apa artinya? dia menyadari betul bahwa dunia yang digelutinya ini akan bisa membawa dirinya terus eksis jika dia terus berpikir sesuatu yang baru, yang kreatif, yang out of the box dan bahkan antimainstream.

bagi sekalangan orang, mungkin banyak yang mengujat syahrini, tapi syahrini yakin bahwa ada pasar atau target marketing yang menyukainya yang mengatasnamakan "syahrini fans club". hehehe. adanya penggemar dan pengikut gayanya inilah yang akhirnya membuat seorang syahrini merasa perlu untuk terus meng-upgrade sesuatu yang baru dari dirinya. dan saya katakan bahwa dia cukup berhasil dengan ini. ia tahu berada di mana dirinya sekarang dan apa yang harus dilakukannya supaya ia tetap bertahan dan eksis. itu!

nah, sekarang mari kita berkaca pada diri masing-masing... sudahkah kita bisa seperti syahrini yang  tahu posisi di mana dia sedang bergerak dan harus sekreatif apa dirinya supaya terus bertahan?

bagi kawan-kawan yang berada di dunia pendidikan, apakah sudah totalitas menempatkan diri sebagai pendidik? dan apa ide kreatif kawan-kawan untuk bisa terus bertahan sebagai seorang pendidik?

bagi kawan-kawan yang berada di dunia industri dan berperan sebagai karyawan, apakah sudah memahami betul arti penting pekerjaannya sekarang, dan sejauh mana ide kreatif yang ditelurkan untuk mendukung pertumbuhan industrinya tersebut?

bagi kawan-kawan yang berada di dunia entrepreneur, apakah sudah berhasil mengidentifikasi tantangan-tantangan bisnisnya dan ide "gila" apa yang akan digunakan supaya bisnisnya tetap berjalan?

bagi kawan-kawan yang sedang berjuang mewujudkan mimpi dan cita-citanya, sudah tergambar jelaskah cara-cara menggapai dan menanggulangi tantangan yang akan muncul? seberapa kreatif cara kawan-kawan mewujudkan mimpi tersebut?

atau yang paling krusial, bagi kawan-kawan yang mengaku aktivis dakwah, sudahkah memahami betul bagaimana tuntutan dalam dunia dakwah, dan apa yang sudah atau (minimal) pernah dibicarakan untuk mengusung program dakwah yang lebih kreatif dan dinamis?

 

dan pada akhirnya semua menjadi pertanyaan bukan? karena sejatinya hidup akan selalu menawarkan pertanyaan yang akan terus membuat kita tetap bertahan dengan apa yang kita yakini dan kita jalani. jika syahrini meyakini bahwa hidupnya ada di dunia entertainment, maka untuk bisa bertahan adalah dengan kreatif menelurkan karya-karya "gila" yang akan memperkuat brand-nya. begitupun jika sudah tahu ada di mana diri kita, lantas apa yang akan dilakukan memperkuat brand diri kita tersebut? maka telurkanlah ide-ide kreatif yang tentunya tidak melanggar hukum dan norma, terutama tidak melanggar ketentuan yang sudah digariskan oleh ALLAH.

jadi, ada di mana kita sekarang dan hendak berlaku apa? coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang *du du du du du... hehehe. atau mungkin bisa bertanya pada syahrini dan belajar padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar